Pembelajaran Outdoor sebagai Inovasi Belajar

10

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Pembelajaran Outdoor sebagai Inovasi Belajar

2.1.1. Pembelajaran sebagai Suatu Sistem Pembelajaran menurut Sugandi 2004: 9 dalam pandangan behavioristik dideskripsikan sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku pebelajar. Sementara itu dalam pandangan kognitif bahwa pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari. Sedangkan padangan humanistik terhadap pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada pebelajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. Sumiati 2009 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem yang dimaksud adalah suatu kesatuan berbagai unsur yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai tujuan. Pembelajaran menurut Wibisana 1994 adalah sekumpulan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa seperti yang tersimpul pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan berikut uraiannya, dengan memperhatikan 11 jangkauan tujuan instruksional, sehingga menjadi unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan, serta keseluruhan unsur itu menjadi kesatuan yang integral. Pembelajaran merupakan suatu sistem dalam dunia pendidikan yang tidak dapat dipisahkan antar komponen-komponennya. Komponen sistem pembelajaran tersebut meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode atau strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran Sumiati, 2009. a. Tujuan Pembelajaran Tujuan dari pembelajaran menurut Meager dalam Sumiati 2009: 10 adalah maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa yang merupakan pola-pola perilaku atau performance yang diinginkan dapat didemontrasikan siswa. Dalam sistem pembelajaran tujuan utamanya adalah arah atau sasaran yang akan dituju serta dapat memberikan gambaran secara jelas tentang bentuk perilaku yang diharapkan. Membentuk pribadi yang bersifat utuh, sehingga setiap individu dapat mewujudkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki masing- masing Hakiim, 2009: 67. b. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah pesan yang perlu disampaikan oleh penyelenggara pendidikan kepada peserta didik. Materi pembelajaran terkait dengan apa yang akan diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa dalam konteks tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Materi pembelajaran ditentukan guru sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Materi pembelajaran merupakan rancangan yang dibuat oleh guru dan siswa sebagai subjek belajar 12 Widiyanti, 2008: 22. Materi pembelajaran itu disusun secara sistematis dengan mengikuti prinsip psikologi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target yang jelas dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar. c. Strategi Pembelajaran Sanjaya 2007: 126 menyatakan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal dari seorang guru dalam strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran. Keefektifan dalam menentukan strategi pembelajaran terletak pada proses pembelajaran yang dilakukan. Karena pada dasarnya strategi pembelajaran yang digunakan hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar dengan baik. d. Evaluasi Pembelajaran Menurut Sugandi 2005: 111 evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi dan pemanfaatannya sebagai penimbang dalam pengambilan keputusan. Evaluasi mengandung tiga unsur yaitu pengumpulan informasi, penimbangan dengan suatu kriteria dan pengambilan keputusan. Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang dilakukan guna mengetahui perubahan perilaku peserta didik dalam rangka melihat ketercapaian tujuan yang telah direncanakan. Dalam konteks pembelajaran, evaluasi pembelajaran mencakup perencanan, proses dan hasil. 13 Berdasarkan penjelasan tentang teori pembelajaran sebagai sistem maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem merupakan sebuah jaringan yang saling berhubungan dan mendukung satu dengan yang lain sebagai satu kesatuan yang melengkapi antara yang satu dengan yang lain, sehingga sistem tersebut bekerja secara berkesinambungan dan tidak terpisahkan. 2.1.2. Pembelajaran Outdoor Upaya guru dalam mengembangkan media dan sumber belajar yang baik dan relevan sesuai materi pelajaran yang diberikan kepada siswa harus memiliki nilai dan manfaat bagi peserta didik agar mereka mudah dalam menerima materi pelajaran. Oleh sebab itu, pemilihan jenis metode ataupun model pembelajaran sangatlah penting bagi proses pembelajaran. Sukmadinata dalam Sobandi 2008: 172-173 menyatakan bahwa: “Model Pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa atau mahasiswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa”. Model pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoretik yang humanistik, lentur, adaptif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran yang sederhana, mudah dilakukan, dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar Santyasa, 2010. Selain itu kemampuan mengorganisasi kelas merupakan langkah awal dalam pelaksanaan pembelajaran. Organisasi kelas seni rupa dapat dilakukan secara klasikal atau individual, kelompok atau perorangan, indoor atau outdoor. Terkait dengan strategi pembelajaran menggambar bentuk, maka pembelajaran 14 outdoor merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas atau tempat terbuka, dalam lingkungan sekolah atau sekitar sekolah Syafii, 2006: 33. Pelajaran menggambar juga dapat dilakukan secara indoor, akan tetapi akan lebih bervariatif dan lebih fleksibel dalam belajar apabila pembelajaran dapat dikembangkan lebih luas melalui strategi dalam pembelajaran. Salah satu jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru mata pelajaran seni rupa pada pelajaran menggambar adalah melalui pembelajaran outdoor. Sebagai sebuah alternatif dalam pembelajaran yang memiliki karakteristik secara aktual dan dihadapkan secara langsung pada kondisi lingkungan terbuka maka pembelajaran outdoor juga dapat pula diterapkan sebagai strategi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh sebab itu, sebagai alternatif dalam pembelajaran maka pembelajaran outdoor diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi lebih baik sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan diri siswa dalam pelajaran seni rupa. Pembelajaran outdoor terkait dengan pembelajaran menggambar bentuk memiliki karakteristik yang meliputi tujuan, strategi dan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran outdoor. Berikut gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggambar bentuk melalui pembelajaran outdoor. Tujuan dari kegiatan pembelajaran outdoor adalah memberikan suasana pembelajaran yang baru, lebih sesuai dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Strategi yang dilakukan dalam pembelajaran outdoor adalah dengan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada siswa terhadap kegiatan yang harus dilakukan di luar kelas selama pembelajaran berlangsung, menilai hasil belajar menggambar 15 bentuk dan mengamati tingkah laku siswa selama belajar sehingga dapat mengambil tindakan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya menjadi lebih baik. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran menggambar bentuk melalui pembelajaran outdoor di antaranya adalah a guru merencanakan pelaksanaan pembelajaran menggambar bentuk yang dilakukan di luar kelas, b menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggambar bentuk di luar kelas, c siswa diberikan penjelasan secara singkat dan jelas mengenai menggambar bentuk yang akan dipelajari, d pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan di luar kelas yang dapat menampung seluruh siswa dan tidak beresiko selama pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, e guru memberikan bimbingan, arahan dan pemantauan terhadap perilaku siswa yang dilakukan selama kegiatan belajar di luar kelas agar kegiatan pembelajaran tetap terarah dan berjalan dengan baik, f hasil karya siswa yang telah selesai dinilai dan dievaluasi apabila masih terhadap kekurangan- kekurangan dalam menggambar bentuk sehingga dapat dijadikan pedoman guru dalam merencanakan dan mengatur strategi pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik dan tepat sasaran.

2.2. Kemampuan Menggambar Bentuk