Menulis Deskripsi KAJIAN TEORI

32 narasi merupakan karangan yang menceritakan kejadian suatu peristiwa, eksposisi merupakan karangan yang bertujuan memperluas pengetahuan pembaca, argumentasi merupakan karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca, dan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pendapat pembaca. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada jenis karangan deskripsi.

2.1.6 Menulis Deskripsi

2.1.6.1 Pengertian Deskripsi Deskripsi adalah ragam wacana yang ditulis untuk melukiskan atau menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri Suparrno dan Yunus, 2007: 1.11. Finoza dalam Nurudin, 2010: 60 deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Dalam tulisan deskripsi, penulis tidak boleh mencampuradukkan keadaan yang sebenarnya dengan interpretasinya sendiri. Deskripsi merupakan karangan yang melukiskan suatu objek dengan menunjukkan bentuk, rupa, suara, bau, rasa, suasana, dan situasi suatu objek. Objek yang dilukiskan bisa berupa orang, benda, tempat, kejadian dan lain sebagainya. Dalam menunjukkan objek yang akan ditulis, peneliti seakan–akan menghadirkan objek yang ditulis tersebut kehadapan pembaca, sehingga seolah- olah pembaca dapat melihat, mendengar, meraba, merasakan saperti kenyataan suatu objek yang dibaca Rofi’uddin dan Zuhdi, 2002: 117. Berdasarkan pengertian tentang deskripsi oleh para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa deskripsi adalah ragam wacana tulis yang melukiskan suatu 33 objek berupa orang, benda, alam dan lain sebagainya dengan menunjukkan rupa, bau, suasana dan situasi objek tersebut sehingga pembaca dapat melihat dan merasakan seperti kenyataan yang sebenarnya. 2.1.6.2 Ciri-Ciri Deskripsi Ciri-ciri karangan deskripsi adalah sebagai berikut: 1 Menggambarkan atau melukiskan sesuatu 2 Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera 3 Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri Berdasarkan ulasan ciri-ciri karangan deskripsi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri karangan deskripsi adalah menggambarkan suatu objek yang diamati oleh penulis dengan melibatkan seluruh kesan indera dan membuat pembaca bisa merasakan dan membayangkan tentang apa yang ditulis oleh penulis tersebut. 2.1.6.3 Pendekatan Deskripsi Pendekatan dalam menulis deskripsi menurut Suparno dan Yunus, 2007: 4.8 dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: 1 Pendekatan Ekspositoris Pendekatan ekspositoris, penulis berusaha agar deskripsi yang dibuat dapat memberikan keterangan sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat seolah-olah ikut melihat atau merasakan objek yang dideskripsikan. Karangan ini berisi daftar detail sesuatu secara lengkap atau agak lengkap 34 sehingga pembaca dengan penalarannya dapat memperoleh kesan keseluruhan tentang sesuatu. 2 Pendekatan Impresionistik Pendekatan ini, penulis bertujuan untuk memperolah tanggapan emosional pembaca ataupun kesan pembaca. Corak deskripsi ini juga ditentukan oleh macam kesan apa yang diinginkan penulis. Misalnya penulis membuat deskripsi tentang restoran, yang penting adalah kesan pembaca tentang restoran tersebut. Apakah menyenangkan dan nyaman atau tidak. 3 Pendekatan Menurut Sikap Pengarang Pendekatan ini sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, sifat objek, serta pembaca deskripsinya. Dalam menguraikan sebuah gagasan, penulis mungkin mengharapkan agar pembaca merasa tidak puas terhadap suatu tindakan atau keadaan. Penulis juga dapat membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga pembaca dari mula sudah disiapkan dengan perasaan yang kurang enak, seram, takut dan sebagainya. 2.1.6.4 Langkah-Langkah Menulis Deskripsi Mendeskripsikan suatu objek agar menjadi baik dan benar maka diperlukan langkah–langkah yang tepat. Langkah–langkah menulis deskripsi menurut Suparno dan Yunus, 2007: 4.22 adalah sebagai berikut: 1 Menentukan apa yang akan dideskripsikan. Apakah akan mendeskripsikan orang atau tempat. 2 Merumuskan tujuan pendeskripsian. Apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi atau persuasi. 35 3 Menetapkan bagian yang akan dideskripsikan. Kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik ataukah watak orang tersebut. 4 Merinci dan mensistematika hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan. 2.1.6.5 Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi Penilaian yang dilakukan terhadap karangan siswa biasanya bersifat holistis, impresif, dan selintas. Penilaian yang bersifat menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca karangan secara selintas. Penilaian yang bersifat holistis memang diperlukan. Tetapi, agar guru dapat menilai lebih objektif dan memperoleh infomasi lebih rinci tentang kemampuan siswa, penilai hendaknya disertai dengan penilaian yang bersifat analistis. Aspek-aspek yang digunakan dalam pendekatan analistis meliputi isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan Syarif,dkk., 2009: 20. Penilaian keterampilan menulis karangan menurut menurut Suparno,dkk., 2007: 3.19 yang digunakan dalam penelitian ini dan sudah disesuaikan dengan penilaian menulis karangan deskripsi terdiri atas: 1 Kesesuaian Judul dengan Isi Karangan Indikator kesesuaian judul dengan isi karangan meliputi: judul dan isi karangan menarik sesuai gambar; judul dan isi karangan sesuai gambar; isi karangan sesuai dengan gambar tetapi judul kurang sesuai; dan judul dan isi karangan kurang sesuai dengan gambar. 36 2 Pilihan Kata atau Diksi Indikator pilihan katan atau diksi meliputi: semua pilihan kata sesuai dengan objek yang diamati; 1 sampai 3 pilihan kata tidak sesuai dengan objek yang diamati; 4 sampai 6 pilihan kata tidak sesuai dengan objek yang diamati; 7 atau lebih pilihan kata tidak sesuai dengan objek yang diamati. 3 Ejaan dan Tanda Baca Iindikator ejaan dan tanda baca meliputi: jumlah kelasahan antara 1 sampai 3; jumlah kesalahan antara 4 sampai 7; jumlah kesalahan 8 sampai 11; jumlah kesalahan antara 12 atau lebih. 4 Koherensi Kalimat Indikator koherensi kalimat meliputi: semua kalimat berkaitan dengan isi karangan; 1 kalimat tidak berkaitan dengan isi karangan; 2 sampai 3 kalimat tidak berkaitan dengan isi karangan; 4 lebih kalimat tidak berkaitan dengan isi karangan. 5 Kelengkapan Isi Karangan Indikator kelengkapan isi karangan meliputi: isi karangan runtut, lengkap, sesuai gambar dan alur ceritanya; isi karangan runtut, sesuai gambar dan alur ceritanya; isi karangan runtut sesuai gambar; isi karangan tidak runtut dan tidak lengkap. Penelitian ini menggunakan lima indikator dalam penilaian menulis deskripsi yang meliputi: kesesuaian judul dengan isi karangan, pilihan kata atau diksi, ejaan dan tanda baca, koherensi kalimat, dan kelengkapan isi karangan. 37

2.1.7 Model Picture and Picture