Pepaya Carica papaya L

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pepaya Carica papaya L

Pepaya Carica papaya L. merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Pusat penyebaran tanaman berada di daerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nicaragua. Bersama pelayar-pelayar bangsa Portugis di abad ke-16, tanaman ini turut menyebar ke berbagai benua dan negara, termasuk ke Benua Afrika dan Asia serta negara India. Dari India, tanaman ini menyebar ke berbagai negara tropis lainnya, termasuk Indonesia. Menurut Samsudin 1985 di dalam Firmaningsih 1993 buah pepaya termasuk dalam: Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dycotyledoneae Ordo : Caricales Famili : Caricaceae Genus : Carica Species : Carica papaya L Pepaya merupakan tanaman herba. Batangnya tidak bercabang namun apabila pucuknya dipotong, cabang akan terbentuk. Bentuk batang lurus, bulat, berongga di dalam, lunak dan dapat mencapai ketinggian hingga 10 meter Ashari, 1995. Daun-daun pepaya tersusun secara spiral, berkelompok dekat dengan ujung batang. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Tangkai daunnya sangat panjang hingga mencapai 1 meter dan berongga. Jika tidak terdapat gangguan, dua lembar daun akan muncul setiap minggunya. Menurut Kalie 1999, pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan masculus, bunga betina femineus, dan bunga sempurna hermaprodit. Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2.5 cm, mahkota bunga terdiri dari lima helai, benang sari berjumlah 10 dan ovarium 5 mengalami rudimenter sehingga tidak menghasilkan buah. Bunga betinaberukuran agak besar dan memiliki bakal buah berbentuk bulat, mahkota bunga terdiri dari lima helai dan tidak memiliki benang sari. Bunga sempurna pada pepaya dibedakan menjadi bunga sempurna elongata, bunga sempurna petandria dan bunga sempurna antara. Bunga sempurna elongata memiliki bakal buah berbentuk lonjong dan 10 benang sari yang tersusun melingkar pada bakal buah. Bunga sempurna petandria mempunyai lima buah benang sari yang bertangkai agak pendek dan bakal buah berbentuk bulat. Bunga sempurna antara mempunyai benang sari yang berbeda jumlahnya, antara 2-10 buah dan akan menghasilkan buah yang bentuknya tidak sempurna. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang. Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Sebagai enzim proteolitik, papain banyak digunakan dalam industri, diantaranya industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, dan penyamak. Buah pepaya termasuk tipe buah buni berdaging, berbetuk bulat telur sampai lonjong, hampir bulat, berbentuk avokad dan silinder, panjangnya 7-30 cm, bobotnya bisa mencapai 10 kg, kulit buahnya tipis, halus, jika matang berwarna kekuning-kuningan atau jingga, dagingnya berwarna kekuning-kuningan sampai jingga merah, rasanya manis dengan aroma yang sedap, bijinya bulat, kecil, warnanya hitam dan jumlahnya banyak sekali. Menurut Kalie 1999, pepaya tergolong buah yang banyak diminati hampir di seluruh dunia. Daging buah yang lunak warnanya merah atau kuning, rasanya yang manis dan mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena banyak mengandung provitamin A, vitamin C, dan mineral. Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin, dan mineral. Kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Mengandung juga vitamin B kompleks dan vitamin E. Oleh karena teksturnya yang lunak dan nilai gizi yang tinggi maka buah ini sangat baik diberikan untuk anak-anak dan lansia. Kandungan pepaya secara umum dapat dilihat pada Tabel 2. 6 Tabel 2. Komposisi zat gizi pepaya per 100 g bahan. Unsur Komposisi Buah Masak Buah Mentah Air g Energi kal Protein g Lemak g Karbohidrat g Vitamin A mg Vitamin B mg Vitamin C mg Kalsium mg Besi mg Fosfor mg 86.70 46.00 0.50 12.20 365.00 0.04 78.00 23.00 1.70 12.00 92.30 26.00 2.10 0.10 4.900 50.00 0.02 19.00 50.00 0.40 16.00 Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI, 1979 di dalam Kalie, 1999. Tanaman pepaya memiliki daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungannya. Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Meskipun di dataran tinggi tanaman pepaya dapat tumbuh dengan baik, namun demikian makin tinggi tempat penanaman justru akan mengurangi manisnya buah. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari yang relatif rendah dan kelembapan udaranya tinggi. Menurut Kalie 1999 tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m dpl. Tanaman ini lebih senang tumbuh di lokasi yang banyak hujan cukup tersedia air, curah hujan 1000-2000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Di daerah yang beriklim kering, musim hujannya 2-5 bulan, dan musim kemaraunya 6-8 bulan, tanaman pepaya masih mampu berbuah, asalkan kedalaman air tanahnya 50-150 cm. Tanah yang subur dengan porositas baik, mengandung kapur, dan ber-pH 6-7 paling disenangi oleh tanaman pepaya Rismunandar, 1981. Tanaman pepaya lebih menyukai daerah terbuka tidak ternaungi dan tidak tergenang air. Tanah yang berdrainase tidak baik menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit akar. Sedangkan untuk suhu optimal pertumbuhan tanaman berkisar antara 22 o -26 o C, suhu minimum 15 o C, dan suhu maksimum 43 o C. perkecambahan biji 7 pepaya akan berlangsung cepat bila suhu siang hari 35 o C dan malam hari 26 o C. biji akan berkecambah dan tumbuh setelah 12-14 hari Kalie, 1999. Menurut Kalie 1999 varietas pepaya dikenal dari bentuk, usuran, warna, rasa, dan tekstur buahnya. Dari parameter tersebut maka dikenal buah pepaya yang berukuran besar atau kecil, berbentuk bulat atau lonjong, daging buah berwarna merah atau kuning, keras atau lunak berair, rasanya Manis atau kurang Manis, dan kulit buah licin menarik atau kasar tabal. Berat buah pepaya berkisar antara 0.5-9 kg. Di Indonesia, varietas pepaya yang banyak ditanam adalah pepaya semangka, pepaya jinggo, dan pepaya cibinong. Selain itu, dikenal juga varietas pepaya mas, pepaya item, dan pepaya ijo. Varietas buah pepaya yang berhasil dikembangkan di Indonesia, diperoleh dari pengumpulan berbagai hasil eksplorasi dari daerah. Berdasarkan pengujian dan seleksi diantaranya pepaya Arum Bogor dikenal dengan nama varietas Pepaya IPB1 dan Pepaya Prima Bogor dikenal dengan nama varietas Pepaya IPB2 serta IPB 3. Masing-masing memiliki umur panen 140 ,150, dan 120 hari setelah bunga mekar PKBT, 2003.

B. Penanganan Panen dan Pascapanen Pepaya