10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
Kajian teori yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: definisi belajar dan pembelajaran, hakikat bahasa, hakikat bahasa Jawa, pengertian menulis,
pengertian karangan, menulis deskripsi, model picture and picture, dan media gambar.
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya. Belajar
akan lebih baik apabila subyek belajar itu mengalami dan melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik bersifat hafalan tanpa diketahui maknanya yang jelas.
Sardiman, 2011: 20 Belajar adalah suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis
maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya dengan melakukan aktivitas berpikir,
memahami, menyimpulkan, mengungkapkan, menyimak, membedakan, menganalisis dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis
yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya dengan melakukan eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya
produk, apresiasi, dan lain sebagainya Rusman,dkk., 2011: 7.
11
Berdasarkan definisi pakar pendidikan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dengan sengaja seperti
membaca, meniru, mendengarkan, mengamati dan sebagainya untuk mendapatkan perubahan tingkah laku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan
dan dikerjakan seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan dan lain sebagainya.
Belajar erat kaitannya dengan pembelajaran. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, meningkatkan intensitas dan
kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan
meningkatkan proses belajar Winatapura,dkk., 2008: 18. Pembelajaran adalah salah satu upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam
belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar tetapi siswa dapat berinteraksi dengan seluruh sumber belajar yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pembelajaran memusatkan pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan
pada “apa yang dipelajari”. Uno, 2009: 2. Dimyati dan Mudjiono 1999: 297 Pembelajaran adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa balajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Berdasarkan ungkapan beberapa ahli tentang pembelajaran di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik guru sebagai upaya membelajarkan peserta didik
12
siswa dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada sehingga terjadi proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Proses pembelajaran tersebut agar mencapai tujuan yang diharapkan tidak terlepas dari keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa selama mengikuti
proses pembelajaran. 2.1.1.1
Keterampilan Mengajar Guru Rusman, dkk., 2011: 18 berpendapat bahwa mengajar adalah suatu
proses membimbing dan menolong siswa agar dapat belajar. Guru berusaha untuk memberikan bantuan termasuk memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan
potensinya yang mencakup potensi kognitif, afektif, dan psikomotor. Guru diharapkan aktif para peranannya sebagai pengajar.
Guru dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengajar harus memiliki keterampilan dasar mengajar. Menurut Hasibuan, dkk., 2009: 58 keterampilan
dasar tersebut adalah: 2.1.1.1.1
Keterampilan Memberi Penguatan Keterampilan memberi penguatan merupakan pemberian respons positif
yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai anak dalam proses belajar dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut.
Beberapa komponen keterampilan memberi penguatan adalah: a.
Penguatan verbal, dapat berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan guru. b.
Penguatan gestural, dapat berupa bentuk mimik, gerakan wajah atau anggota badan yang dapat memberikan kesan kepada siswa.
13
c. Penguatan dengan mendekati, penguatan ini dikerjakan dengan cara
mendekati siswa untuk menyatakan perhatian guru terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau penampilan siswa.
d. Penguatan dengan sentuhan, guru dapat menyatakan penghargaan kepada
siswa dengan menepuk pundak siswa, menjabat tangan siswa, atau mengangkat tangan siswa.
e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, penguatan ini
dapat berupa meminta siswa membantu temannya bila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan tepat, siswa diminta
memimpin kegiatan, dan lain-lain. f.
Penguatan berupa tanda atau benda, penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam menggunakan bermacam-macam simbol penguatan untuk
menunjang tingkah laku siswa yang positif. 2.1.1.1.2
Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan. Bertanya
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, karena pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang baik akan meningkatkan pertisipasi
siswa, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan.
Komponen yang termasuk dalam keterampilan bertanya adalah: a.
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat.
14
b. Pemberian acuan misalnya: supaya siswa dapat menjawab, guru perlu
memberikan informasi yang menjadi acuan pertanyaan. c.
Pemusatan d.
Pemindahan giliran e.
Penyebaran pertanyaan keseluruh kelas atau kepada siswa tertentu f.
Pemberian waktu berpikir g.
Pemberian tuntutan 2.1.1.1.3
Keterampilan Menggunakan Variasi Keterampilan menggunakan variasi diartikan sebagai perbuatan guru
dalam mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta
berperan secara aktif. Komponen keterampilan menggunakan variasi adalah sebagai berikut:
a. Variasi gaya mengajar guru, meliputi: variasi suara misalnya: keras-lemah,
cepat-lambat, dan tinggi-rendah; pemusatan perhatian misalnya: dengan bahasa, dan dengan isyarat; kesenyapan; kontak pandang; gerakan badan;
dan mimik misalnya: perubahan ekspresi wajah, gerakan kepala dan badan; dan pergantian posisi guru.
b. Variasi penggunaan media dan bahan pelajaran, meliputi: variasi oral
menggunakan alat yang dapat didengar, misalnya: menggunakan berbagai suara langsung atau rekaman; variasi visual menggunakan alat yang dapat
dilihat, misalnya: menulis di papan tulis, menunjukkan gambar yang jelas dan
15
menarik sesuai dengan materi yang diajarkan; dan variasi alat yang dapat disentuh, diraba, serta dimanipulasi.
