39
yaitu 1 orang 100. Pada sumbangan sarapan terhadap anjuran kecukupan kalsium beradasarkan pekerjaan
ibu sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta lebih banyak memiliki kategori kurang yaitu masing-masing 54 orang 83,1 dan 6 orang 100. Serta dari pekerjaan ibu sebagai
pegawai negeri dan petani memiliki sumbangan sarapan terhadap anjuran kecukupan kalsium
kategori kurang yaitu 1 orang 100.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pola Konsumsi Sarapan Murid SD
Pola konsumsi sarapan murid sekolah dasar terdiri dari frekuensi, jenis makanan sarapan dan sumbangan energi, protein, vitamin A, vitamin C, zat besi dan kalsium terhadap
anjuran kecukupan gizi dari sarapan yang dikonsumsi oleh murid sekolah dasar.
5.1.1 Jenis Makanan Sarapan dan Frekuensi Sarapan Murid SD
Dari hasil penelitian dapat diketahui pada umumnya jenis makanan sarapan yang
Universitas Sumatera Utara
40
paling sering dikonsumsi murid sekolah dasar pada saat sarapan adalah nasi dan ayam dengan frekuensi sarapan 7 kali dalam seminggu atau setiap hari. Sarapan biasanya dilakukan pada
pagi hari pukul 07.00 WIB. Hal ini dapat diketahui dari hasil recall sarapan selama 6 hari dan pada setiap kali sarapan murid selalu mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok sumber
energi. Sebagian murid ada yang frekuensi sarapan 3 kali dalam seminggu, hal tersebut
karena anak tersebut memang tidak sarapan dari rumah dengan alasan tidak sempat, tidak ada yang menyiapkan makanan dan tidak selera. Anak tersebut hanya jajan ketika sedang jam
istirahat. Seorang anak khususnya murid, seharusnya dapat melakukan aktivitas sarapan pagi karena penting untuk memulai kegiatan di sekolah. Sebaiknya jika tidak sempat sarapan di
rumah, orang tua membawakan bekal kepada anak atau anak membeli makanan ketika di perjalanan atau ketika sudah berada di sekolah.
Jenis makanan sarapan lain yang dikonsumsi murid adalah nasi, ikan dan sayur. Ada juga yang mengkonsumsi nasi dan telur serta nasi dan ikan saja. Jenis makanan sarapan
lainnya sebagai sumber energi yang juga dikonsumsi adalah nasi goreng, nasi gurih dan lontong. Namun ada juga sebagian murid yang mengkonsumsi mie dan roti pada saat sarapan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik dan hasil sosio ekonomi sosial menyatakan bahwa beras merupakan bahan makanan utama di Sumatera, Kalimantan dan Jawa bagian
Barat Santoso, 2004. Alasan murid mengkonsumsi nasi sebagai pilihan utama dikarenakan masih banyak yang beranggapan bahwa fungsi makanan pokok hanya untuk memberikan rasa
kenyang. Disamping itu nasi merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh keluarga secara turun temurun seperti yang disebutkan oleh Gunanti yang dikutip oleh Matondang
2007 bahwa kebiasaan makan pada seseorang bersifat turun temurun dan kemudahan untuk memperolehnya.
Pemilihan mie dan roti sebagai makanan sarapan diduga berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
41
kemudahan dalam mendapatkan dan menyajikan jenis makanan tersebut, bahkan roti dapat dikonsumsi dalam perjalanan. Hal ini berkaitan dengan kesibukan yang terjadi pada pagi hari,
dimana anak sekolah mempersiapkan diri untuk melakukan aktivitas pada hari tersebut. Untuk asupan protein makanan yang paling sering dikonsumsi pada saat sarapan
adalah ayam. Pada umumnya ayam disajikandiolah dengan cara digoreng, digulai dan disemur. Jenis lauk hewani lain adalah ikan dan telur. Pada umumnya telur disajikandiolah
dengan cara digoreng baik diceplok maupun didadar, sedangkan ikan disajikan dengan cara digoreng dan sebagian disajikan dengan menggunakan cabai. Sebagian kecil murid ada yang
mengkonsumsi daging sebagai makanan sarapan. Hal tersebut karena harga daging relatif lebih mahal dan biasanya dikonsumsi pada saat hari libur. Untuk makanan sumber protein lain
yang dikonsumsi saat sarapan pada murid adalah tahu dan biasanya diolahdisajikan dengan cara digoreng.
Makanan sumber vitamin dan mineral yang paling sering dikonsumsi saat sarapan pada murid SD adalah sayuran. Sedangkan buah-buahan sangat sedikit murid yang
mengonsumsinya. Padahal menu sarapan yang baik diantaranya terdiri dari nasi yang dilengkapi lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan lebih lengkap bila disertai susu Solihin,
2005. Jenis minuman yang paling sering dikonsumsi saat sarapan pada murid adalah teh
manis dan air putih. Pemilihan teh manis dan air putih sebagai minuman sarapan dikarenakan sudah menjadi kebiasaan dan selalu disediakan oleh orangtua. Jenis minuman lain yang
dikonsumsi pada saat sarapan adalah susu. Susu dapat dijadikan sebagai salah satu minuman sarapan karena mengandung zat gizi dan kalori yang cukup lengkap. Namun susu saja tidak
cukup untuk mencukupi 25 persen dari total kebutuhan per hari sehingga susu harus dikombinasikan dengan makanan lain.
5.2 Sumbangan Sarapan Terhadap Anjuran Kecukupan Energi