BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Secara umum semakin tinggi taraf kandungan kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger di dalam ransum akan menurunkan konsumsi ransum,
pertambahan berat badan, berat hidup, berat karkas, Persentase karkas, berat leg, berat drumstick, berat dada, berat punggung, dan berat sayap. Hal ini
diakibatkan karena semakin tinggi taraf kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger, akan meningkatkan kandungan tanin dan serat kasar
sehingga mempengaruhi konsumsi dan penyerapannya didalam tubuh.
2. Berdasarkan hasil uji statistik pemanfaatan kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger memberikan pengaruh yang sangat nyata P0,01 terhadap
konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. 3. Berdasarkan hasil uji T yang dilakukan bahwa berat hidup, berat karkas,
persentase karkas, berat leg, berat sayap, pH daging, dan warna daging pada umur 14 minggu memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat hidup,
berat karkas, persentase karkas, berat leg, berat sayap, pH daging, dan warna daging pada umur 20 minggu, sedangkan Berat drumstick, berat Paha gending,
berat dada, berat punggung pada umur 14 minggu memberikan pengaruh yang nyata terhadap Berat drumstick, berat Paha gending, berat dada, berat
punggung pada umur 20 minggu. 4. Pemberian kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger taraf 10 masih
dapat diberikan kepada Ayam buras. Karena pada taraf 10 kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger, tidak menunjukkan perbedaan rataan
yang cukup jauh pada parameter pertambahan berat badan, konsumsi ransum, dan konversi ransum.
5.2 Saran
Dari hasil yang diperoleh bahwa pemberian kulit buah kopi fermentasi dengan Aspergilus niger disarankan 10 dari total ransum. Hal ini bertujuan
untuk dapat memanfaatkan kulit buah kopi fermentasi sebagai pakan alternative.
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap fermentasi kulit buah kopi dengan biakan mikroba lain untuk memberikan wawasan dan pengetahuan
yang luas tentang pemanfaatan makanan nonkonvensional yang berasal dari
hasil ikutan pertanian.
Daftar Pustaka
Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. PT.Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anggorodi, R. 1985. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Universitas Indonesia Press. Jakarta
Anonymous . 2009. Rata-rata Konsumsi Protein per Kapita Menurut Kelompok Makanan 1999, 2002-2009. http:Www.bps.go.id [20 Maret 2011]
Anonymous.2008.Populasi Nasional Produksi Daging, Telur dan Susu Nasional Kumulatif Provinsi. http :
www.ditjenak.go.id. [07 April 2011]
Austic, R.E dan M.C. Nesheim.1990.Poultry Production. 13
th
ED. Lea and Febiger, Philadelphia
Berg, R.T Dan Butterfield. R.M. 1976. New Concepts of Cattle Growth, Sydney University Press.
Buckle, K.A, Edwards, R.A, Fleet, G.H dan Wotton.1987. Ilmu Pangan Diterjemahkan oleh Purnomo, Adino. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Chaniago, J.M.T dan Boyes, T 1980. Survey of sheep and Goat Slaughtered at Bogor, West Java, Indonesia. Pusat Penelitian dan pengembangan
Ternak Bogor.
Crouse, J.D., Field, RA., Chant, J.L.Jr.Forrel, C.L. Smith, G.M. dan Harrison, V.L
1978.J. Anim.Sci.49,177 Dou, T.C, S.R. Shi, H.J. Sun, K.H. Wang.2009.Growth Rate, Carcass
Traits And Meat Qualityof Slow-Growing Chicken Grown According To Three Raising Systems. Http: google ebook.com [20 oktober 2011]
Fernando, Dedi. 2007. Sifat fisik dan Organoleptik Daging Ayam Broiler yang Diberi Pakan dengan Penambahan Tepung Daun Sambiloto.www.