Gambar 2. Kerangka penelitian.
1.6 Keterbatasan Penelitian
Wilayah kajian penelitian ini merupakan bagian kecil dari wilayah perairan Laut Sulawesi dan Teluk Tomini. Dalam penelitian ini pengamatan terhadap keberadaan
potensi sumberdaya ikan meliputi jumlah armada, nelayan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di perairan utara dan selatan Provinsi Gorontalo. Dalam pendataan
aktivitas perikanan yang tercatat merupakan sebuah kesatuan wilayah perairan Gorontalo. Kondisi ini menyebabkan data dan informasi tentang sumberdaya ikan
yang akurat di perairan utara dan selatan sulit untuk diketahui. Data sekunder berupa data time series yang digunakan dalam analisis ini
merupakan data yang berasal dari Dinas Perikanan Sulawesi Utara antara tahun 1986– 2000 masih bergabung dengan Provinsi Sulut. Selanjutnya data tahun 2001–2005
berasal dari data sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo. Untuk pemisahan data masing-masing perairan bagian utara dan selatan dilakukan
berdasarkan letak lokasi kabupatenkota yang terdapat pada perairan tersebut. Analisis Bioekonomi
Schaefer-Gordon Kondisi Sumberdaya
Perikanan Tingkat
pemanfaatan sumberdaya ikan
Efisiensi dan Kapasitas
Penangkapan Pengembangan
Armada penangkapan
Alokasi Optimum Unit Penangkapan
Linear Goal Programming
LGP Data envelopment
analysis DEA
PENDEKATAN ANALISIS
Implikasi Kebijakan Perikanan Tangkap Provinsi
Gorontalo Analisis
SWOT
Provinsi Gorontalo memiliki lima wilayah kabupatenkota yang terdiri atas 4 kabupaten terdapat pada bagian selatan dan satu kabupaten memiliki dua wilayah
perairan. Satu kabupaten tersebut memiliki wilayah perairan di bagian utara. Untuk wilayah pantai utara data yang dihimpun berasal dari data dinas Kabupaten Gorontalo.
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan yaitu pendataan potensi sumberdaya ikan tercatat pada Dinas Perikanan di kabupatenkota. Data Kabupaten Gorontalo
meliputi wilayah Kecamatan Batudaa Pantai yang ada di bagian selatan dan wilayah Kecamatan Atinggola, Kwandang, Anggrek dan Sumalata. Berdasarkan kondisi ini
maka dalam pengambilan suatu kesimpulan untuk masing-masing perwilayahan sulit dilakukan. Konsekuensinya maka data potensi di perairan utara diolah berdasarkan
rata-rata persentase selama tiga tahun terakhir. Hasil dari olahan data tersebut merupakan data potensi perairan utara Gorontalo.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam model pengembangan etalase perikanan dan kelautan Gorontalo dikemukakan bahwa visi pembangunan perikanan dan kelautan Provinsi Gorontalo
adalah terwujudnya kawasan Teluk Tomini dan sekitarnya sebagai pendorong perkembangan ekonomi dan sumber penghidupan strategis bagi masyarakat
Gorontalo. Salah satu sektor yang sangat besar artinya dalam pengembangan perikanan dan kelautan di Provinsi Gorontalo adalah penanganan permasalahan dalam
bidang perikanan tangkap. Permasalahan perikanan tangkap baik berupa permasalahan sosial ataupun
kerusakan lingkungan dan menurunnya stok sumberdaya ikan sebenarnya telah lama timbul sejak manusia menggunakan laut atau perairan umum sebagai sumber untuk
mendapatkan bahan pangan. Saat itu bobot permasalahan yang timbul tidak seberat apa yang dihadapi pada saat sekarang ini, dimana baik konflik sosial yang timbul
akibat kompetisi besar-besaran dalam memperebutkan ikan yang menjadi tujuan penangkapan, ataupun kerusakan lingkungan serta punahnya beberapa spesies ikan
yang diakibatkannya telah menunjukkan indikator yang sangat memprihatinkan bagi kelangsungan hidup generasi mendatang Purbayanto dan Baskoro, 1999.
2.1. Tangkapan Maksimum Lestari