Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

8

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi bahasa Jawa pada siswa kelas IV SDN Banyubiru 04 Kabupaten Semarang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar bahasa Jawa menulis deskripsi dengan model picture and picture. b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Jawa menulis deskripsi dengan model picture and picture. c. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa menulis deskripsi.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis, kedua manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi para tenaga pengajar agar dijadikan sebagai sumber informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengajar bahasa Jawa menulis deskripsi. 9

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Guru a. Menambah pengetahuan guru tentang model pembelajaran yang inovatif. b. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang variatif. 1.4.2.2 Bagi Siswa a. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Jawa. b. Meningkatkan motivasi siswa dalam menulis deskripsi. 1.4.2.3 Bagi Sekolah a. Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menerapkan model pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran menulis di sekolah. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

Kajian teori yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: definisi belajar dan pembelajaran, hakikat bahasa, hakikat bahasa Jawa, pengertian menulis, pengertian karangan, menulis deskripsi, model picture and picture, dan media gambar.

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik apabila subyek belajar itu mengalami dan melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik bersifat hafalan tanpa diketahui maknanya yang jelas. Sardiman, 2011: 20 Belajar adalah suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya dengan melakukan aktivitas berpikir, memahami, menyimpulkan, mengungkapkan, menyimak, membedakan, menganalisis dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya dengan melakukan eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya produk, apresiasi, dan lain sebagainya Rusman,dkk., 2011: 7.