panas tubuh, serta mengganti dan memperbarui sel-sel tubuh dan jaringan. Penggunaan pakan untuk pertumbuhan, penggemukan, atau produksi telur
dikenal sebagai kebutuhan produksi Suprijatna, 2005.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi pakan antara lain besar dan berat badan, kondisi fisiologis ternak serta gerak laju dari makanan tersebut di
dalam alat pencernaan ternak. Laju makanan dalam alat pencernan dapat mempengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsi, yakni makin cepat aliran
makanan dalam alat pencernaan makin banyak pula jumlah makanan yang dikonsumsi. Selain itu, faktor yang mempengaruhi konsumsi adalah palatabilitas
dan selera. Palatabilitas dipengaruhi oleh bau, rasa, tekstur, dan suhu makanan yang diberikan. Selera merupakan faktor internal yang merangsang rasa lapar.
Faktor lain yang juga mempengaruhi konsumsi adalah ternak, lingkungan, dan stres karena penyakit Wahyu, 1978.
1.3 Pertumbuhan dan perkembangan ayam buras
Pertumbuhan adalah suatu proses yang sangat kompleks meliputi pertumbuhan bobot badan dan semua bagian tubuh secara merata dan serentak seperti
tulang, otot, jantung otak dan semua jaringan tubuh kecuali lemak. Maynard dan Loosli, 1979. Ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu besar
tubuh unggas berdasarkan jenis strain, jumlah makanan yang dikonsumsi, macam makanan serta cara pemeliharaannya.
Hammond 1960 disitasi Soeparno 2005 menyatakan bahwa jaringan tubuh ayam mencapai petumbuhan maksimal dengan urutan dari jaringan syaraf,
tulang, tendo, otot, lemak intramuscular, lemak subkutan dan lemak abdominal. Sedangkan untuk urutan perkembangan kedewasaan lemak adalah
interamuskular, perirenal atau canel, lemak ginjal, subkutan, dan omental atau caul Kirton et al, 1972; Wood et al, 1980. Lemak omental adalah lemak yang
menyelimuti retikulum, rumen, omasum dan abomasum. Dalam pertumbuhan terjadi masa cepat tumbuh dan masa lambat bahkan
berhenti tumbuh. Masa cepat pertumbuhan terjadi pada masa setelah lahir sampai pubertas. Sedangkan masa lambat tumbuh terjadi setelah dewasa
dicapai, kemudian masa pertumbuhan tidak terjadi lagi karena tulang dan daging tidak bertambah lagi, yang terjadi adalah penambahan bobot badan karena
bertambahnya lemak. Pembentukan lemak tubuh pada ayam terjadi karena adanya kelebihan energi
yang dikonsumsi. Energi yang digunakan tubuh umumnya berasal dari karbohidrat dan cadangan lemak. Sumber karbohidrat dalam tubuh mampu
memproduksi lemak tubuh yang disimpan disekeliling jeroan dibawah kulit dan rongga perut Kubena et al, 1974; Anggorodi, 1995.
Berdasarkan penelitian Iskandar 2009 rata-rata bobot badan doc Day Old Chick atau anak ayam baru menetas sampai umur sehari berkisar antara
29-36 gram dengan lingkar dada LD 5 cm, panjang tubuh PT 4 cm dan tinggi keseluruhan pada posisi normal sampai ujung kepala mencapai TN = tinggi
normal 10 cm. Tubuh tertutup dengan bulu halus seperti kapas. Pada pemeliharaan intensif yang baik, anak ayam tersebut akan tumbuh sampai umur
4 minggu mencapai BB 100-200 g, dengan LD 13 cm, PT 11 cm dan TN 20 cm. Pada umur 8 minggu mencapai BB 300-500 g, LD 17 cm, PT 14 cm dan TN 25
cm. Pada umur 12 minggu mencapai BB 700-1100g, LD 23 cm, PT 27 cm dan TN 40 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tulang yang merupakan
melekatnya otot akan berkembang, ditandai dengan bertambahnya lingkar dada, tinggi normal dan panjang tubuh selama proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh ayam buras tersebut. Seperti yang telah disebutkan bahwa strain genotipe ternak juga
mempengaruhi laju pertumbuhan dimana perbedaan laju petumbuhan diantara bangsa dan individu ternak didalam suatu bangsa disebabkan oleh perbedaan
ukuran tubuh dewasa. Bangsa ternak yang memiliki proporsi tubuh besar, akan lebih berat, tumbuh lebih cepat dan lebih berat pada saat mendapai kedewasaan
dari pada bangsa ternak kecil. Tulloh 1978; Williams, 1982, yang disitasi Soeparno, 2005. Oleh karena itu laju pertumbuhan ayam buras sangat rendah
bila dibandingkan dengan ayam ras pedaging. Untuk mendapatkan bobot badan 900 sampai dengan 1100 gram dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 90 hari
12 minggu dengan pemberian pakan yang mengandung protein kasar 14 dan energi metabolis 2800 KkalKg. Dengan karkas yang meliputi punggung 11
, sayap 15,81 , dada 24,20, paha atas 19 dan paha bawah 18 Muryanto, 2002, dan pada pemeliharaan 14 minggu berat yang didapat
mencapai 1.289-1448 gram, dengan persentase karkas 60,68 dengan dada 16,76-18,12, punggung 14,96-17,41, paha 22,35-24,08 sayap 9,15-10,64
Ruza, 2004 yang disitasi oleh Kusmayadi 2004 sedangkan pada pemeliharaan 20 minggu berat ayam buras dapat mencapai 1380-1600 gram dengan
persentase karkas 50-70 dengan dada 16-21, punggung 15-19, paha 22- 24,5 sayap 9-11 Abubakar e al, 2004.
Jenis kelamin dapat juga menyebabkan perbedaan laju pertumbuhan. Dibandingkan ternak betina, ternak jantan biasanya tumbuh lebih cepat dan pada
umur yang sama lebih berat Chaniago dan Boyes, 1980 ; Hammond et al, 1984. Perbedaan laju pertumbuhan antara kedua jenis kelamin tersebut dapat
menjadi lebih besar sesuai dengan bertambahnya umur. Crouse et al, 1978.
1.4 Pertambahan bobot badan