2.1.1.1.4 Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan berarti menyajikan informasi secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana
sehingga memudahkan siswa untuk memahami bahan pelajaran. Komponen keterampilan menjelaskan adalah:
a. Merencanakan penjelasan, meliputi: isi pesan yang akan disampaikan
misalnya: materi dan penerima pesan misalnya: siswa. b.
Menyajikan penjelasan, meliputi: kejelasan misalnya: hindari kalimat yang berbelit-belit, dan hindari kata-kata meragukan; penggunaan contoh dan
ilustrasi misalnya: penggunaan contoh sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai dengan kemampuan; memberikan suatu penekanan misalnya:
dengan pengulangan, dengan variasi suara, gerak, dan mimik; pengorganisasian misalnya: struktur sajian jelas, dan pemberian ikhtisar butir
penting; dan balikan misalnya: memperhatikan tingkah laku siswa, dan memberikan pertanyaan pada siswa.
2.1.1.1.5 Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa
yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh
16
tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap awal dan akhir pelajaran. Komponen dari keterampilan membuka dan menutup
pelajaran adalah: a.
Komponen membuka pelajaran, meliputi: menarik perhatian siswa misalnya: gaya mengajar, penggunaan alat bantu, pola interaksi yang bervariasi;
menimbulkan motivasi misalnya: menunjukkan kehangatan, menimbulkan rasa ingin tahu, dan memperhatikan minat siswa; memberikan acuan
misalnya: mengemukakan tujuan, menyampaikan pokok pembahasan, mengajukan pertanyaan; dan membuat kaitan misalnya: mengaitkan aspek
yang relevan, membandingkan pengetahuan lama dengan yang baru, menjelaskan konsep uraian secra rinci.
b. Komponen Menutup Pelajaran, meliputi: meninjau kembali misalnya:
merangkum inti pembelajaran dan membuat ringkasan; dan mengadakan evaluasi misalnya: mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa
mengaplikasikan ide baru, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, memberikan soal-soal tertulis.
2.1.1.1.6 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai perbuatan guru dalam belajar mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok
kecil, dan hanya seorang untuk perorangan.
17
Komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil adalah: a.
Keterampilan mengorganisasi, meliputi: memberikan tugas misalnya: diarahkan dengan jelas, menarik dan menantang, memberikan
kesempurnaan; variasi misalnya: memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja, dan waktu; mengoordinasi
kegiatan misalnya: membantu siswa membentuk kelompok, memberi petunjuk yang jelas tentang tugas yang diberikan; membagi-bagi perhatian
misalnya: guru membantu setiap siswa yang memerlukan bantuan; dan menutup kegiatan misalnya: berupa hasil dan kesimpulan dari kegiatan.
b. Membimbing dan memudahkan belajar, meliputi: memberikan penguatan
misalnya: memberikan penghargaan pada kelompok yang dianggap baik; mengembangkan supervisi proses awal misalnya: memberi bantuan jika
diperlukan; mengadakan supervisi proses lanjut misalnya: memberikan bimbingan tambahan, dan melibatkan diri untuk memotivasi siswa; dan
mengadakan supervisi pemaduan misalnya: menyiapkan pelaksanaan rangkuman dan pemantapan.
Komponen dari keterampilan mengajar perorangan adalah: a.
Mengadakan pendekatan secara pribadi, meliputi: menunjukkan kehangatan misalnya: menunjukkan kepekaan pada siswa; memberikan respons positif
misalnya: menghargai pendapat siswa; membangun hubungan saling mempercayai; mendengarkan secara simpati; menerima perasaan siswa
dengan penuh pengertian; dan membantu masalah yang dihadapi siswa.
18
2.1.1.1.7 Keterampilan Mengelola Kelas
Merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika
terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan remidial. Komponen dari keterampilan mengelola kelas adalah:
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal, meliputi: menunjukkan sikap tanggap misalnya: memandang secara seksama, gerakan mendekati, memberikan
pertanyaan, memberikan reaksi terhadap gangguan; membagi perhatian misalnya: visual dan verbal; memusatkan perhatian pada kelompok
misalnya: mengarahkan perhatian dan menyusun komentar; memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas misalnya: kepada seluruh kelas, dan kepada
individu-individu tertentu; menegur misalnya: tegas, jelas, tertuju, menghindari ocehan panjang, dan menghindari peringatan yang kasar; dan
memberi penguatan misalnya: terhadap anak yang mengganggu dan anak yang patut dicontoh.
