Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

52 mengklasifikasikan guru berdasarkan kondisi guru dalam menulis karya tulis ilmiah sebagai pengembangan profesi dan hambatan yang dialami guru dalam menulis karya tulis ilmiah. 2. Menghitung besar prsentase dari masing-masing karya tulis yang ditulis oleh guru sebagai pengembangan profesi dan faktor penghambat guru dalam menulis karya ilmiah. Besar prosentase dari banyaknya karya ilmiah yang ditulis oleh guru sebagai pengembangan profesi dan faktor-faktor penghambat menulis karya ilmiah tersebut di hitung berdasarkan rumus P = ��x100 adapun keterangan dari P adalah presentase, f adalah frekuensi, dan N adalah jumlah responden. 3. Penyajian data menggunakan diagram-diagram Data prosentase yang telah diperoleh kemudian disajikan dengan diagram venn maupun batang agar data terbaca dengan mudah. Data yang disajikan menggunakan diagram antara lain data mengenai guru yang melaksanakan publikasi ilmiah, jenis karya ilmiah yang ditulis guru, dan prosentase faktor-faktor penghambat karya tulis ilmiah. 4. Pembahasan dan penarikan kesimpulan Pembahasan dari hasil penelitian dilakukan secara menyeluruh mengaitkan kondisi penulisan karya ilmiah yang ditulis oleh guru sebagai pengembangan profesi dan faktor penghambat dengan alasan munculnya faktor penghambat tersebut. Pada pembahasan hasil penelitian juga disertakan pendapat maupun teori yang relevan dari referensi lain agar dapat mendukung hasil kemudian. Setelah dilakukan pembahasan yang utuh peneliti menarik kesimpulan. Data yang disimpulkan tersebut disesuaikan untuk 53 menjawab rumusan masalah dari penelitian ini, sehingga kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.

G. Pengujian Keabsahan Data

Sugiyono 2010: 268 mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memafaatkan sesuatu diluar data tersebut sebagai pengecekan maupun perbandingan terhadap data itu. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Patton dalam Lexy. J. Maleong, 2010: 330 mengemukakan bahwa triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waku dan alat berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi sumber membantu peneliti melakukan pengecekan ulang dan melengkapi informasi dengan sumber-sumber lainnya. Triangulasi sumber dalam penelitian ini yaitu guru, dan dokumetasi. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek hasil wawancara antara satu guru dengan guru yang lainnya yang berjumlah 18 guru. Sedangkan triangulasi metode yaitu mengecek derajad kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data dan mengecek derajad kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi metode yang digunakan yaitu antara wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pengujian keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian SD Bakulan berada di Bakulan Patalan Jetis Bantul dengan akreditasi “A”. Sekolah ini terbagi menjadi 2 unit, karena pada mulanya sekolah ini merupakan sekolah gabungan regroup antara SD Bakulan 1 dengan SD Bakulan 2. Komplek sekolah unit 1 berada di Bakulan Wetan Patalan Jetis Bantul sedangkan komplek sekolah unit 2 berada di Bakulan Kulon Patalan Jetis Bantul sekitar 200 meter dari komplek sekolah unit 1. 2. Visi dan Misi sekolah a. Visi Unggul dalam prestasi, cerdas, berakhlak mulia, berbudaya dan berkepribadian Indonesia. b. Misi 1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut. Sehingga menjadi pribadi yang utuh dalam menghadapi era globalisasi. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dengan intensif untuk mencapai tingkat ketuntasan. 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan berbasis teknologi. 4. Mengembangkan keterampilan dalam rangka melestarikan budaya Jawa. 5. Menanamkan sikap disiplin dan bertanggung jawab sehingga bisa berkembang menjadi pribadi yang tertib dan taat.