2.3.2 Hipotesis Penelitian
Menurut Zimund 1997:112, hipotesis merupakan proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena
tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset. Hipotesis menyatakan hubungan yang secara logis diduga antara
dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian serta kerangka konseptual maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.3.2.1. Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
Penelitian oleh Dyer dan McHugh 1975 dalam Wirakusuma 2004 dikutip kembali dalam Dewi Lestari 2010, menyatakan bahwa manajemen
perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit delay dan penundaan penyampaian laporan keuangan, yang disebabkan karena perusahaan-
perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah.
Ponte et al 2005, dalam Dessy Asmada, 2013 berpendapat bahwa perusahaan besar melakukan kendali dan pengamatan yang lebih besar terhadap
auditornya, sehingga auditor merasakan adanya tekanan untuk menyelesaikan proses audit lebih cepat. Perusahaan besar mempunyai pengaruh yang sangat
besar berkaitan dengan pengurangan auditdelay karena berhubungan dengan pelaporan keuangan secara tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian Ashton dkk. 1987; Carslaw dan Kaplan 1991; Subekti dan Widiyanti 2004; serta Wirakusuma 2004dikutip kembali
dalamDewi Lestari 2010 yang mengatakan perusahaan besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kesimpulannya, ukuran perusahaan
merupakan faktor yang mempengaruhi audit delay. Namun, hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Na’im 1998; Halim 2000; dan Haron dkk.
2006 dalam Dewi Lestari 2010. Berdasarkan paparan di atas, hipotesis yang akan diuji yaitu:
H
1
2.3.2.2. LabaRugi PerusahaanTerhadap Audit Delay
: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
Laba atau rugi atau profitabilitas mencerminkan kinerja perusahaan yang akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perusahaan yang
mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan auditan karena ini merupakan berita baik yaitu prestasi yang dicapai
cukup menggembirakan. Sebaliknya, dari hasil penelitian Ashton et. Al 1984 dalam penelitian Soegeng Soetedjo 2006 yang dikutip kembali dalam Andi
Kartika 2009, mengatakan perusahaan yang menderita kerugian akan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan.
Hasil penelitian Ahmad dan Kamarudin 2003 juga mengemukakan bahwa perusahaan yang mengalami keuntungan cenderung untuk menyampaikan laporan
keuangan secara tepat waktu, sebaliknya perusahaan yang mengalami kerugian
Universitas Sumatera Utara
akan cenderung melaporkan laporan keuangan secara terlambat. Auditor akan berhati-hati selama proses audit dalam merespon kerugian perusahaan apakah
kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan finansial atau kecurangan manajemen. Jadi, semakin laba suatu operasi perusahaan, maka audit delaynya
semakin pendek.Berdasarkan uraian teoritis diatas maka hipotesis alternatif yang disusun sebagai berikut:
H
2
2.3.2.3. Opini Auditor Terhadap Audit Delay