Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

ampai selesainya tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dra. Antetti Tampubolon, MSi., Apt, Naomi dan Paulus selaku istri dan anak-anak saya yang turut membantu hingga selesai penyusunan buku ini. Buku ini tidak terlepas dari kekurangannya, untuk itu penulis masih mengharapkan adanya saran-saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan tulisan ini. Medan, Agustus 2012 Henri Hutabarat

1.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Berapa besar manfaat fermentasi kulit buah kopi terhadap kualitas karkas yang meliputi bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot potongan primal karkas, persentase lemak abdominal, pH dan warna daging. 2. Pada pemberian level berapa fermentasi kulit buah kopi yang memberikan manfaat terbaik terhadap bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, bobot potongan primal karkas, persentase lemak abdominal, pH dan warna daging.

1.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat terhadap kualitas karkas yang meliputi, bobot potong, bobot karkas, bobot potongan karkas, persentase lemak abdominal, pH dan warna daging. 2. Untuk mengetahui pada pemberian level berapa fermentasi kulit buah kopi yang memberikan manfaat terbaik terhadap bobot potong, bobot karkas, bobot potongan karkas, persentase lemak abdominal, pH dan warna daging.

1.3. Kegunaan Penelitian

Sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam penyusunan ransum tentang manfaat fermentasi limbah kulit buah kopi yang mempengaruhi kualitas karkas.

1.4. Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan adalah Pertambahan jumlah sel dan penambahan ukurannya. Pada awalnya pertumbuhan unggas lambat dan diikuti dengan satu priode pertumbuhan yang cepat dan akhirnya menjadi lambatAnggorodi, 1985, dan pada masa pertumbahan ayam harus memperoleh makanan yang banyak mengandung protein, zat ini berfungsi sebagai pembangun, pengganti sel yang rusak dan berguna untuk pembentukan telur.Wahyu, 2005 Dari beberapa faktor produksi, pakan merupakan salah satu penyumbang biaya operasional terbesar. Oleh karena itu untuk meminimalkannya dilakukan dengan mencari bahan pakan yang lebih murah dan berkualitas berasal dari hasil ikutan pertanian. Salah satu contoh hasil ikutan pertanian tersebut ialah kulit buah kopi, karena dapat diperoleh dengan mudah dan dengan biaya yang murah dipedesaan yang memiliki kebun kopi, dimana berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara Sumatera Utara Dalam Angka 2011 bahwa produksi kopi sebesar 55376,40 ton dengan produksi kulit buah kopi mencapai 35994,66 ton. Hal ini merupakan suatu peluang untuk memanfaatkan kopi sebagai bahan pakan ternak unggas. Namun untuk meningkatkan kualitas dari bahan pakan yang berasal dari kulit buah kopi. Fermentasi adalah suatu proses bioteknologi dengan memanfaatkan bakteri untuk mengawetkan pakan dan tidak mengurangi kandungan zat nutrient pakan dan bahkan dapat meningkatkan kualitas dan daya tahan pakan itu sendiri.Soeharsono et al., 2010 Menurut Pujaningsih 2005 bahwa untuk meningkatkan kualitas bahan pakan dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu, karena dengan melakukan fermentasi akan menghasilkan suatu produk bahan pakan yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological avialability yang lebih baik dan juga menurunkan zat anti nutrisinya. Hal tersebut juga diterangkan Prayitno 2001 bahwa dari hasil fermentasi buah kulit kopi dengan Aspergilus niger kandungan anti nutrisi yang ada di kulit buah kopi polifenol, tannin dan kafein dapat diturunkan, namun tingkat penurunannya belum dijelaskan. Sehubungan semakin baik kandungan nutrisi dan menurunnya zat anti nutrisi kulit kopi yang difermentasi tersebut maka akan meningkatkan kertersediaan nutrisi dan dapat meningkatkan pertambahan bobot badannya. Pertambahan bobot badan ini disebabkan bertambahnya volume tubuh ayam buras tersebut yang merupakan pengaruh dari kuantitas dan kualitas karkas yang bertumbuh dan berkembang. Dengan adanya pengaruh tersebut sehingga untuk mengetahui seberapa besar kuantitas dan kualitas karkas yang buras tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

1.5. Hipotesa