45 Tetapi pola persukuan yang dimiliki oleh penderita gagap berbeda dengan
yang dipaparkan oleh Muslich, 2008: 74. Jenis-jenis pola persukuan itu, antara lain:
1. Nama : Sigit Prabowo SP
Usia : 14 Tahun
Pekerjaan : Siswa Menderita gagap sudah 9 Tahun.
1. Selamat siang mbak Kata selamat menjadi se-lamat
Suku kata pada data 1 kata berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal se-lamat, dalam hal ini perbedaan data 1 di atas menjadi
selamat dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
2. Nama aku sigit Kata sigit menjadi si-git
Suku kata pada data 2 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal si-git, dalam hal ini perbedaan data 2 di atas dibentuk
Universitas Sumatera Utara
46 karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan
disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
3. Sigit septiawan Kata septiawan menjadi sep-tiawan
Suku kata pada data 3 berpola KVK, suku ini dibangun oleh satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi dibentuk secara normal sep-tiawan, dalam hal ini perbedaan data 3 di atas
menjadi septiawan dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru
disebutkan.
4. Di medan Kata medan menjadi me-dan
Suku kata pada data 4 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal me-dan, dalam hal ini perbedaan data 4 di atas menjadi
medan dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
47 5. Tanggal tiga belas
Kata tanggal menjadi tang-gal Suku kata pada data 5 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVKK juga ada sama
seperti yang digunakan SP yang dibentuk kata tang-gal tetapi perbedaan SP dengan orang normal dilihat dari cara intonasi yang diucapkan, SP dalam
mengucapkan kata tersebut tidak lancar melainkan berhenti sejenak terlihat pada data 5.
6. Bullan satu dua rubu satu Kata bullan menjadi bul-lan
Suku kata pada data 6 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan.
Secara normal pembentukan kata bulan dalam bahasa Indonesia berpola KV-KVK. Karena itu dibentuk dari satu konsonan dan satu vokal yang diikuti
satu konsonan, satu vokal, dan satu konsonan. Penderita gagap SP membentuk kata itu menjadi bul-lan yaitu KVK-KVK pembentukan kata itu benar-benar
berbeda dengan penutur normal bahasa Indonesia, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP membentuk pola persukan sendiri dari KV- KVKmenjadi
KVK-KVK.
Universitas Sumatera Utara
48 7. Jalan setia luhur
Kata jalan menjadi ja-lan Suku kata pada data 7 kata berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi
dibentuk secara normal ja-lan, dalam hal ini perbedaan data 7 di atas menjadi jalan dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa
yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
8. Nomor satu jutuh empat Kata nomor menjadi no-mor
Suku kata pada data 8 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal no-mor, dalam hal ini perbedaan data 8 di atas menjadi
nomor dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
9. Tinggal sama nenek Kata tinggal menjadi ting-gal
Suku kata pada data 9 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan.
Universitas Sumatera Utara
49 Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVKK juga ada
tetapi dibentuk secara normal ting-gal, dalam hal ini perbedaan data 9 di atas menjadi tinggal dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak
karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
10. Dua bersaudara Kata bersaudara menjadi ber-saudara
Suku kata pada data 10 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi dibentuk secara normal ber-saudara, dalam hal ini perbedaan data 10 di atas
menjadi bersaudara dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru
disebutkan.
11. Sekolah ammaluhur Kata ammaluhur menjadi am-maluhur
Suku kata pada data 11 berpola VK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi vokal dan sebuah bunyi konsonan.
Secara normal pembentukan kata ama-luhur dalam bahasa Indonesia berpola VKV-KVKVK, dibentuk dari satu vokal, satu konsonan, dan satu vokal
yang diikuti satu konsonan, satu vokal, satu konsonan, satu vokal, dan satu
Universitas Sumatera Utara
50 konsonan. Penderita gagap SP membentuk kata itu menjadi am-maluhur yaitu
VK-KVKVKVK pembentukan kata itu benar-benar berbeda dengan penutur normal bahasa Indonesia, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP
membentuk pola persukan sendiri dari VKV-KVKVR menjadi VK-KVLVKVK.
12. Kelas tujuh SMP Kata tujuh menjadi tu-juh
Suku kata pada data 12 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal tu-juh, dalam hal ini perbedaan data 12 di atas menjadi
tujuh dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
13. Iya ngerasa gagap Kata ngerasa menjadi nge-rasa
Suku kata pada data 13 berpola KKV, suku ini dibangun oleh dua bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Pada pertuturan biasa bahasa yang digunakan adalah merasa tetapi penderita gagap tersebut menggunakan kata ngerasa, tetapi juga diperhatikan kata
ngerasa pada pertuturan bahasa Indonesia adalah nge-rasa tetapi pertuturan yang digunakan penderita gagap pada data 13 adalah ngerasa, pertuturan antara
orang normal dan gagap sama, tetapi bedanya penderita gagap dalam
Universitas Sumatera Utara
51 pengucapannya terdapat selaan atau berhenti sampai mengingat apa yang ingin
diungkapkan oleh SP.
