Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

2. Bagaimana aspirasi masyarakat terhadap kegiatan usaha pertanian mereka dimasa yang akan datang 3. Bagaimana pendapat masyarakat terhadap rencana kegiatan rehabilitasi dan perbaikan lahan pertanian pasca tsunami yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam upaya recovery Aceh pasca tsunami.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi kerusakan lahan pertanian pada lokasi penelitian berdasarkan jarak dari garis pantai ke arah daratan 2. Mempelajari aspirasi masyarakat terhadap kegiatan usaha pertanian mereka di masa yang akan datang. 3. Mempelajari pendapat masyarakat terhadap rencana kegiatan rehabilitasi lahan pertanian pasca tsunami.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam memberikan masukan dan petunjuk untuk pemerintah dalam menentukan arah rencana pelaksanaan kegiatan rehabilitasi lahan pertanian pasca tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat. 3. Sebagai bahan informasi, pengetahuan dan rujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

1.5. Kerangka Pemikiran

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam pengembangan sektor pertanian yang menjadi tujuan pokok adalah peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani sekaligus mempertahankan kesuburan tanah pertanian . Gempa dan tsunami yang terjadi pada akhir tahun 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam telah memporak-porandakan semua segi kehidupan yang ada di provinsi paling Barat Sumatera ini. Dampak langsung dari bencana tersebut adalah hilangnya jiwa manusia yang cukup besar dan kerusakan terhadap sarana dan prasarana yang ada, ditambah lagi kerusakan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan. Salah satu sumberdaya alam yang terkena dampak kerusakan adalah sumberdaya pertanian yaitu berupa rusaknya lahan-lahan pertanian produktif milik masyarakat terutama lahan persawahan. Kerusakan ini mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Kerusakan ini berupa timbunan sampah dan lumpur yang cukup tebal, perubahan tekstur tanah, dan meningkatnya salinitas tanah. Hal lain yang memperparah adalah kerusakan fasilitas pengairan dan irigasi serta kehilangan sarana produksi pertanian. Untuk mengembalikan roda perekonomian masyarakat di sektor ini diperlukan suatu upaya rehabilitasi tanah-tanah pertanian yang terkena dampak tsunami. Untuk melakukan rehabilitasi terhadap tanah-tanah pertanian tersebut perlu dilakukan pengamatan langsung terhadap karakteristik lahan pertanian yang rusak serta seberapa besar tingkat kerusakan yang terjadi, sehingga dapat diperoleh suatu gambaran tentang kondisi aktual lahan tersebut untuk dapat difungsikan kembali sebagai lahan pertanian. Sebelum tsunami provinsi NAD mampu memproduksi 1.5 juta ton padi dari 380 ribu ha sawah, 190 ribu ha diantara diairi oleh irigasi. Kerusakan lahan sawah akibat tsunami diperkirakan sebesar 10 dari total luas areal sawah yang ada di provinsi ini. Hal ini membuat kehilangan produksi padi yang besar. Rata-rata produktivitas tanah untuk produksi padi sebesar 4,2 ton ha,dan kehilangan produksi padi yang potensial paling sedikit sebesar 120.000 ton padi per musim tanam. Rehabilitasi lahan pertanian ini tidak saja bisa memulihkan keamanan pangan tetapi lebih dari pada itu juga memulihkan kembali mata pencaharian para petani. Rachman, et al., 2005 Pemerintah saat ini telah mempunyai rencana rehabilitasi lahan-lahan pertanian yang rusak akibat tsunami dengan tujuan memperbaiki kondisi lahan tersebut agar dapat difungsikan kembali. Rencana kegiatan tersebut haruslah dilakukan melalui pendekatan sosial sehingga diharapkan kegiatan rehabilitasi dapat melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk melakukan identifikasi terhadap karakteristik lahan pertanian yang rusak akibat tsunami melalui pendekatan biofisik dan sosial. Pendekatan biofisik berhubungan dengan kondisi sifat fisik-kimia tanah dan vegetasi yang tumbuh atau bertahan pada lahan pertanian yang terkena dampak gelombang tsunami, sedangkan pendekatan sosial untuk melihat pendapat masyarakat terhadap rencana kegiatan rehabilitasi lahan pertanian yang akan dilakukan oleh pemerintah, karena pendapat masyarakat yang positif terhadap kegiatan rehabilitasi lahan tersebut dapat mendorong partisipasi mereka dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan. Skema kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA