IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Kerangka Pendekatan Metodologi
Bencana alam tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam tidak saja menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dan ratusan ribu
lainnya hilang, tetapi juga merusak berbagai fasilitas termasuk lahan pertanian. Kerusakan lahan pertanian sebagian besar diakibatkan oleh peningkatan kadar garam
salinitas, sedimen lumpur laut, sampah dan puing-puing bangunan, serta rusaknya infrastruktur irigasidrainase dan jalan. Kerusakan lahan terjadi utamanya dalam
bentuk perubahan tekstur tanah dan perubahan garis pantai yang terjadi di hampir seluruh kawasan pesisir yg terkena gelombang tsunami. Kerusakan lahan juga terjadi
karena penimbunan dan pemadatan limbah tsunami yang terjadi dibeberapa lokasi. Bentuk kerusakan lahan lain terjadi akibat dari luapan air laut yang mengakibatkan
sifat-sifat kimia dan kesuburan tanah mengalami degradasi. Kerusakan lahan pertanian tersebut juga telah menyebabkan kegiatan usahatani masyarakat terhenti.
Kerusakan lahan pertanian tersebut harus diupayakan perbaikan atau rehabilitasi dengan suatu perencanaan rehabilitasi yang baik dengan mengakomodir
aspirasi masyarakat yang merupakan pihak yang sangat merasakan dampak dari kerusakan lahan pertanian tersebut. Perencanaan kegiatan rehabilitasi lahan pertanian
pascatsunami harus didukung oleh data-data mengenai kondisi kerusakan lahan dan aspirasi masyarakat terhadap rencana rehabilitasi lahan pertanian yang akan
dilakukan oleh pemerintah.Untuk mendapatkan data mengenai kondisi kerusakan lahan pertanian dilakukan pengamatan terhadap lahan pertanian yang rusak melalui
pendekatan metode observasi yang dikeluarkan oleh FAO tahun 2005 dan untuk mendapatkan data karakteritik lahan dilakukan pengambilan contoh tanah yang
selanjutnya dianalisis di dalam laboratorium untuk mendapatkan karakteristik sifat fisika dan kimia tanah.
Data mengenai aspirasi dan pendapat masyarakat diperoleh melalui pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara,
hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode Kuantifikasi Hayashi II untuk mendapatkan hubungan antara karakteristik masyarakat dengan pendapat mereka
akan rencana rehabilitasi lahan pertanian pascatsunami. Lebih jelas kerangka pendekatan kegiatan metodologi penelitian disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka pendekatan metodologi
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian