2.8.1.2. Curah Hujan
Tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik pada kawasan dengan curah hujan tahunan 2000 - 3000 mm dan menyebar merata sepanjang tahun Hartley,
1977. Penyebaran yang merata maksudnya adalah sebaran hujan yang tidak terdapat perbedaan mencolok dari satu bulan ke bulan berikutnya dan sebaiknya
tidak terdapat curah hujan di bawah 60 mm.
2.8.1.3. Kelembaban Udara
Tanaman kelapa sawit tumbuh baik pada kawasan tropis dengan kelembaban udara berkisar 75 – 80 Ferwerda,1977 dalam Siregar, 2003.
Keadaan pembukaan stomata mempengaruhi pertukaran gas antara jaringan daun dan atmosfer pada lingkungan tanaman. Pertukaran gas tersebut terutama CO
2
yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis merupakan sumber pembentukan biomassa dan energi untuk pertumbuhan tanaman. Udara yang kering pada
kelembaban rendah menyebabkan kondukstan stomata menurun sehingga mengakibatkan pertukaran gas antara jaringan tanaman dan atmosfer terganggu.
2.8.1.4. Radiasi Surya
Penyinaran radiasi surya yang cukup adalah lebih dari 1600 jamtahun dengan rata-rata 5 - 7 jamhari Ferwerda, 1977 dalam Siregar, 2003. Pengaruh
penyinaran radiasi surya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini telah diketahui dari berbagai pengamatan, tetapi kebutuhan intensitas maupun
lama penyinaran optimum belum diketahui dengan pasti.
2.8.2. Faktor Tanah
Menurut Lubis 1992 tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah Podsolik, Latosol, Hidromorfik kelabu, Regosol, Andosol, Organosol,
atau Alluvial.
Sifat fisik ya ng baik untuk kelapa sawit adalah :
- Solum tebal 80 cm. Solum yang tebal merupakan media yang baik bagi perkembangan akar sehingga efisiensi penyerapan hara tanaman akan lebih baik.
- Tekstur ringan, memiliki pasir 20 - 60 , debu 10 – 40 , liat 20 – 50 . - Perkembangan struktur baik, konsistensi gembur sampai agak teguh dan
permeabilitas sedang. - PH tanah sangat terkait pada ketersediaan hara yang dapat diserap oleh akar.
Kelapa sawit dapat dapat tumbuh pada pH 4.0 - 6.5, namun yang terbaik 5.0 - 5.5. Tanah yang mempunyai pH rendah dapat dapat dinaikkan dengan
pengapuran namun membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Tanah pH rendah ini biasanya dijumpai pada daerah pasang surut terutama tanah gambut
- Kandungan unsur hara tinggi : - CN mendekati 10 dimana C 1 dan N 0.1 .
- Daya tukar Mg = 0.4 – 1.0 me100 gr. - Daya tukar K = 0.15 – 0.20100 gr
- Perbandingan daya tukar Mg dan K berada pada batas normal.
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu Peneliian
Kegiatan penelitian dilakukan pada 3 tiga daerah tangkapan mikro microcatchment yang terletak dalam satu wilayah blok pengelolaan kebun
kelapa sawit Afdeling III Blok 375, 414 dan 415 Unit Usaha Rejosari PTPN VII Kabupaten Lampung Selatan Propinsi Lampung. Luas microcatchment pada Blok
375, 414 dan 415 masing- masing adalah 11.8, 6.25 dan 14.2 ha. Waktu penelitian berlangsung dari Februari sampai dengan Juni 2006.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanaman kelapa sawit Elaeis guineensis Jacq. yang telah berumur 10 tahun. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah : a. Penakar hujan tipe observatorium untuk pengukuran curah hujan.
b. Evaporimeter Panci kelas A untuk pengukuran evaporasi. c. Alat ukur untuk lolosan tajuk throughfall dan aliran batang stemflow.
d. Automatic Water Level Recorder AWLR untuk pengamatan aliran permukaan.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :