II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Lahan Secara Umum
Lahan mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan. Pembangunan tidak dapat dilaksanakan tanpa ketersediaan lahan guna
menopang pembangunan tersebut. Pengertian lahan land seringkali disalahartikan dengan tanah soil. Sitorus 1998 mengemukakan bahwa
pengertian lahan adalah bentang lahan landscape yang meliputi lingkungan fisik seperti iklim, topografirelief, tanah, hidrologi, dan vegetasi yang semuanya
secara potensial berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Dalam hal ini lahan juga dapat mengandung pengertian ruang space atau tempat Sitorus, 2004a.
Lahan dapat juga didefinisikan sebagai wilayah di permukaan bumi yang mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap atau bersifat siklis
yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang, yang semuanya tersebut berpengaruh terhadap penggunaan lahan Brinkman dan Smith, 1973
dan FAO,1976. Lahan sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang
terorganisir secara spesifik dan perilakunya menuju pada sasaran-sasaran tertentu. Komponen-komponen lahan ini dapat dipandang sebagai sumberdaya
dalam hubungannya dengan aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hubungannya dengan periode formasinya dan dampak yang
dapat ditimbulkan oleh aktivitas manusia, maka sumberdaya lahan tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori Vink, 1975, yaitu : 1 sumberdaya
yang sangat stabil iklim, relief, dan formasi geologi, 2 sumberdaya buatan yang merupakan hasil budaya manusia sumberdaya artifisial, dan 3 sumberdaya
yang relatif tidak stabil vegetasi dengan berbagai karakter biologinya, termasuk tipe-tipe vegetasi alamiah dan tanaman.
Menurut Sitorus 2004a komponen-komponen penyusun sumberdaya lahan terdiri dari : 1 iklim, 2 air, 3 bentuk lahan dan topografi, 4 tanah, 5
formasi geologi, 6 vegetasi, 7 organismehewan, 8 manusia dan 9 produk budaya manusia. Dipandang dari sudut pendekatan sistematik, sumberdaya
lahan dapat dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub-
sistem yaitu : 1 sub-sistem tanah, 2 sub-sistem klimatologi, 3 sub-sistem hidrologi, 4 sub-sistem vegetasi, 5 sub-sistem manusia dan budayanya dan 6
sub-sistem penunjang aktivitas manusia. Sumberdaya tanah sering kali dianggap sebagai komponen yang sangat
vital dalam sistem lahan dan pengelolaannya. Tanah dapat dipandang sebagai sebidang bentang lahan dengan permukaan dan bentuk lahannya sendiri, serta
mempunyai profil tanah dan karakteristik internal yang spesifik, seperti penyebaran kadar liat, komposisi mineral dan sifat fisik-kimia, serta sifat-sifat
geofisika Soemarno, 1991. Tanah juga dipandang sebagai tubuh alami yang tersusun atas komplek ekosistem, di dalamnya terdapat berbagai jenis
organisme hidup mulai dari bakteri hingga vertebrata. Bagi lahan pertanian, penggunaan lahan merupakan wujud usaha petani
untuk memanfaatkan lahannya, yaitu bagaimana petani mengelola lahan dengan penentuan dan pengaturan jenis tanaman menurut luas lahan dan giliran
tertentu, sehingga dengan luas lahan yang dimilikinya diharapkan dapat diperoleh hasil yang optimal untuk tujuan tertentu Gustafon, 1984 dalam
Barijadi, 1986.
2.2. Degradasi Lahan