diri. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan kelas dan meningkat- kan semangat kerjasama karena siswa sudah saling mengenal dengan cukup
baik tanpa ada paksaan dari guru. Teknik pemanfaatan cerita teman sebagai pengembangan strategi pem-
belajaran think pare share memiliki prosedur secara eksplisit yaitu memberi- kan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling memban-
tu satu sama lain, serta mengaktifkan siswa dalam proses diskusi sehingga dapat bekerja sama dalam satu kelompok dan membentuk karakter disiplin
dan tanggung jawab terhadap tugas yang menjadi bagiannya. Pembelajaran dengan teknik pemanfaatan cerita teman relatif sederhana karena tidak mem-
butuhkan banyak waktu untuk mengatur tempat duduk dan mengelompokkan siswa.
2.1.6.2 Karakteristik Teknik Pemanfaatan Cerita Teman
Teknik pemanfaatan cerita teman merupakan pengembangan strategi pembelajaran think pair share yaitu berpasangan. Langkah-langkah pembela-
jaran menulis karangan narasi dengan teknik pemanfaatan cerita teman adalah sebagai berikut:
1. Guru membuka pelajaran dan apersepsi. 2. Siswa diberi pengarahan mengenai materi menulis karangan narasi.
3. Bersama-sama dengan siswa, guru menentukan topik yang akan digunakan
sebagai bahan cerita. Guru memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dengan menuliskannya di papan tulis dan menanyakan apa
yang diketahui mengenai topik tersebut. 4. Siswa dikelompokan secara berpasangan.
5. Siswa yang pertama dalam kelompok bercerita mengenai pengalamannya, sedangkan pasangannya menulisnya. Hal tersebut dilaksanakan secara ber-
gantian. 6. Secara berpasangan, siswa mengoreksi hasil karyanya dengan memperhati-
kan kelengkapan unsur cerita, isi gagasan, penyajian isi, tata bahasa, dan kerapian karangan.
7. Siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas. 8. Guru memberikan penilaian dan perbaikan bersama siswa yang lain.
9. Hasil tulisan siswa yang telah diperbaiki dikumpulkan untuk dinilai. Sistem sosial yang berlaku dan berlangsung dalam teknik pemanfaatan
cerita teman sebagai pengembangan pembelajaran kooperatif yaitu partisipasi dan kerjasama dalam kelompok. Pembelajaran ini dapat meningkatkan cara
belajar siswa dan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial. Tujuan utama implementasi teknik pemanfaatan cerita teman dalam pembelajaran koopera-
tif yaitu siswa dapat belajar berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan untuk menge-
mukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berke- lompok. Tiga konsep sentral dalam pembelajaran yaitu penghargaan kelom-
pok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil Isjoni, 2012: 33.
Prinsip pengelolaan kelas yang menerapkan teknik pemanfaatan cerita teman guru berperan sebagai sebagai fasilitator, mediator, direktor-motivator,
dan evaluator. Sebagai fasilitator, guru memiliki sikap yang mampu mencip- takan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan sehingga selama pem-
belajaran berlangsung siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan baik. Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani
dan mengaitkan materi yang dibahas dengan permasalahan yang nyata. Ini sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna meaningful
learning . Sebagai motivator, guru mempunyai peranan dalam membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi serta memberi semangat kepada siswa agar
aktif berpartisipasi selama diskusi berlangsung. Semangat yang diberikan dapat mendorong belajar siswa menjadi lebih berani mengembangkan
kemampuan, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain. Sebagai evaluator, guru mempunyai peranan dalam menilai siswa selama pembe-
lajaran berlangsung. Penilaian yang diberikan tidak hanya pada hasil dan angka saja, tetapi ditekankan pada proses pembelajaran.
Sarana pendukung dalam pembelajaran dengan teknik pemanfaatan cerita teman yaitu segala sesuatu yang menyentuh kebutuhan siswa dalam
menggali informasi yang sesuai dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas kelompok maupun individu. Perpustakaan, majalah anak, koran, dan internet
menjadi sumber informasi yang komprehensif dengan alat bantu mengajar yang memadai.
Dampak pengiring dan dampak instruksional pembelajaran dengan teknik pemanfaatan cerita teman, yaitu pandangan konstruktivisme yang
menyatakan bahwa belajar merupakan pemaknaan terhadap peristiwa atau pengalaman yang dialami oleh siswa. Pengetahuan sebagai hasil belajar
merupakan perolehan individu melalui keterlibatan aktif dalam menempuh proses belajar. Dengan melaksanakan teknik pemanfaatan cerita teman siswa
dapat meraih keberhasilan dalam belajar, melatih siswa untuk memiliki kete- rampilan berpikir dan keterampilan sosial, serta mengurangi timbulnya peri-
laku yang menyimpang dalam pembelajaran kelas.
2.1.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Pemanfaatan Cerita Teman