Nama : Ayu Puspitasari HV

70 25 Pepepengen bahagiain mama Kata pepepengen menjadi pepe-pengen Suku kata pada data 25 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata pe-ngen sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV- KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 25 penderita gagap CC telah membentuk kata pepe- pengen yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 25 menjadi KVKV-KVKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia.

3. Nama : Ayu Puspitasari HV

Usia : 18 Tahun Pekerjaan : Siswa Menderita gagap sudah 4 Tahun. 1 . Ssssore juga mbak Kata ssssore menjadi sssso-re Suku kata pada data 1 berpola KKKV, suku ini dibangun oleh tiga bunyi konsonan. Bentuk kata so-re sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV- KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data Universitas Sumatera Utara 71 1 penderita gagap HV telah membentuk kata sssso-re yang berpola KKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data di atas menjadi KKKKV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KKKKV-KV . 2 . Iiiiya boleh saja bos Kata iiiiya menjadi iiii-ya Suku kata pada data 2 berpola KKK, suku ini dibangun oleh tiga bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata i-ya sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas V-KV yang dibentuk dari satu bunyi vokal tetapi pada data 2 penderita gagap HV telah membentuk kata iiii-ya yang berpola VVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 2 menjadi VVVV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni V-KV menjadi VVVV-VK. 3 . Jaaaalan gatot subroto gang budi Kata jaaaalan menjadi jaaaa-lan Universitas Sumatera Utara 72 Suku kata pada data 3 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata ja-lan sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 3 penderita gagap HV telah membentuk kata jaaaa-lan yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 3 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVVVV-KVK. 4. Lahir di meeeedan Kata meeedan menjadi meee-dan Suku kata pada data 4 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata me-dan sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 4 penderita gagap HV telah membentuk kata meeee-dan yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 4 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola Universitas Sumatera Utara 73 persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVVVV-KVK. 5. Tiga beeeelas tahun Kata beeelas menjadi beee-las Suku kata pada data 5 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata be-las sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 5 penderita gagap HV telah membentuk kata beeee-las yang berpola KVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 5 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVVVV-KVK. 6. Lahir buuuulan oktober Kata buuuulan menjadi buuuu-lan Suku kata pada data 6 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata bu-lan sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi Universitas Sumatera Utara 74 vokal tetapi pada data 6 penderita gagap HV telah membentuk kata buuuu-lan yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 6 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi K VVVV-KVK. 7. Ssssama orangtua Kata ssssama menjadi ssssa-ma Suku kata pada data 7 berpola KKKK, suku ini dibangun oleh empat bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata sa-ma sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 7 penderita gagap HV telah membentuk kata ssssa-ma yang berpola KKKKV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 7 menjadi KKKKV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KKKKV-KV. Universitas Sumatera Utara 75 8. Keeeelas dua SMP Kata keeeelas menjadi keeee-las Suku kata pada data 8 berpola KVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata ke-las sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 8 penderita gagap HV telah membentuk kata keeee-las yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 8 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVVVV-KVK. 9. Ilmu tennnntang sosial Kata tennnntang menjadi tennnn-tang Suku kata pada data 9 berpola KVKKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan empat bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata ten-tang sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 9 penderita gagap HV telah membentuk kata tennnn-tang yang berpola KVKKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang Universitas Sumatera Utara 76 digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 9 menjadi KVKKKK- KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KVK-KVK menjadi KVKKKK-KVK. 10. Meeeemang suka itu kok Kata meeeemang menjadi meeee-mang Suku kata pada data 10 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata me-mang sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 10 penderita gagap HV telah membentuk kata meeee-mang yang berpola KVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 10 menjadi KVVVV-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVVVV-KVK. 11. Kkkkarna belajar sejarah sosial Kata kkkkarna menjadi kkkkar-na Suku kata pada data 11 berpola KKKKVK, suku ini