akan cenderung melaporkan laporan keuangan secara terlambat. Auditor akan berhati-hati selama proses audit dalam merespon kerugian perusahaan apakah
kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan finansial atau kecurangan manajemen. Jadi, semakin laba suatu operasi perusahaan, maka audit delaynya
semakin pendek.Berdasarkan uraian teoritis diatas maka hipotesis alternatif yang disusun sebagai berikut:
H
2
2.3.2.3. Opini Auditor Terhadap Audit Delay
: LabaRugi Perusahaan berpengaruh terhadap audit delaypada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
Penelitian Ashton dkk. 1987 serta Carslaw dan Kaplan 1991, dalam Dewi Lestari 2010, menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis opini
auditor dengan audit delay. Perusahaan yang menerima qualified opinion menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibanding yang menerima
unqualified opinion. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Subekti dan Widiyanti 2004 dan Haron dkk. 2006 dalam Dewi Lestari 2010.
Sementara itu hasil penelitian Wirakusuma 2004, dalam Dewi Lestari, 2010 menyatakan bahwa perusahaan yang menerima pendapat wajar tanpa
pengecualian maupun wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas membutuhkan waktu audit lebih lama dibanding opini lainnya.Namun dalam
penelitian Halim 2000, dalam Dewi Lestari 2010 bahkan tidak menemukan adanya pengaruh jenis opini auditor terhadap audit delay. Dari penjelasan di atas,
hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
Universitas Sumatera Utara
H
3
2.3.2.4. Rasio Hutang Terhadap Audit Delay
: Opini Auditor berpengaruh terhadap audit delaypada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI.
Perusahaan yang memiliki jumlah hutang yang lebih besar terhadap besar asetnya cenderung lebih panjang hari dalam mengauditnya. Karena proporsi yang
besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan auditor terhadap
laporan keuangan yang akan diaudit. Proporsi yang tinggi dari hutang terhadap total aset ini juga akan mempengaruhi likuidasi yang terkait dengan masalah
kelangsungan hidup perusahaan yang akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam proses pengauditan laporan keuangannya Rachmawati, 2008.
Disamping itu juga, biasanya mengaudit hutang membutuhkan jumlah hari yang lebih banyak dibanding dengan mengaudit modal atau ekuitas perusahaan.
Karena biasanya mengaudit hutang melibatkan lebih banyak staff dan dalam mengaudit hutang lebih rumit. Dari penjelasan di atas, hipotesis yang dapat
dirumuskan adalah:
H
4
: Rasio Hutang debtratio berpengaruh terhadap audit delaypada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2.5. Ukuran Perusahaan, LabaRugi Perusahaan, Jenis Opini dan Rasio