87 aspek apa yang akan dijadikan pedoman penilaian, sehingga siswa
tidak pernah dirugikan dalam hal penilaian. Siswa juga sudah dapat dipercaya dan bekerjasama dalam tim. Saat permainan kelompok
siswa dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai pembagian tugas kelompok. Walaupun demikian masih ada sebagian kecil dari
siswa yang hanya duduk saat dilakukan permainan kelompok.
4. Evaluasi Pembelajaran
Indikator dalam evaluasi pembelajaran ialah guru sudah membuat instrumen evaluasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru sudah
membuat instrumen evaluasi. Hal tersebut didukung dari hasil dokumentasi berupa RPP dimana di dalamnya guru sudah menguraikan tentang instrumen
evaluasi yang akan dilakukannya. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa guru sudah membuat instrumen evaluasi.
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru PJOK tidak dilakukan setiap pertemuan, melainkan setiap pokok bahasan selesai. Hasil observasi
dan catatan lapangan menunjukkan bahwa guru tidak melakukan evaluasi pembelajaran pada observasi I, IV, VI, VII, dan VIII karena memang materi
belum selesai. Hal tersebut diperkuat dari hasil wawancara berikut. ”Evaluasi saya mungkin tidak setiap pertemuan, karena melihat
kemampuan siswa dahulu. Kalau dirasa mampu ya kita nilai kalau belum mungkin suatu ketika akan kita ajarkan kembali dan dinilai.
Biasanya setiap pokok bahasan tertentu karena pokok bahasan satu tidak mesti selesai dalam satu hari saja.” Smwwc23 April 2014
88 Sedangkan untuk penilaian karakter siswa sendiri guru melakukan
penilaian berupa perilaku atau masuk dalam ranah afektif. Indikator penilaian karakter tersebut didasarkan pada perilaku siswa dalam setiap
kegiatan pembelajaran PJOK sehari-hari. Hasil dokumentasi berupa RPP menunjukkan guru sudah membuat instrumen evaluasi perilaku. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya guru tidak menilai perilaku dan hanya menilai psikomotor siswa. Hal tersebut terlihat selama observasi yang memuat
evaluasi pembelajaran yaitu observasi ke II, III, dan V guru hanya menilai ranah psikomotorik yang berupa praktik. Kemudian diperkuat dari hasil
dokumentasi lainnya yang berupa lembar penilaian guru yang hanya menilai praktik siswa saja. Hasil wawancara berikut menunjukkan bahwa guru
menilai perilaku siswa secara kesuluruhan hanya setiap akhir semester saja. ”Kalau siswa kita bisa mengamati dari perilaku, dengan semakin lama
dengan siswa tentu kita mengetahui bagaimana perilaku masing- masing siswa itu. Tetapi dalam bentuk yang nyata penilaian perilaku
itu memang belum ada lembar penilaiannya hanya sebatas di RPP dalam ranah afektif tetapi tidak saya nilai setiap pertemuan atau pokok
bahasan karena saya melihat secara kesuluruhan selama satu
semester.” Smwwc23 April 2014 Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa guru sudah membuat
evaluasi pembelajaran yang tercantum dalam RPP. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak setiap pertemuan, melainkan setiap pokok
bahasan selesai. Sedangkan untuk penilaian afektif, guru hanya membuatnya pada akhir semester saja.
89
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendidikan Karakter