Nama : Citra Cahyani CC

56 dokter dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan. 25. Membantu nenek menyapu rumah Kata membantu menjadi mem-bantu Suku kata pada data 25 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk KVK juga ada tetapi dibentuk secara normal mem-bantu, dalam hal ini perbedaan data 25 di atas menjadi membantu dibentuk karena adanya selaan pemberhentian sejenak karena lupa apa yang akan disebutkan, setelah beberapa detik mengingat baru disebutkan.

2. Nama : Citra Cahyani CC

Usia : 18 Tahun Pekerjaan : Siswa Menderita gagap sudah 15 Tahun. 1 Sososore juga mbak Kata sosore menjadi soso-sore Suku kata pada data 1 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KV pada kata so-re , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Universitas Sumatera Utara 57 Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 1 berpola KVKV- KVKV pada kata soso-sore hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KV menjadi KVKV-KVKV. 2 Iya bibibisa kok Kata bibibisa menjadi bibi-bisa Suku kata pada data 2 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KV pada kata so-re , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 2 berpola KVKV- KVKV pada kata soso-sore hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KV menjadi KVKV-KVKV. 3 Jajajalan bakti luhur Kata jajajalan menjadi jaja-jalan Universitas Sumatera Utara 58 Suku kata pada data 3 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KVK pada kata jalan , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 3 berpola KVKV- KVKVK pada kata jaja-jalan hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KVK menjadi KVKV-KVKVK. 4 Lalalahir di bandung Kata lalalahir menjadi lala-lahir Suku kata pada data 4 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KVK pada kata ja-lan , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 4 berpola KVKV-KVKVK pada kata jaja-jalan hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KVK menjadi KVKV-KVKVK. Universitas Sumatera Utara 59 5 Tatatanggal tiga belas Kata tatatanggal menjadi tata-tanggal Suku kata pada data 5 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KVKK-KVK pada kata tang-gal, dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 5 berpola KVKV-KVKKVK pada kata tata-tanggal hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KVKK-KVK menjadi KVKV-KVKKVK. 6 Kekekelas 2 SMA Kata kekekelas menjadi keke-kelas Suku kata pada data 6 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KVK pada kata ke-las , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 6 berpola KVKV- Universitas Sumatera Utara 60 KVKVK pada kata keke-kelas hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KVK menjadi KVKV-KVKVK. 7. Sesesekolah di darrusalam Kata sesesekolah menjadi sese-sekolah Suku kata pada data 7 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KV-KVK pada kata se-ko-lah, dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 7 berpola KVKV-KVKVKVK pada kata sese-sekolah hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa SP membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KV-KVK menjadi KVKV-KVKVKVK. 8. Tititinggal sama orangtua Kata tititinggal menjadi titi-tinggal Suku kata pada data 8 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Universitas Sumatera Utara 61 Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KVKK-KVK pada kata ting-gal , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 8 berpola KVKV- KVKKVK pada kata titi-tinggal hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KVKK-KVK menjadi KVKV- KVKKVK. 9. Dua berbersaudara, adek satu Kata berbersaudara menjadi ber-bersaudara Suku kata pada data 9 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KVK-KVVKVKV pada kata ber-saudara, dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sama, tetapi ada juga perbedaan dari persukuan tersebut karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 9 berpola KVK-KVKKVVKVKV pada kata ber-bersaudara hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KVKK-KVK menjadi KVKV-KVKKVK. Universitas Sumatera Utara 62 10. Suka mamamaen bola Kata mamamaen menjadi mama-maen Suku kata pada data 10 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KV pada kata ma-in , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 10 berpola KVKV- KVKVK pada kata mama-maen hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KV menjadi KVKV-KVVK. 11. Iya rararajin mengajilah Kata rararajin menjadi rara-rajin Suku kata pada data 11 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya berpola KV-KVK pada kata ra-jin , dalam hal ini perbedaan pola persukuan pada umumnya dalam bahasa Indonesia dan pola persukuan yang digunakan oleh penderita CC sangat berbeda karena pola persukuan yang dipakai oleh CC pada data 5 berpola KVKV- KVKVK pada kata rara-rajin hal tersebut terjadi karena CC merupakan gagap Universitas Sumatera Utara 63 yang mengulang-ulang kata, sehingga penulis dapat mengatakan bahwa CC membentuk pola persukuan sendiri dari KV-KVK menjadi KVKV-KVKVK. 12. Tim yangyang ku suka brazil Kata yangyang menjadi yang-yang Suku kata pada data 12 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Dalam tuturan bahasa Indonesia umumnya, bentuk yang berpola KVK, tetapi pada data 12 ini menjadi yangyang di temukan pola KVKKVK , sehingga pola yang seharusnya KVK saja harus terbentuk berulang dengan penambahan pola suku kata yang baru KVKKVK. Pola persukuan yang dibentuk penderita gagap ini benar-benar berbeda dengan penutur bahasa Indonesia yang normal. 