Pertambahan Bobot Badan PEMANFAATAN KULIT BUAH KOPI FERMENTASI TERHADAP PERFORMANS DAN KUALITAS KARKAS AYAM BURAS

Dada 24,20, paha atas 19 dan paha bawaah 18 Muryanto, 2002, dan pada pemeliharaan 14 minggu berat yang didapat mencapai 1.289-1448 gram, dengan persentase karkas 60,68 dengan dada 16,76-18,12, punggung 14,96-17,41, paha 22,35-24,08 sayap 9,15-10,64 Ruza,2004 yang disitasi oleh Kusmayadi 2004 sedangkan pada pemeliharaan 20 minggu berat ayam buras dapat mencapai 1380-1600 gram dengan persentase karkas 50-70 dengan dada 16-21, punggung 15-19, paha 22-24,5 sayap 9-11 Abubakar etal., 2004. Jenis kelamin dapat juga menyebabkan perbedaan laju pertumbuhan. Dibandingkan ternak betina, ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat dan pada umur yang sama lebih berat Chaniago dan Boyes, 1980 ; Hammond et al ., 1984. Perbedaan laju pertumbuhan antara kedua jenis kelamin tersebut dapat menjadi lebih besar sesuai dengan bertambahnya umur. Crouse et al., 1978.

2.4. Pertambahan Bobot Badan

Pertumbuhan murni menurut Anggorodi 1985 adalah pertambahan dalam bentuk dan bobot jaringan-jaringan tubuh seperti urat daging, tulang, jantung, otak, dan semua jaringan tubuh lainnya kecuali lemak. Kemampuan ternak mengubah zat-zat nutrisi ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan. Pertambahan bobot badan merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan. Pertambahan bobot badan diperoleh melalui pengukuran kenaikan bobot badan dengan melakukan penimbangan berulang-ulang dalam waktu tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan Tillman dkk., 1991. Kecepatan pertumbuhan mempunyai variasi yang cukup besar, keadaan ini bergantung pada tipe ayam, jenis kelamin, galur, tata laksana, temperatur lingkungan, tempat ayam tersebut dipelihara serta kualitas, dan kuantitas makanan Anggorodi, 1980. Pada masa pertumbuhan, ayam harus memperoleh makanan yang banyak mengandung protein, zat ini berfungsi sebagai pembangun, pengganti sel yang rusak dan berguna untuk pembentukan telur. Kebutuhan protein perhari ayam sedang bertumbuh dibagi menjadi tiga bentuk kebutuhan yaitu protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan, protein untuk hidup pokok dan protein untuk pertumbuhan bulu Wahju, 2004. Anggorodi 1985 menjelaskan bahwa Keseimbangan zat-zat nutrisi, terutama imbangan energi dan protein penting karena nyata mempengaruhi pertumbuhan dimana pertumbuhan berlangsung secara perlahan-lahan pada awalnya, kemudian cepat dan pada tahap terakhir perlahan-lahan kembali dan kemudian berhenti sama sekali. Dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ayam broiler antara lain faktor nutrisi yang meliputi energi, protein, vitamin, mineral dan kalsium. Pertumbuhan ternak unggas dipengaruhi oleh faktor genetik, dimana masing-masing ternak mempunyai kemampuan tumbuh yang berbeda-beda Suprijatna dkk., 2005. Menurut Tillman dkk., 1991 pertumbuhan dapat dilihat pada kenaikan bobot badan yang diperoleh dengan cara menimbang ayam buras secara harian, mingguan ataupun menurut periode waktu tertentu. Pertumbuhan erat kaitannya dengan konsumsi ransum yang mencerminkan pula gizinya, sehingga untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dibutuhkan sejumlah zat-zat makanan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

2.5. Konversi Ransum