dibangun oleh empat bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan. Universitas Sumatera Utara 77 Pola umum bentuk kata kar-na sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 11 penderita gagap HV telah membentuk kata kkkkar-na yang berpola KKKKVK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 11 menjadi KKKKVK-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KVK-KV menjadi KKKVK-KV. 12. Gak suuuuka matematika Kata suuuuka menjadi suuu-ka Suku kata pada data 12 berpola KVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata su-ka sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 12 penderita gagap HV telah membentuk kata suuuu-ka yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 12 menjadi KVVVV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KVVVV-KV. Universitas Sumatera Utara 78 13. Yah karrrrna payahlah Kata karrrrna menjadi karrrr-na Suku kata pada data 13 berpola KVKKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan empat bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata kar-na sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan konsonan tetapi pada data 13 penderita gagap HV telah membentuk kata karrrr-na yang berpola KVKKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 13 menjadi KVKKKK-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KVK-KV menjadi KVKKKK-KV. 14. Guuuuru yang dibenci neni Kata guuuru menjadi guuuu-ru Suku kata pada data 14 berpola KVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata gu-ru sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 14 penderita gagap HV telah membentuk kata Guuuu-ru yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang Universitas Sumatera Utara 79 digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 14 menjadi KVVVV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KVVVV-KV. 15. Karna sukkkka menampar Kata sukkkka menjadi sukkk-ka Suku kata pada data 15 berpola KVKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan tiga bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata su-ka sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 15 penderita gagap HV telah membentuk kata sukkk-ka yang berpola KVKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 15 menjadi KVKKK-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KVKKK-KV. 16. Yang ku suuuuka pak rait Kata suuuuka menjadi suuuu-ka Suku kata pada data 16 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, empat bunyi vokal. Universitas Sumatera Utara 80 Pola umum bentuk kata su-ka sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 16 penderita gagap HV telah membentuk kata suuuu-ka yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 16 menjadi KVVVV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KVVVV-KV. Data 15 dan 16 kata yang digunakan sama yakni suka tetapi pola yang digunakan berbeda, pada data 15 gagap yang digunakan HV adalah gagap pemanjangan konsonan dan data 16 gagap pemanjangan vokal. 17. Karna baaaaik bapak tu Kata baaaaik menjadi baaaa-ik Suku kata pada data 17 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata ba-ik sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-VK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 17 penderita gagap HV telah membentuk kata baaaa-ik yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 17 menjadi KVVVV-VK penderita gagap Universitas Sumatera Utara 81 HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-VK menjadi KVVVV-VK. 18. Terrrrus orangnya tegas juga Kata terrrrus menjadi terrr-rus Suku kata pada data 18 berpola KVKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan tiga bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata te-rus sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 18 penderita gagap HV telah membentuk kata terrr-rus yang berpola KVKKK-KVK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 18 menjadi KVKKK-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVK menjadi KVKKK-KVK. 19. Orgaaansasi pramuka Kata orgaaanisasi menjadi orgaaaan-sasi Suku kata pada data 19 berpola VKKVVVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi vokal, dua bunyi konsonan, tiga bunyi vokal, dan bunyi konsonan. Universitas Sumatera Utara 82 Pola umum bentuk kata or-ganisasi sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas VK-KVKVKVKV yang dibentuk dari satu bunyi vokal dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 19 penderita gagap HV telah membentuk kata orgaaan-sasi yang berpola VKKVVVK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 17 menjadi VKKVVVK-KVKV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni VK-KVKVKVKV menjadi VKKVVVK- KVKV. 20. Hobi mennnnyanyi Kata mennnnyanyi menjadi mennn-nyanyi Suku kata pada data 20 berpola KVKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan tiga bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata me-nyanyi sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVKV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 20 penderita gagap HV telah membentuk kata mennn- nyanyi yang berpola KVKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 17 menjadi KVKKK- KVKV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola Universitas Sumatera Utara 