13. Ya sususuka ajalah karna bagus Kata sususuka menjadi susu-suka Suku kata pada data 13 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata su-ka sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV- KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu vokal, tetapi pada data 13 penderita gagap telah membentuk kata susu-suka yang berpola KVKV-KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 13 menjadi Universitas Sumatera Utara 64 KVKV-KVKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 14. Iya pernah lililihat punya teman Kata lililihat menjadi lili-lihat Suku kata pada data 14 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, satu bunyi konsonan, dan satu bunyi vokal. Bentuk kata li-hat sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV- KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, dan satu vokal tetapi pada data 14 penderita gagap CC telah membentuk kata lili-lihat yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 14 menjadi KVKV-KVKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 15. Tapi gak pepepernah ngopek Kata pepepernah menjadi pepe-pernah Suku kata pada data 15 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, satu bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata per-nah sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 15 penderita gagap CC telah membentuk kata pepe- per-nah yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila Universitas Sumatera Utara 65 dianalisis data 15 menjadi KVKV-KVKKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 16. Pepelajaran sejarah Kata pepepelajaran menjadi pepe-pelajaran Suku kata pada data 16 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata pe-la-jaran sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KV-KVKVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, dan satu vokal tetapi pada data 16 penderita gagap CC telah membentuk kata pepe-pelajaran yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 16 menjadi KVKV-KVKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 17. Yang gak ku suka matmatmatematika Kata matmatmatematika menjadi matmat-matematika Suku kata pada data 17 berpola KVKKVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dua bunyi konsonan sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Bentuk kata mate-matika sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KVKV-KVKVKV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, Universitas Sumatera Utara 66 satu bunyi konsonan dan satu vokal tetapi pada data 17 penderita gagap CC telah membentuk kata mama-matematika yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 17 menjadi KVKV- KVKVKVKVKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 18. Karna susah berberhitung Kata berberhitung menjadi ber-berhitung Suku kata pada data 18 berpola KVK, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, dan sebuah bunyi konsonan. Pola umum bentuk kata ber-hitung sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KVKVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu vokal, dan satu konsonan tetapi pada data 18 penderita gagap CC telah membentuk kata ber-berhitung yang berpola KVK sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data CC menjadi KVK-KVKKVKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia walaupun unsur pembentuknya sama ketika dianalisis data 18 terdapat juga perbedaannya yakni KVK-KVKVK menjadi KVK- KVKKVKVK. 19. Pengen jadi pepepenyanyi Kata pepepenyanyi menjadi pepe-penyanyi Universitas Sumatera Utara 67 Suku kata pada data 19 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Pola umum bentuk kata pe-nyanyi sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVKV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu vokal, dan satu konsonan tetapi pada data 19 penderita gagap CC telah membentuk kata pepe-penyanyi yang berpola KVKK sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 19 menjadi KVKK-KVKVKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 20. Kakakarna mendidik bisa dibilianglah Kata kakakarna menjadi kaka-karna Suku kata pada data 20 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata kar-na sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KVK-KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 20 penderita gagap CC telah membentuk kata kaka-karna yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data di atas menjadi KVKV-KVKKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara 68 21. Rererengking empat Kata rererengking menjadi rere-rengking Suku kata pada data 21 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata reng-king sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KVK- KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 21 penderita gagap CC telah membentuk kata rere- rengking yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 21 menjadi KVKV-KVKKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 22. Kekekemana pun jadilah, asal hati senang Kata kekemana menjadi ke-kemana Suku kata pada data 22 berpola KV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata ke-mana sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV-KVKV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu vokal tetapi pada data 22 penderita gagap CC telah membentuk kata keke-kemana yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 22 menjadi KVKV-KVKVKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara 69 23 Sususuka juga baca buku Kata sususuka menjadi susu-suka Suku kata pada data 23 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata su-ka sebagai bentuk baku bahasa Indonesia terdiri atas KV- KV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu vokal, tetapi pada data 13 penderita gagap telah membentuk kata susu-suka yang berpola KVKV-KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 23 menjadi KVKV-KVKV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. 24 Kakakalau di videokan jadi lucu Kata kakakalau menjadi kaka-kalau Suku kata pada data 24 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata ka-lau sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV- KVV yang dibentuk dari satu bunyi konsonan dan satu bunyi vokal, tetapi pada data 24 penderita gagap CC telah membentuk kata kaka-kalau yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data di 24 menjadi KVKV-KVKVV penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara 70 25 Pepepengen bahagiain mama Kata pepepengen menjadi pepe-pengen Suku kata pada data 25 berpola KVKV, suku ini dibangun oleh sebuah bunyi konsonan, sebuah bunyi vokal, sebuah bunyi konsonan, dan sebuah bunyi vokal. Bentuk kata pe-ngen sebagai bentuk bahasa Indonesia terdiri atas KV- KVK yang dibentuk dari satu bunyi konsonan, satu bunyi vokal, dan satu bunyi konsonan tetapi pada data 25 penderita gagap CC telah membentuk kata pepe- pengen yang berpola KVKV sebagai unsur pembentuk katanya, sehingga bila dianalisis data 25 menjadi KVKV-KVKVK penderita itu telah membentuk pola persukuan yang sangat berbeda dengan pola persukuan penutur normal bahasa Indonesia.

3. Nama : Ayu Puspitasari HV