31
D. Pengamatan
1. Susut bobot
Pengukuran susut bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran susut bobot dilakukan berdasarkan presentase penurunan
bobot bahan sejak awal penyimpanan W sampai akhir penyimpanan Wa dan dinyatakan dalam persen.
Untuk mengukur susut bobot digunakan rumus sebagai berikut : Susut bobot =
100 x
W Wa
W −
Dimana : W = Bobot bahan awal penyimpanan gram
Wa = Bobot bahan akhir penyimpanan gram 2. Kekerasan
Kekerasan adalah komponen kualitas dan merupakan indeks kematangan pada buah-buahan dan sayuran segar. Uji kekerasan diukur berdasarkan tingkat
ketahanan buah terhadap jarum penusuk dari rheometer dengan model CR-300. Pengujian dilakukan pada bagian pangkal, tengah dan ujung buah. Selama
pengujian buah dipegang dengan tangan agar buah tidak bergeser. 3. Total Padatan Terlarut
Pengukuran total padatan terlarut dilakukan dengan menggunakan refraktometer model N-1 Atago dalam satuan
o
Brix. Pengukuran total padatan dilakukan dengan sampel yang diambil secara acak dengan tiga kali ulangan dan
diukur kadar gulanya selama masa penyimpanan. 4. Total cendawan
Total cendawan merupakan total koloni cendawan setelah masa inkubasi. Pembuatan media agar dengan pencampuran 39g media agar PDA ke dalam satu
liter aquades. Larutan yang terbentuk dipanaskan sambil diaduk sampai mendidih semua agar terlarut. Sedangkan pembuatan larutan pengencer dilakukan dengan
pencampuran 8.5 NaCl ke dalam 1000 ml aquades. Sterilisasi dilakukan terhadap larutan agar, larutan pengencer dan alat lainnya yang akan digunakan seperti
32 cawan petri, pipet, gelas ukur dll, dalam autoklaf selama 60 menit. Larutan agar
disimpan dalam pemanas air bersuhu 45
o
C agar tetap steril dan tidak membeku. Selanjutnya pembuatan sampel dengan menghancurkan pepaya yang akan
diuji dengan blender kemudian 50 ml cairan pepaya tersebut dicampur bersama larutan pengencer sebanyak 500 ml sampai larutan menjadi homogen.
Pengenceran dilakukan dengan mengambil 1 ml larutan sampel yang sudah homogen dengan pipet steril sehingga terbentuk pengenceran 0.1 kemudian
larutan dikocok sampai homogen. Pengenceran dilakukan menurut kebutuhan penelitian. Pemipetan dilakukan dari masing-masing tabung pengenceran
sebanyak 1 ml larutan sampel dan dipindahkan ke dalam cawan petri steril dengan menggunakan pipet steril. Media agar PDA ditambahkan ke dalam setiap cawan
petri sebanyak 20 ml dan digoyangkan sampai merata. Digunakan 5 cawan petri untuk perlakuan pemberian asap cair dengan konsentrasi 1, 5, 10 dan tanpa
perlakuan sebagai kontrol. Cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik dalam inkubator bersuhu 30
o
C selama seminggu. Kemudian dilakukan pengamatan pertumbuhan cendawan pada setiap cawan petri.
5. Pengamatan serangan penyakit secara visual Serangan penyakit pascapanen pada pepaya secara visual dapat diketahui
dengan mengamati timbulnya bercak-bercak hitam pada kulit buah. Pengamatan dilakukan tiap 4 hari selama 20 hari.
6. Uji Organoleptik. Uji organoleptik terhadap rasa, tekstur, aroma, warna kulit, dan daging
buah, yang dilakukan empat hari sekali menggunakan uji hedonik kesukaan dengan skor 1-5. Kriteria penilaiannya adalah 1 sangat tidak suka, 2 tidak suka,
3 biasa, 4 suka, 5 sangat suka. Pengujian dilakukan pada 10 orang panelis, jika skala skor penerimaan konsumen kurang dari 2.5 maka pepaya ditolak.
E. Rancangan Percobaan