83 persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KVKV menjadi KVKKK-KVKV. 21. Arrrrtis utopia band Kata arrrrtis menjadi arrrr-tis Suku kata pada data 21 berpola VKKKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi vokal, empat bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata ar-tus sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas VK-KVK yang dibentuk dari satu bunyi vokal dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 21 penderita gagap HV telah membentuk kata arrrr-tis yang berpola V sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 17 menjadi VKKKK-KVK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni VK-KVK menjadi VKKK-KVK. 22. Iya sssssama sama mbak Kata sssssama menjadi sssss-ama Suku kata pada data 22 berpola KKKK, suku ini dibangun oleh, empat bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata sa-ma sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-VK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi Universitas Sumatera Utara 84 pada data 22 penderita gagap HV telah membentuk kata ssss-ama yang berpola KKKK sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 22 menjadi KKKK-VKV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KKKK-VKV. 23 Pengen banyak uuuuang Kata uuuuang menjadi uuuu-ang Suku kata pada data 23 berpola VVVV, suku ini dibangun oleh, sebuah bunyi bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan tiga bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata u-ang sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas V-VK yang dibentuk dari satu bunyi vokal tetapi pada data 23 penderita gagap HV telah membentuk kata uuuu-ang yang berpola VVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 23 menjadi VVVV-VK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni V-VK menjadi VVVV-VK. 24 Ke USU aja, biiiiar sama kaya kakak Kata biiiiar menjadi biiii-ar Universitas Sumatera Utara 85 Suku kata pada data 24 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh, sebuah bunyi konsonan, dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata bi-ar sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-VK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 24 penderita gagap HV telah membentuk kata biiii-ar yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 24 menjadi KVVVV-VK penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-VK menjadi KVVVV-VK. 25 Iya kak, terimakasih juuuuga Kata juuuuga menjadi juuuuga Suku kata pada data 25 berpola KVVVV, suku ini dibangun oleh, sebuah bunyi konsonan dan empat bunyi vokal. Pola umum bentuk kata ju-ga sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal tetapi pada data 25 penderita gagap HV telah membentuk kata ju-ga yang berpola KVVVV sebagai unsur pembentuk katanya, pola persukuan yang digunakan orang gagap HV sangat berbeda dengan pola persukuan yang digunakan orang normal sehingga bila dianalisis data 25 menjadi KVVVV-KV penderita gagap HV memanjangkan kata hal itu HV membentuk pola persukuan yang sangat Universitas Sumatera Utara 86 berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia yakni KV-KV menjadi KVVVV-KV. Pola persukuan yang terjadi pada masyarakat atau anak normal di Indonesia umumnya terdiri atas 11 pola persukuan seperti yang dijelaskan oleh Muslich, 2008: 74. Ditemukan adanya perbedaan pola persukuan dalam tuturan penderita gagap pada penelitian ini seperti pada data 1-25 di atas, sehingga dari 25 data yang terkumpul, pola persukuan penderita gagap terbentuk menjadi 13 pola. Universitas Sumatera Utara 87 4.2 Jenis-Jenis Gangguan Berbahasa Gagap pada Anak Usia Dua Belas Sampai Delapan Belas Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Hubungannya Terhadap Psikolinguistik Chomsky Gagap merupakan gangguan bicara dengan indikasi tersendatnya pengucapan kata-kata atau rangkaian kalimat. Kelainan ini dapat berupa kehilangan ide untuk mengeluarkan kata-kata, pengulangan beberapa suku kata, kesulitan mengeluarkan bunyi pada huruf-huruf tertentu sampai dengan ketidakmampuan mengeluarkan kata-kata sama sekali. Pakar-pakar patologi bahasa Shames dan Wiig, dalam Rahim, 2004: 21, membagikan penyakit gagap, antara lain: Gagap penyakit ialah gagap patologi dan lebih bersifat kekal. Proses pemulihannya memerlukan rawatan pakar dan gagap ini tidak dapat hilang dengan sendirinya. Adapun pendapat Wintage, dalam Rahim, 2002 “a a frequent disruptions in the fluency of verbal expression, b sometimes accompanied by accessory struggle and tension in speech related and non speech related structures, c in the presence of emotional state and excitement both negative GAGAP Gagap Penyakit Pengulangan Pemanjangan Selaan Jeda Universitas Sumatera Utara 88 and positive that may or may not relate to the act of talking”. a. sebuah gangguan yang sering terjadi dalam kelancaran ekspresi verbal, b. kadang-kadang disertai dengan perjuangan aksesori dan ketegangan dalam pembicaraan atau tidak berbicara yang terkait dengan struktur bahasa, c. dengan adanya kondisi emosional dan kegembiraan baik negatif dan positif yang mungkin atau mungkin tidak berhubungan dengan tindakan berbicara. Adapun jenis-jenis pertuturan penyakit gagap, antara lain seperti berikut:

4.2.1. Pengulangan