Pengertian Belajar Kajian Teori

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang dapat merubah perilaku manusia menjadi lebih baik. Gagne dan Berliener menyatakan bahwa belajar merup- kan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Selain itu, belajar merupakan perubahan kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan tidak berasal dari proses pertumbuhan. Morgan et. al menyatakan bahwa belajar merupakan perubah- an relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Slavin juga mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman Anni, 2007: 2 Muslich 2007 mendifinisikan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan meng- akibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya. Thursan Hakim Pupuh, 2009 mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakap- an, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya. Belajar membawa suatu perubahan pada seseorang yang belajar. Perubahan itu berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, keca- kapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penye- suaian diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar sebagai rangkai- an kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik Sardiman, 2001: 21. Yamin 2007 mengungkapkan bahwa belajar dari pandangan modern adalah proses perubahan perilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. Seseorang dapat belajar melalui pengalaman di berbagai tempat, sarana, dan sumber yang memungkinkan mengubah perilakunya. Belajar tidak hanya menanamkan pengetahuan dalam otak kognisi, tetapi mendapat- kan keterampilan psikomotorik, dan menumbuhkan nilai dan sikap afeksi. Pupuh 2009 mendefinisikan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, sedangkan orang lain sebagai perantara penunjang kegiatan belajar agar berhasil dengan baik. Belajar merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh dari hasil latihan dan pengalaman. Agar dapat ber- langsung efektif dan efisien, proses belajar perlu dirancang menjadi sebuah kegiatan pembelajaran. Belajar menurut pandangan para ahli konstruktivisme terkait dengan pengalaman yang dimiliki individu. Hasil dari proses belajar merupakan kombinasi pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Siswa dikatakan telah menempuh proses belajar apabila telah mengkonstruksi pengetahuan baru dengan cara melakukan interpretasi terhadap lingkungan- nya. Proses belajar dilakukan dengan memfasilitasi siswa agar memperoleh pengalaman belajar yang digunakan untuk membangun makna terhadap pengetahuan yang sedang dipelajari Benny, 2011:159. Berdasarkan pandangan ini, tugas guru adalah menciptakan lingkungan belajar yang men- cerminkan adanya pengalaman belajar otentik dan dapat diaplikasikan dalam situasi yang sesungguhnya. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengemukakan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku manusia meliputi ranah kognitif, afek- tif, dan psikomotorik yang diperoleh dari hasil latihan dan pengalaman. Peru- bahan perilaku sebagai hasil dari belajar telah lama diungkap oleh beberapa ahli tentang teori belajar. Teori belajar menjadi bahan rujukan bagi guru dan peneliti untuk memahami proses belajar yang lebih baik.

2.1.2 Teori Belajar

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK CERITA ANAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN 1 NGAWEN KABUPATEN BLORA

4 30 226

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN GUGUS NYAI AGENG SERANG TUGU SEMARANG

1 12 190

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 SEMARANG

1 14 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajara

0 1 12

IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

0 1 13