Peranan PJOK dalam Pembentukan Karakter

31

4. Peranan PJOK dalam Pembentukan Karakter

PJOK merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar pranannya terhadap pembentukan dan perkembangan manusia. Salah satu peranan PJOK tersebut adalah dalam pembentukan karakter bagi peserta didik. Berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan karakter siswa, Aip dan Muhadi 1991: 8-14 mengungkapkan peranan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut. a. Pembentukan sosial Peranan di dalam usahanya terdapat pembentukan sosial anak-anak, antara lain: 1 Menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat. 2 Menanamkan kebiasaan untuk berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama dan menerima keputusan bersama. 3 Membina dan memupuk ke arah pengembangan terhadap peranan sosial, pengakuan terhadap orang lain. 4 Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau memberikan bantuan dan pertolongan, serta mampu memberikan perlindungan dan rela berkorban. 5 Menanamkan kegiatan untuk selalu mau belajar secara aktif di dalam suatu kegiatan. 32 b. Keseimbangan mental Melalui bidang pengajaran pendidikan jasmani, maka pemupukan terhadap kestabilan terhadap emosi anak akan diperoleh secara lebih efektif. Anak-anak akan memperoleh pengalaman secara langsung dalam dunia kenyataan, karena mereka ikut serta di lapangan dalam suasana yang penuh rangsangan terhadap timbulya emosi yang harus dapat dikendalikan. Di sini anak-anak telah memperoleh bekal yang cukup kuat, yaitu agar mereka dapat berpikir secara lebih jernih dan terarah, menyesuaikan diri terhadap situasi, selalu mau belajar, dan mau menerima keadaan yang seharusnya. Oleh karena itu, anak-anak akan menjadi manusia yang dewasa yang memperoleh tempaan terhadap keyakinan dalam rangka pemantapan diri, sehingga tidak akan mudah tergoyahkan atau terpancing oleh rangsangan-rangsangan negatif. Anak- anak juga telah memiliki keseimbangan mental yang kuat. c. Kecepatan proses berpikir Setiap anak dituntut untuk memiliki daya sensifitas yang tinggi terhadap situasi yang dihadapinya di dalam pengajaran pendidikan jasmani. Anak-anak harus memiliki daya penglihatan dan kecepatan di dalam proses berpikirnya, serta harus dapat dengan segera mengambil suatu keputusan yang dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga tidak tertinggal oleh lawan-lawannya. Oleh karena itu, melalui pembelajaran ini anak-anak dilatih untuk bertindak dengan cepat dan tepat, serta akan dapat ditingkatkan dalam proses berpikirnya. 33 d. Kepribadian anak Pendidikan jasmani hendaknya dapat dimanfaatkan oleh anak-anak secara baik-baik dengan diberikan bimbingan dan perkembangan, serta diarahkan kepada hal-hal positif agar bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Nilai-nilai dari pelajaran ini harus dapat mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari, sebagai sarana untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan kedisiplinan, nilai, dan sikap yang positif. Anak-anak harus memiliki kepribadian yang tinggi sebagai suatu modal dan dalam usaha untuk mengadakan penyesuaian yang cepat dan tepat. Melalui program pengajaran pendidikan jasmani, anak-anak akan dibina dan dikembangkan serta diarahkan kepada pembentukan kepribadian yang positif, karena di dalam setiap melakukan kegiatan pelajaran pendidikan jasmani, anak-anak untuk selalu bersikap sportif, disiplin, dan bertanggung jawab. Anak-anak harus patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, mau mengakui kelebihan orang lain, dan menerapkan norma-norma kepribadian yang dapat diterima oleh masyarakat. Sedangkan menurut Snyder dan Spreitzer Sukadiyanto, 2011: 447 menyatakan peranan pendidikan jasmani dan olahraga yang berkaitan dengan penanaman karakter antara lain: 34 a. Mengajarkan nilai-nilai sosial, memudahkan konsensus, dan integrasi sosial. b. Menguasai keterampilan, prestasi, kemampuan, kesegaran mental dan jasmani, serta watak yang baik. c. Mengajarkan berperilaku sesuai dengan moral diantara peserta didik. d. Melatih ketertiban di masyarakat dan stabilitas melalui pengajaran nilai- nilai, mendorong stabilitas sosial dan kestabilan politik, serta adanya rasa haru bagi para peserta dan penonton. Berdasarkan kedua pendapat yang telah disampaikan, dapat kita ketahui bahwa dalam pembelajaran PJOK banyak sekali peranan dalam pembentukan dan pengembangan nilai karakter bagi siswa. Pembelajaran juga PJOK harus dilaksanakan sebagaimana mestinya dan didukung dengan fasilitas yang memadai agar diperoleh itu semua.

C. Penerapan Pendidikan Karakter Nilai Disiplin dan Tanggung Jawab