Hubungan Total Runoff terhadap Perubahan Cadangan Air dalam

mengakibatkan cadangan air dalam tanah menjadi lebih besar sehingga kehilangan air dalam tanah melalui baseflow lebih banyak dibandingkan Blok 1 perlakuan teras gulud dan Blok 2 tanpa perlakuan. Penelitian Atmaja 4 2007 mendukung fenomena tersebut dimana kadar air tanah rata-rata mingguan mulai berada di bawah kadar air kapasitas lapang memasuki minggu ke-14 di Blok 2 tanpa perlakuan, dan minggu ke-15 untuk Blok 3 perlakuan rorak dan Blok 1 perlakuan teras gulud. Perlakuan guludan bersaluran dan rorak yang dilengkapi lubang resapan dan mulsa vertikal efektif meningkatkan kadar air tanah. Kadar air tanah rata-rata bulanan dan mingguan pada perlakuan rorak paling tinggi diikuti perlakuan guludan bersaluran dan tanpa perlakuan, yaitu sebesar 50.11 dan 49.98 , 44.72 dan 44.34 , serta 41.74 dan 41.06 .

5.5.4. Hubungan Total Runoff terhadap Perubahan Cadangan Air dalam

Tanah Jika intensitas curah hujan lebih besar daripada kecepatan infiltrasi maka setelah berbagai proses dipermukaan tanah akan terjadi overlandflow, sebaliknya jika intensitas curah hujan lebih kecil daripada kecepatan infiltrasi maka air akan mempunyai waktu lebih lama untuk meresap kedalam tanah yang akhirnya akan mengisi cadangan air dalam tanah. Hubungan total runoff terhadap perubahan cadangan air dalam tanah dapat dilihat pada Gambar 16. Pada musim hujan Februari- April perubahan total runoff berbanding terbalik terhadap perubahan cadangan air dalam tanah. Peningkatan total runoff menyebabkan penurunan cadangan air di dalam tanah, sebaliknya penurunan total runoff menyebabkan peningkatan cadangan air di dalam tanah. Setiap total runoff 4 Atmaja, H. 2007.Kadar Air pada Teknik Konservasi Guludan Bersaluran dan Rorak di Perkebunan Kelapa Sawit PTPN VII Rejosari. Draft Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Februari Maret April Mei Juni Runoff -80.00 -60.00 -40.00 -20.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 Perubahn cadangan air dalam tanah Runoff Blok 1 Runoff Blok 2 Runoff Blok 3 ?S Blok 1 ?S Blok 2 ?S Blok 3 yang menyebabkan peningkatan aliran cadangan air dalam tanah tertinggi terdapat pada Blok 3 perlakuan rorak dibandingkan dengan Blok 1 perlakuan teras gulud dan Blok 2 tanpa perlakuan, sebaliknya setiap peningkatan total runoff yang menyebabkan penurunan aliran cadangan air dalam tanah tertinggi terdapat pada Blok 2 tanpa perlakuan diikuti Blok 1 perlakuan teras gulud dan Blok 3 perlakuan rorak. Gambar 16. Hubungan total runoff terhadap perubahan cadangan air dalam tanah. Pada musim kemarau Mei-Juni peningkatan total runoff tertinggi yang menyebabkan penurunan perubahan cadangan terjadi pada Blok 3 perlakuan rorak dibandingkan Blok 1 perlakuan teras gulud dan Blok 2 tanpa perlakuan. Kejadian ini disebabkan pada Blok 2 tanpa perlakuan kemampuan untuk meresapkan air di musim hujan sangat rendah sehingga cadangan air di dalam tanah sangat sedikit, akibatnya kehilangan melalui baseflow lebih dulu terhenti dibandingkan Blok 3 perlakuan rorak dan Blok 1 tanpa perlakuan. Sedangkan pada Blok 3 perlakuan rorak dan Blok 1 perlakuan teras gulud kemampuan meresapkan air ke dalam tanah lebih tinggi dibandingkan tanpa perlakuan sehingga cadangan air di dalam tanah lebih banyak yang akhirnya dapat digunakan pada musim kemarau. Fenomena ini ditunjukkan dengan aliran baseflow yang lebih lama terhenti pada Blok 3 perlakuan rorak dan Blok 1 perlakuan teras gulud dibandingkan Blok 2 tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan terdapat korelasi antara total runoff dengan perubahan cadangan air dalam tanah. Semakin rendah total runoff maka cadangan air dalam tanah akan meningkat, sebaliknya semakin tinggi aliran permukaan maka cadangan air dalam tanah akan menurun. Dengan adanya perlakuan teknik konservasi tanah dan air, maka jumlah total runoff dapat ditekan pada musim hujan. Akibatnya jumlah air yang masuk ke dalam tanah menjadi lebih banyak dan pada akhirnya menjadi cadangan air di dalam tanah yang dapat digunakan di musim kemarau.

5.5.5 Hubungan Karakteristik DAS terhadap Perubahan Cadangan Air