Evapotranspirasi Aliran Permukaan Runoff

dari suatu daerah aliran sungai DAS adalah sangat besar, hal ini berkaitan dengan mekanisme berlangsungnya proses-proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi dalam masyarakat vegetasi Asdak, 2004.

2.4. Evapotranspirasi

Evaporasi adalah peristiwa perubahan air menjadi uap air dan bergerak dari permukaan tanah dan air ke udaraatmosfer, sedangkan transpirasi ialah peristiwa penguapan air dari tanaman. Kedua proses tersebut terjadi secara bersamaan disebut evapotranspirasi Haridjaja et al., 1990. Viessman et al. 1977 menyatakan bahwa evapotranspirasi dipengaruhi oleh faktor meteorologis dan geografis. Faktor meteorologis adalah radiasi, suhu, kelembaban dan angin. Faktor geografis meliputi kandungan lengas tana h, karakteristik kapilaritas tanah, kadar air tanah jenuh dan vegetasi. Menurut Seyhan 1990 untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap evapotranspirasi, maka evapotranspirasi dapat dibagi menjadi dua yaitu evapotranspirasi potensial yang lebih berpengaruh terhadap iklim dan evapotranspirasi aktual yang lebih dipengaruhi oleh fisiologi tanaman dan unsur tanah. Metode pengukuran maupun pendugaan evapotranspirasi secara umum tidak dapat digunakan pada semua kondisi sehingga harus dipilih pengukuran maupun pendugaan sesuai dengan kondisi setempat. Pendugaan evapotranspirasi didasarkan pada pengukuran dengan lisimeter, panci evaporasi dan estimasi dengan menggunakan rumus Penman, Thornwaite atau Blaney – Criddle.

2.5. Aliran Permukaan Runoff

Aliran permukaan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas permukaan tanah menuju sungai, danau dan lautan Asdak, 2004. Arsyad 2000 menjelaskan aliran permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah dan terjadi apabila intensitas hujan lebih besar dari laju infiltrasi. Aliran permukaan merupakan penyebab terjadinya erosi, karena berfungsi sebagai pengangkut bahan- bahan tanah. Menurut Sosrodarsono dan Takeda 1993 faktor-faktor yang mempengaruhi aliran permukaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor meteorologi yang diwakili oleh curah hujan dan faktor DAS berupa sifat-sifat fisik. Haridjaja et al. 1990 lebih dalam menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi aliran permukaan pada dasarnya dibagi menjadi dua hal yaitu pertama iklim yang meliputi tipe, intensitas, lama dan distribusi hujan, temperatur, angin dan kelembaban. Kedua kondisi dan sifat DAS yang meliputi kadar air tanah awal, ukuran bentuk, elevasi dan topografi DAS, vegetasi yang tumbuh di atas permukaan tanah serta geologi dan jenis tanah. Volume limpasan dari suatu DAS dapat dianalisis melalui pemisahan hidrograf hidrograf separation. Menurut Viessman et al. 1977 hidrograf dari suatu debit sungai terdiri dari curah hujan yang jatuh dari permukaan sungai, aliran bawah permukaan dan aliran bawah tanah. Ada dua teknik pemisahan hidrograf yaitu metode sederhana dan metode empirik. Metode sederhana memisahkan debit menjadi aliran dasar baseflow dan aliran permukaan. Metode empirik memisahkan komponen aliran sungai menjadi tiga bagian yaitu aliran permukaan overlandflow, aliran bawah permukaan interflow dan aliran air bawah tanah baseflow.

2.6. Neraca Air