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal, meliputi: memodifikasi tingkah laku; pengelolaan kelompok; menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
2.1.1.1.8 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal
19
dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan masalah.
Komponen dari keterampilan memimbing diskusi kelompok kecil adalah: a.
Memusatkan perhatian, meliputi: merumuskan tujuan atau topik diskusi; menegaskan kembali apabila terjadi penyimpangan; menandai pembicaraan
yang menyimpang dari tujuan diskusi; dan membuat rangkuman atau ringkasan bertahap.
b. Memperjelas permasalahan, meliputi: merangkum ide-ide siswa; menggali
komentar siswa; dan memperluas pandangan. c.
Menganalisis pandangan siswa, meliputi: menandai persetujuan atau tidak; dan meneliti alasannya.
d. Meningkatkan pikiran siswa, meliputi: mengajukan pertanyaan yang
menantang siswa; memberi contoh verbal maupun non-verbal; dan memberi dukungan terhadap pendapat siswa.
e. Menyebarkan pikiran berpartisipasi, meliputi: mencegah kegaduhan; dan
mencegah siswa yang suka memonopoli pembicaraan. f.
Menutup diskusi, meliputi: membuat rangkuman; memberi langkah tindak lanjut hasil diskusi; menilai hasil dan proses diskusi.
Indikator keterampilan dasar mengajar guru dalam penelitian ini yang sesuai dengan langkah-langkah model Picture and Picture adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pra pembelajaran.
b. Memberikan apersepsi.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
20
d. Menampilkan beberapa gambar.
e. Menunjuk dan membimbing siswa untuk mengurutkan gambar.
f. Menanyakan prediksi cerita berdasarkan gambar yang sudah diurutkan
dengan memberi arahan yang benar. g.
Memberi penghargaan pada siswa. h.
Menyampaikan materi. i.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi. j.
Menyimpulkan pembelajaran. k.
Menutup pembelajaran. 2.1.1.2
Aktivitas Siswa Aktivitas belajar terjadi dalam suatu konteks perencanaan untuk
mencapai suatu perubahan tertentu. Aktivitas belajar menggunakan seluruh potensi individu sehingga akan terjadi perubahan perilaku tertentu. Dalam
pembelajaran, siswa perlu mendapatkan kesempatan untuk melakukan aktivitas Rusman,dkk., 2011: 19.
Bentuk-bentuk aktivitas
belajar siswa selama mengikuti proses
pembelajaran biasanya berhubungan dengan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas, mempersiapkan peralatan pelajaran, ketekunan mendengarkan
informasi, menulis, membaca, mengamati, berfikir, dan melakukan latihan atau praktek Sahono, 2010: 14.
Diedrich dalam Sardiman, 2011: 101 membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan aktivitas siswa yang dapat digolongkan sebagai
berikut:
21
1 Visual Activities
Yang termasuk dalam aktivitas ini misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain.
2 Oral Activities
Yang termasuk dalam aktivitas ini misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawncara,
diskusi, dan interupsi. 3
Listening Activities Yang termasuk dalam aktivitas ini misalnya: mendengarkan uraian,
percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4
Writing Activities Yang termasuk aktivitas ini yaitu: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
dan menyalin. 5
Drawing Activities Yang termasuk aktivitas ini adalah: menggambar, membuat grafik, peta, dan
diagram. 6
Motor Activities Yang termasuk di dalam aktivitas ini adalah: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan berternak 7
Mental Activities Yang termasuk aktivitas ini adalah: menanggapi, mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
22
8 Emotional Activities
Yang termasuk dalam aktivitas ini misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah: 1
Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran. 2
Menanggapi pertanyaan guru dalam appersepsi. 3
Memperhatikan dan mendengarkan guru dalam menyampaiakan tujuan pembelajaran.
4 Memperhatikan beberapa gambar yang diperlihatkan guru dan menjalankan
perintah guru selanjutnya 5
Mengurutkan gambar yang masih acak dan mencermati gambar yang telah diurutkan
6 Memprediksi cerita dan memperhatikan prediksi cerita yang disampaikan
temannya 7
Memperhatikan dan mendengarkan materi yang disampaikan guru 8
Membentuk kelompok sesuai perintah guru 9
Bekerja dalam kelompok 10
Menyimpulkan pembelajaran bersama guru 11
Menulis karangan deskripsi sebagai evaluasi
23
2.1.2 Hakikat Bahasa