14. Sejak dulu sudah lama Kata sejak menjadi se-jak
Suku kata pada data 14 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal se-jak, dalam hal ini perbedaan data 14 di atas menjadi
sejak dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
15. Mungkin pelupa Kata mungkin menjadi mung-kin
Suku kata pada data 15 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVKK juga ada tetapi dibentuk secara normal mung-kin, dalam hal ini perbedaan data 15 di atas
menjadi mungkin dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru
disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
52 16. Hobi sigit berennang
Kata berennang menjadi beren-nang Suku kata pada data 16 berpola KVKVK, suku ini dibangun oleh
sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal dan sebuah bunyi vokal.
Secara normal pembentukan kata berenang dalam bahasa Indonesia berpola KV-KVKVKK. Karena itu dibentuk dari satu konsonan, satu vokal, satu
konsonan, satu vokal, satu konsonan, satu vokal, dan dua. Penderita gagap SP membentuk kata itu menjadi berennang
yaitu KV-KVKKVKVKKK pembentukan kata itu benar-benar berbeda dengan penutur normal bahasa
Indonesia, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP membentuk pola persukan sendiri dari KV-KVKVKK menjadi KV-KVKKVKVKKK.
17. Tinggal nenek kandung dan tante Kata nenek menjadi ne-nek
Suku kata pada data 17 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVKK juga ada tetapi dibentuk secara normal ne-nek, dalam hal ini perbedaan data 17 di atas
menjadi nenek dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
Universitas Sumatera Utara
53 18. Iya pengngen punya pacar
Kata pengngen menjadi peng-ngen Suku kata pada data 18 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan. Secara normal pembentukan kata pengen dalam bahasa Indonesia berpola
KV-KKVK. Karena itu dibentuk dari satu konsonan, satu vokal, dua konsonan, satu vokal, satu konsonan. Penderita gagap SP membentuk kata itu menjadi
peng-ngen yaitu KVKK-KKVK pembentukan kata itu benar-benar berbeda
dengan penutur normal bahasa Indonesia, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP membentuk pola persukan sendiri dari KV-KKVK menjadi KVKK-
KKVK.
19. Maen-maen aja Kata maen menjadi ma-en
Suku kata pada data 19 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal ma-en, dalam hal ini perbedaan data 19 di atas menjadi
maen dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
20. Zodiakku aquarius Kata aquarius menjadi aqu-arius
Universitas Sumatera Utara
54 Suku kata pada data 20 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi
dibentuk secara normal aqu-arius, dalam hal ini perbedaan data 20 di atas menjadi aquarius dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak
karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
21. Naik sikil Kata naik menjadi na-ik
Suku kata pada data 21 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan dan sebuah bunyi vokal.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KV juga ada tetapi dibentuk secara normal na-ik, dalam hal ini perbedaan data 21 di atas menjadi
naik dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
22. Rengking tiga lima Kata rengking menjadi reng-king
Suku kata pada data 22 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVKK juga ada tetapi dibentuk secara normal reng-king, dalam hal ini perbedaan data 22 di atas
Universitas Sumatera Utara
55 menjadi rengking dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak
karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
23 Pengngen keliling dunia sama nenek Kata penngen menjadi peng-ngen
Suku kata pada data 23 berpola KVKK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan dua bunyi konsonan.
Secara normal pembentukan kata pengen dalam bahasa Indonesia berpola KV-KKVK. Karena itu dibentuk dari satu konsonan, satu vokal, dua konsonan,
satu vokal, satu konsonan. Penderita gagap SP membentuk kata itu menjadi peng-ngen
yaitu KVKK-KKVK pembentukan kata itu benar-benar berbeda dengan penutur normal bahasa Indonesia, sehingga penulis dapat mengatakan
bahwa SP membentuk pola persukan sendiri dari KV-KKVK menjadi KVKK- KKVK.
24 Ingin jadi dokter Kata dokter menjadi dok-ter
Suku kata pada data 22 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan.
Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi dibentuk secara normal dok-ter, dalam hal ini perbedaan data 24 di atas menjadi
Universitas Sumatera Utara
56 dokter dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa
apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan. 25. Membantu nenek menyapu rumah
Kata membantu menjadi mem-bantu Suku kata pada data 25 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah
bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi
dibentuk secara normal mem-bantu, dalam hal ini perbedaan data 25 di atas menjadi membantu dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak
karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.
2. Nama : Citra Cahyani CC