Hubungan Tingkat Pendidikan Perilaku Pengelolaan Sampah

8

E. Penegasan Istilah

1. Hubungan

Hubungan berasal dari kata da sar “hubung” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “bersambung atau berangkai yang satu dengan yang lain, bertalian, berkaitan, bersangkuta n” dan saling mempengaruhi. Hubungan dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara tingkat pendidikan masyarakat tahun sukses dengan perilaku pengelolaan sampah di pemukiman nelayan Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal.

2. Tingkat Pendidikan

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tingkat jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang telah ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Dalam penelitian ini yang dimaksud tingkat jenjang pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh masyarakat Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal yang dibuktikan dengan ijazah pendidikan formal, tahun sukses dan pendidikan nonformal 9 sosialisasi dan pelatihan yang berkaitan dengan kebersihan lingkunganpengelolaan sampah.

3. Perilaku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Perilaku dalam penelitian ini adalah suatu tanggapanreaksi masyarakat Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal mengenai kondisi sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

4. Pengelolaan Sampah

Menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pegelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Dalam penelitian ini yang dimaksud pengelolaan sampah adalah pengelolaan sampah di pemukiman nelayan Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal yang terdiri dari sampah organik berupa sisa makanan, daun, dan sampah anorganik yaitu sampah yang berupa plastik, kaleng, pecahan gelas, dan logam-logam.

5. Masyarakat Nelayan