Larangan bagi Bursa Kerja Khusus BKK

data lulusan, lowongan pekerjaan yang terdaftar serta lulusan yang terserap di dunia kerja. Apabila BKK tidak memberikan laporan maka sanksi yang diperoleh berupa peringatan tertulis, diadakan evaluasi, pembinaan dan kesalahan terberat adalah tidak adanya kegiatan serta laporan selama 12 bulan, maka izin pendirian BKK akan dicabut.

f. Keberhasilan Program BKK

Keberhasilan program BKK merupakan tolok ukur yang dapat memberikan keterangan tentang ketercapaian tujuan dari pelaksanaan kegiatan BKK. Agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan program BKK di SMK harus memperhatikan hal-hal berikut ini sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dalam Negeri No.KEP-131DPPTKDN2004 tentang petunjuk teknis Bursa Kerja Khusus BKK pada pasal 2, yaitu: 1. Organisasi dan nama-nama pengelola BKK. 2. Keterangan atau penjelasan tentang sarana kantor untuk melakukan kegiatan antar kerja. 3. Rencana penyaluran tenaga kerja RPTK selama 1 satu tahun. 4. Adanya surat izin pendirian dan surat izin operasional satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi serta lembaga pelatihan kerja dari instansi yang berwenang. Keberhasil program bursa kerja khusus menurut Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2014:3 antara lain sebagai berikut: 1. Pemenuhan kelengkapan perizinan pendirian bursa kerja khusus dari instansi yang bertanggung jawab. 2. Adanya struktur organisasi dan pengelola BKK. 3. Kelengkapan fasilitas kantor untuk melakukan kegiatan antar kerja. 4. Pendataan alumni dan penyaluran ke dunia kerja. 5. Kerjasama denga dunia kerja. Program BKK dikatakan berhasil apabila di dalam organisasi tersebut terdapat struktur organisasinya, sehingga jelas pembagian tugas dan wewenang tiap anggota. Adanya sarana yang lengkap untuk mendukung proses penyaluran lulusan memasuki dunia kerja, BKK haruslah memiliki rencana penyaluran tenaga kerja beserta pendataan penyaluran tenaga kerja. Hal yang paling penting adalah adanya surat izin pendirian BKK dari instansi yang berwenang dalam ketenagakerjaan serta adanya kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, menurut Kementerian Pendidikan Nasional2011:7 keberhasilan program BKK bahwa: Adanya struktur organisasi beserta pengelola BKK, keterangan atau penjelasan tentang fasilitas kantor untuk melakukan kegiatan antar kerja dan izin pendirianoperasional lembaga pelatihan kerja atau pendidikan dari instansi yang bertanggung jawab. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tolok ukur keberhasilan program BKK adalah adanya struktur organisasi, izin pendirian BKK dari instansi yang berwenang, adanya fasilitas yang lengkap, kelengkapan data alumni, adanya penyaluran alumni ke dunia kerja serta adanya kerjasama dengan dunia kerja dan dunia industri.Jadi untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan program BKK, haruslah memenuhi persyaratan dan memperhatikan hal-hal yang dijelaskan di atas.