Implementasi IPA di SD Menggunakan Model Think Pair Share
Model Think Pair Share mendorong pembelajaran yang kooperatif dan memadukan sinergi dua orang. Didalam pembelajaran, model Think Pair Share
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensinya melalui persoalan yang diberikan oleh guru, dan menggali ide-ide serta gagasan untuk
menjawab persoalan tersebut secara individu maupun kelompok. Dengan anggota 2 orang di dalam kelompok, siswa dapat berperan aktif dan memahami materi
yang diajarkan. Siswa SD dalam tahap perkembangan kognitifnya belum bisa memahami
sesuatu yang bersifat abstrak. Maka penggunaan media dalam pembelajaran sangat diperlukan. Salah satu media yang dapat digunakan adalah video,
penggunaan video bertujuan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan lebih menyenangkan dan lebih mudah diterima karena materi yang disampaikan
menjadi lebih kongkrit, materi juga dikemas secara menarik sehingga siswa lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran.
Penerapan model Think Pair Share dengan media video dalam kegiatan pembelajaran IPA di SD hendaknya memudahkan siswa menerima pelajaran dan
memungkinkan terjadinya interaksi edukasi dan interaksi sosial antar siswa. Apabila pembelajaran dikemas dengan menarik, maka diharapkan tujuan
pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Dalam penerapan model Think Pair Share dengan media video, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut: 10.
Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran Menciptakan kondisi belajar yang kondusif
11. Menyampaikan materi pelajaran dibantu tayangan video
Thinking : 12.
Mengajukan pertanyaan kepada semua siswa 13.
Membimbing siswa utuk menjawab pertanyaan individual. Pairing :
14. Menggunakan variasi gaya mengajar dalam diskusi kelompok
15. Membimbing diskusi kelompok saat mengerjakan LKS
Sharing : 16.
Guru memberikan penguatan verbal kepada siswa 17.
Guru menutup pelajaran Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Pair Share dengan
media video dalam pembelajaran IPA di SD dapat mendorong siswa agar lebih aktif, kreatif dan mampu mengembangkan rasa percaya diri dalam diri siswa.
Selain itu mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran sehingga dapat tercipta pembelajaran yang berkualitas.