18 d
Analisis, diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja
dapat menggambarkan membuat bagan membedakan, memisahkan, pengelompokan, dan sebagainya.
e Sintesis, menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f Evaluasi, berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau obyek.
2. Jenis Perilaku
Menurut Skinner 1976 dalam Eko Wibowo 2010:27, perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a Perilaku yang alami innate behaviour atau perilaku yang berupa
reflek dan insting yaitu perilaku yang dibawa manusia sejak manusia dilahirkan.
b Perilaku operan operant behaviour yaitu perilaku yang dibentuk
melalui proses belajar. Pada manusia perilaku operan atau perilaku psikologis lebih dominan
berpengaruh akibat dari bentuk kemampuan untuk mempelajari dan dapat dikendalikan atau di ubah melalui proses pembelajaran. Sebaliknya reflek
merupakan perilaku yang pada dasarnya tidak dapat untuk di kendalikan.
19
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Perilaku individu dan lingkungan saling berinteraksi yang artinya bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, juga
berpengaruh terhadap lingkungan. Adapun secara spesifik faktor lingkungan dan individu adalah sebagai berikut :
a Faktor Individu
Faktor individu yang menentukan perilaku manusia antara lain adalah tingkat kecerdasan, tingkat emosional, pengalaman pribadi, sifat
kepribadian, dan jenis kelamin. b
Faktor Luar Individu Lingkungan Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan
perilaku, bahkan sering kekuatannya lebih besar dari faktor individu Azwar 1998, dalam Eko Wibowo 2010:28. Dalam hubungan antara
perilaku dengan lingkungan dibagi dalam tiga kelompok, yaitu lingkungan alamfisik kepadatan, kebersihan, lingkungan sosial
organisme sosial, tingkat pendidikan, mata pencaharian, tingkat pendapatan dan lingkungan budaya adat istiadat, peraturan, hukum
Sumaatmadja 1998, dalam Eko Wibowo 2010:28.
4. Pembentukan Perilaku
Menurut Bimo 1999 dalam Eko Wibowo 2010:28 Pembentukan perilaku sangat diperlukan untuk mengendalikan perilaku manusia agar
seperti yang diharapkan, antara lain dengan:
20 a
Pembentukan perilaku kebiasaan, adalah pembentukan perilaku yang ditempuh dengan mengkondisikan atau membiasakan diri untuk
berperilaku seperti yang diharapkan. b
Pembentukan perilaku dengan pengertian insight, adalah pembentukan perilaku yang dilakukan dengan cara pembelajaran
disertai dengan memberikan pengertian. c
Pembentukan perilaku dengan model atau contoh, adalah pembentukan perilaku dengan mengunakan model atau contoh dan biasanya
didasarkan atas bentuk-bentuk perilaku yang telah ada. Contohnya adalah orang tuaguru yang memberikan arahan kepada anakmuridnya.
Dalam rangkaian pembentukan perilaku manusia terdapat dua jenis pembelajaran yaitu pembelajaran secara fisik adalah adalah belajar dengan
menerima respon fisik untuk di contoh seperti belajar menari naik sepeda dan sebagainya, dan pembelajaran secara psikis dimana seorang
mempelajari perannya dan peran orang lain dalam kontak sosial social learning, dan selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan tingkah
lakunya sesuai dengan peran sosial yang telah dipelajarinya Sarwono 2002, dalam Eko Wibowo 2010:28.
5. Teori Perilaku