Perencanaan Tindakan Proses Tindakan Kelas Pada Siklus I

35 rendah. Dari kekurangan-kekurangan yang dijabarkan di atas maka akan dicoba untuk diperbaiki dan diminimalisir kekurangan tersebut pada siklus pertama. Oleh karena itu, proses penelitian tindakan siklus pertama ini meliputi kegiatan- kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

3.3.1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah- langkah yang akan dilakukan dalam penelitian untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sekaligus kelanjutan dari hasil pretes atau hasil tindakan pra siklus yang telah dilakukan. Tujuannya adalah melatih siswa untuk dapat menggambar sesuai kemampuannya masing-masing berdasarkan pengalaman yang didapatkan melalui pembelajaran di luar ruangan atau outdoor. Beberapa hal yang perlu dilakukan siswa sebelum melaksanakan pembelajaran adalah dengan mempersiapkan diri, mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam belajar seperti pensil gambar, papan gambar, penghapus, balpoint, penggaris, kertas gambar dan lain-lain. Kelengkapan peralatan yang digunakan dalam belajar menggambar bentuk juga mempengaruhi proses siswa di dalam kegiatan belajarnya. Oleh sebab itu, sebelum kegiatan belajar dimulai seluruh siswa diwajibkan untuk membawa kelengkapan belajarnya masing-masing agar tidak mengalami kesulitan saat pembelajaran berlangsung. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai maka guru mata pelajaran seni rupa wajib mempersiapkan perlengkapan dalam mengajar, di antaranya adalah mempersiapkan materi pelajaran, media yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran menggambar di luar kelas seperti model benda yang akan digambar, 36 papan landasan, serta menyediakan tempat yang akan dilakukan untuk pembelajaran di luar kelas. Kemudian guru mengatur pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran seni rupa. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan perencanaan ini di antaranya adalah sebagai berikut : a diskusi bersama guru mata pelajaran seni rupa terkait dengan proses pembelajaran yang akan dilakukan, kemudian materi pelajaran, media yang akan digunakan dalam pembelajaran, penilaian hasil karya dan evaluasi, b menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menggambar bentuk bersama guru mata pelajaran seni rupa, c membuat perangkat pembelajaran dan menyusun instrumen, berupa instrumen tes dan non tes yang akan dipakai dalam pelaksanaan penelitian. Perencanaan pembelajaran menggambar bentuk pada siswa kelas VII D yang telah disusun dalam sebuah rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP digunakan oleh guru seni rupa sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Format RPP yang digunakan untuk mengajar menggambar bentuk terdapat di dalam bagian lampiran.

3.3.2. Tindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus pertama adalah sebagai upaya peningkatan kemampuan menggambar bentuk pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Pegandon melalui pembelajaran outdoor. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian secara garis besar adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan menggambar bentuk siswa kelas VII D melalui pembelajaran 37 outdoor. Dalam tindakan penelitian, peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni rupa SMP Negeri 2 Pegandon yang bernama bapak Bambang Wiyono untuk bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan siswa dan mengembangkan pembelajaran menggambar bentuk yang lebih tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai. Proses pembelajaran menggambar bentuk melalui pembelajaran outdoor dilakukan dengan beberapa langkah kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran menggambar bentuk berlangsung di antaranya adalah a guru memberikan pengarahan kepada siswa secara singkat dan jelas langkah-langkah yang harus dilaksanakan siswa dalam pembelajaran menggambar bentuk yang dilakukan di luar kelas, b guru menugaskan kepada siswa untuk menggambar bentuk di luar kelas, c kemudian guru diberi tugas kepada siswa untuk menggambar bentuk dengan melihat langsung benda yang telah disajikan oleh guru, d kemudian siswa mengamati objek benda yang akan digambar dengan seksama, e setelah itu, siswa mulai membuat gambar dengan membuat skets awal gambar bentuk berupa bentuk linier dari objek benda, kemudian skets gambar diselesaikan dengan menerapkan prinsip dalam menggambar proporsi, perspektif, struktur, dan komposisi serta memberikan unsur gelap terang atau arsiran pada bidang benda yang digambar dan memberi bayangan benda sebagai sentuhan akhir. Waktu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menggambar bentuk adalah sesuai dengan jadwal mata pelajaran seni rupa di sekolah menengah pertama yaitu selama 2 kali 40 menit dan dilaksanakan dalam satu kali tatap muka atau pertemuan. Total waktu yang digunakan dalam sekali pertemuan adalah 80 38 menit. Jadi, kegiatan pembelajaran menggambar bentuk yang dilaksanakan pada siklus pertama adalah selama lebih kurang 80 menit dan di dalamnya berupa kegiatan praktik menggambar bentuk benda yang telah dipersiapkan guru. Kegiatan outdoor yang dilaksanakan pada siklus pertama ini, proses pembelajarannya dilakukan berada di halaman depan kelas VII D yang memiliki area yang cukup luas, sehingga siswa dapat menempatkan diri di sekitar objek benda atau model yang akan digambar. Lokasi tersebut tidak menyulitkan siswa dalam menggambar karena kondisi halaman yang baik dan memungkinkan untuk kegiatan proses pembelajaran di luar kelas. Gambar siswa dalam menggambar bentuk merupakan hasil karya siswa yang kemudian dilakukan penilaian oleh guru seni rupa. Penilaian dalam menggambar bentuk dengan memperhatikan beberapa aspek penilaian di antaranya adalah kesesuaian bentuk model, perspektif, proporsi, struktur, komposisi, gelap terang dan bayangan. Penilaian dalam menggambar bentuk telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran seni rupa dengan kriteria penilaian yang meliputi lima kategori penskoran yang dapat dilihat dalam instrumen penelitian pada intrumen tes.

3.3.3. Observasi