Neraca Air Konservasi Tanah dan Air

2.6. Neraca Air

Penafsiran kuantitatif daur hidrologi dapat dicapai dengan suatu persamaan umum yang disebut neraca air. Persamaan neraca air menggambarkan prinsip bahwa selang waktu tertentu, masukan air total pada selang tertentu sama dengan keluaran total ditambah perubahan bersih dalam cadangan Seyhan, 1990 Secara umum persamaan neraca air menurut Seyhan 1990, dirumuskan sebagai berikut : P – Q + I + T + E + Q s = ? S dimana : P : presipitasi mm Q : aliran sungai mm I : intersepsi mm T : transpirasi mm E : evaporasi mm Q s : infiltrasiperembesan yang dalam mm ? S : perubahan penyimpanan kelengasan tanah mm Menurut Sosrodarsono dan Takeda 1993, persamaan neraca air adalah sebagai berikut : P = Q + E + G + M dimana : P : curah hujan mm Q : debit mm E : evapotranspirasi mm G : penambahan supply air tanah mm M : penambahan kadar kelembaban tanah mm

2.7. Konservasi Tanah dan Air

Konservasi tanah dapat diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah dengan penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah, sedangkan konservasi air pada prinsipnya penggunaan air yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin dan pengaturan waktu aliran sehingga tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup air pada waktu musim kema rau Arsyad, 2000. Metoda konservasi tanah dapat dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu metoda vegetatif, metoda mekanik dan metoda kimia. Pada penelitian ini digunakan metoda mekanik dan metoda vegetatif, yaitu dengan membuat guludan bersaluran dan rorak yang dilengkapi lubang resapan dengan diberi serasah mulsa vertikal. Guludan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang menurut arah garis kontur atau memotang arah lereng. Serupa halnya dengan guludan, rorak merupakan sejenis embung yang dibuat searah kontur. Didasar rorak dan guludan dibuat lubang resapan yang selanjutnya diisi dengan mulsa vertikal yang berfungsi mengefektifkan peresapan air ke dalam tanah. Jarak antar guludan dan antar rorak tergantung pada kecuraman lereng, kepekaan erosi tanah dan erosivitas hujan. Mulsa mengurangi erosi dengan cara meredam energi hujan yang jatuh sehingga tidak merusak struktur tanah, mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan serta mengurangi daya gerus aliran permukaan Arsyad, 2000.

2.8. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit