9
dapat terganggu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel 2008 pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan yang rutin pada suatu kelompok dan kebiasaan
sarapan yang tidak rutin pada kelompok lainnya, menggunakan tes daya ingat yaitu dengan cara memberikan delapan kata yang sering ditemukan oleh kedua kelompok tersebut untuk
dihafal selama lima menit, kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit. Hasil dari tes tersebut didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok dengan kebiasaan
sarapan rutin daripada kelompok dengan kebiasaan sarapan yang tidak rutin. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres
Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, koperatif, mudah
berteman dan mudah menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan tidak dapat berfikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.
Manfaat lain dari sarapan adalah mengurangi kemungkinan jajan di sekolah dan mengurangi risiko dari bahan tambahan makanan berbahaya seperti zat pewarna, pengawet,
pemanis, penyedap dan sebagainya. Sarapan bergizi seimbang dan cukup mengandung karbohidrat kompleks dari serealia juga akan mengurangi kemungkinan makan siang dan
malam lebih banyak Martianto, 2006.
2.1.2 Kerugian Tidak Sarapan Pagi
Seseorang tidak sarapan pagi berarti perutnya dalam keadaan kosong sejak makan malam sebelumnya sampai makan siang nantinya. Dalam keadaan seperti ini, tubuh tidak
berada dalam kondisi yang baik untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Bila anak sekolah yang tidak sarapan pagi maka kadar gulanya akan menurun. Jika kondisi ini terjadi, maka
tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan glikogen. Jika cadangan glikogen habis, maka cadangan lemaklah yang diambil Moehji, 2009.
Selain itu, bila tidak sarapan pagi dapat menyebabkan konsentrasi belajar berkurang, kecepatan bereaksi menurun tajam sehingga kemampuan memecahkan suatu masalah juga
Universitas Sumatera Utara
10
menjadi sangat menurun yang akan menyebabkan prestasi belajar juga ikut menurun. Hal ini akan menghambat proses belajar di sekolah. Bila anak usia sekolah tidak terbiasa sarapan
pagi secara terus menerus akan mengakibatkan penurunan berat badan dan daya tahan tubuh, kurang gizi dan anemia gizi besi Ahmad dkk, 2011.
Berikut ini adalah beberapa kerugian tidak sarapan pagi: 1. Hipoglikemia
Pada anak yang tidak sarapan, menipisnya ketersediaan glikogen otot tidak tergantikan. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh memecah simpanan
glikogen dalam hati menjadi gula darah. Jika bantuan pasokan gula darah ini habis juga, tubuh akan kesulitan memasok jatah gula darah ke otak. Akibatnya anak bisa menjadi gelisah,
bingung, pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa sampai pingsan. Ini merupakan gejala hipoglikemia atau merosotnya kadar gula darah Ratnawati, 2001.
2. Obesitas Orang yang tidak sarapan merasa lebih lapar pada siang dan malam hari daripada
orang yang sarapan karena asupan energi cenderung meningkat ketika sarapan dilewatkan. Mereka akan mengonsumsi lebih banyak makanan pada waktu siang dan malam hari. Asupan
makanan yang banyak pada malam hari akan berakibat pada meningkatnya glukosa yang disimpan sebagai glikogen. Karena aktivitas fisik pada malam hari sangat rendah, glikogen
kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Hal inilah yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas Siagian, 2008.
Kerugian lain jika tidak ada asupan makanan di pagi hari yaitu dapat memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus dapat menjadi
cikal bakal penyakit diabetes.
2.2 Kebiasaan Sarapan Pagi Anak Sekolah