3 METODE PENELITIAN
Berdasarkan dari tujuan penelitian yang direncanakan maka pelaksanaan penilitian dengan menggunakan beberapa pendekatan metode sehingga dapat
menjawab permasalahan yang teridentifikasi. Lebih jauh, uraian berikut akan mengetengahkan secara rinci mengenai lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan
dan diikuti dengan prosedur penarikan contoh, pengumpulan data beserta metode analisisnya.
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini berlangsung di lima wilayah kabkota di Provinsi Gorontalo dan kawasan perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi sekitarnya. Dalam
kaitan dengan penelitian ini maka, cakupan wilayah hanya meliputi Provinsi Gorontalo. Adapun data dokumentasi yang digunakan juga berasal dari Provinsi
Sulawesi Utara karena wilayah ini merupakan wilayah induk sebelum pemisahan wilayah menjadi Provinsi Gorontalo. Wilayah penelitian di perairan utara dan selatan
masing-masing cakupan wilayahnya diyakini merupakan representative keseluruhan wilayah Gorontalo. Waktu penelitian dilakukan selama Oktober 2005–Januari 2006.
Peta Lokasi Penelitian disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Lokasi penelitian bagian utara yaitu Laut Sulawesi dan bagian selatan yaitu Teluk Tomini.
Kec. Kwandang Kec. Atinggola
Kec. Bone Pante Kec. Sumalata
Kec. Kota Selatan Kec. Tilamuta
Kec. Marisa
3.2 Penarikan Contoh
Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini serta adanya
pertimbangan kondisi wilayah penelitian, maka untuk mendapatkan data primer digunakan metode penelitian survei. Dengan demikian informasi dan data yang
dikumpulkan berasal dari responden dengan cara wawancara langsung dengan responden terpilih melalui daftar kuisioner wawancara terstruktur. Selain itu juga
untuk mendapatkan informasi yang lebih representatif, dilakukan juga wawancara tidak terstruktur untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan.
Pengambilan contoh dilokasi penelitian mengacu pada metode multi stage cluster sampling
dari Daniel 2002, yaitu: 1 tahap pertama: pemilihan kecamatan yang terdapat pantai dengan tipe lokasikelurahan nelayan. Dalam penelitian ini
ditetapkan beberapa kecamatan yang berada di perairan utara yaitu Atinggola, Kwandang, Anggrek dan Sumalata dan selatan yaitu Kota Selatan dan Kota Timur
Kota Gorontalo, Bone Pantai Kab. Bone Bolango, Tilamuta Kab. Boalemo dan Marisa Kab. Pohuwato; 2 tahap kedua: masing-masing kecamatan terpilih,
selanjutnya dipilih desa lokasi pengambilan sampel penelitian. Desa yang terpilih dari beberapa pemilihan kecamatan di perairan utara yaitu Desa Gentuma Kecamatan
Atinggola, Desa Moluo dan P Malambe Kecamatan Kwandang, Desa Illangata Kecamatan anggrek Desa Bulontio Timur Kecamatan Sumalata dan selatan yaitu
Kelurahan Pohe, dan Leato Selatan Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur, Desa Tonggo dan Tamboo Kecamatan Bone Pantai, Desa Pentadu Timur dan Pentadu
Barat Kecamatan Tilamuta, dan Desa Marisa Kecamatan Marisa. Masing-masing desa ini memiliki tingkat aktifitas perikanan yang tinggi dibandingkan dengan
beberapa desa yang lain; 3 tahap ketiga: besarnya sampel responden ditentukan secara acak terhadap usaha penangkapan ikan di desakelurahan contoh atas dasar
karakteristik teknologi alat tangkap dan kapal yang akan digunakan, yang mewakili armada penangkapan.
Jumlah sampel nelayan masing-masing desa bervariasi disesuaikan dengan tingkat aktifitas perikanan di wilayah tersebut. Rata-rata sampel nelayan tiap desa
berjumlah antara 20-30 orang. Jumlah sampel nelayan di perairan utara berjumlah 128 orang dan perairan selatan berjumlah 190 orang sehingga total keseluruhan jumlah
nelayan yang dijadikan sampel berjumlah 318 orang. Untuk jumlah sampel armada penangkapan di perairan utara berjumlah 20 kapal pukat cincin, 26 kapal jaring insang
tetap soma dan 24 kapalperahu pancing sehingga total jumlah kapalperahu 70 kapal dan untuk perairan selatan berjumlah 58 kapal pukat cincin dan 6 kapal pancing ulur
sehingga total jumlah 64 kapalperahu. Untuk mendapatkan data sekunder dalam memenuhi analisis maka dilakukan
cross checking terhadap dokumentasi data yang tersedia di instansi yang terkait yaitu :
Dinas Perikanan Provinsi, Dinas Perikanan KabKota, Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Tempat Pelelangan Ikan; Bappeda Provinsi. Data primer dan
sekunder yang dikumpulkan sifatnya berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data primer dan data sekunder selanjutnya dipilah sesuai dengan kebutuhan analisis.
3.3 Pengumpulan Data