25
2.2.3. Kemampuan Menggambar sebagai Produk Belajar
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kemampuan juga dapat diartikan sebagai sebuah penilaian terkini atas
apa yang dilakukan seseorang. Kemampuan terbagi menjadi dua macam yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah
kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar dan memecahkan masalah. Sedangkan kemampuan fisik adalah
kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa wikipedia.
Soeparwoto 2006: 92 menjelaskan bahwa “Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan”.
Kemampuan sama dengan hasil yang dapat dicapai dari suatu yang telah dilakukan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan diri dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara, bentuk maupun jenis sesuai dengan apa yang diinginkan. Karena setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk
mewujudkannya sesuai dengan apa yang dimiliki dan yang dapat dilakukannya. Berdasarkan kutipan dari Wikipedia kemampuan juga diartikan sebagai
kecakapan, terdapat beberapa contoh jenis kemampuan atau kecakapan. Di antaranya adalah kemampuan akademik membaca, logika, alasan kritis,
komunikasi antar pribadi berpidato, komunikasi nonverbal, melek huruf dan keterampilan motorik berjalan, seni, kerajinan tangan dan olahraga. Kemampuan
juga dimaknai sebagai kecerdasan, kecakapan, ability, kompetensi, kesanggupan seseorang dalam memecahkan masalah terhadap situasi yang sedang dihadapi.
26
Sudrajat wordpress.com : 2008 juga mengemukakan pendapatnya terhadap kemampuan atau yang dikenal dengan kecapakan, adalah sebagai
berikut: “Kecakapan individu dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu kecakapan nyata
actual ability dan kecakapan potensial potential ability. Kecakapan nyata actual ability yaitu kecakapan yang diperoleh melalui belajar achivement
atau prestasi, yang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang. Sedangkan kecakapan potensial merupakan aspek kecakapan yang masih
terkandung dalam diri individu dan diperoleh dari faktor keturunan herediter. Kecakapan potensial dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu
kecakapan dasar umum inteligensi atau kecerdasan dan kecakapan dasar khusus bakat atau aptitudes.”
Thurstone 1938 mengemukakan teori “Primary Mental Abilities”, bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu : 1
kemampuan berbahasa verbal comprehension; 2 kemampuan mengingat memory; 3 kemampuan nalar atau berfikir reasoning; 4 kemampuan
tilikan ruangan spatial factor; 5 kemampuan bilangan numerical ability; 6 kemampuan menggunakan kata-kata word fluency; dan 7 kemampuan
mengamati dengan cepat dan cermat perceptual speed.
Berkaitan dengan jenis kemampuan dalam buku Revolusi Kecerdasan Abad 21 yang ditulis oleh Efendi terdapat beberapa jenis kecerdasan menurut
Howard Gardner di antaranya adalah sebagai berikut : a.
Kecerdasan Verbal atau Linguistik adalah kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara terampil dan mengeksprsikan konsep-konsep secara fasih.
Kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan keragaman fungsi- fungsi bahasa.
b. Kecerdasan Logis – Matematis adalah kemampuan dalam memahami
hubungan-hubungan humanikal. Kepekaan dan kemampuan untuk mengamati pola-pola logis dan bilangan serta kemampuan untuk berfikir rasional.
27
c. Kecerdasan Visual atau Spasial adalah kemampuan untuk memberikan
gambar-gambar dan
imagi-imagi, serta
kemampuan dalam
mentransformasikan dunia visual-spasial. d.
Kecerdasan Musikal
adalah kemampuan
untuk menghasilkan
dan mengapresiasikan ritme. Nada dan bentuk-bentuk ekspresi musik.
e. Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh
dan mengenai objek-objek secara terampil. f.
Kecerdasan Interpersonal
adalah kemampuan
untuk mengamati
dan merespons suasana hati, temperamen, dan motivasi orang lain.
g. Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami perasaan,
kekuatan dan kelemahan serta inteligensi sendiri. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, konsep kemampuan
saat ini juga dipadankan dengan makna kompetensi. Kompetensi menurut Bloom dalam Sumiati 2009 meliputi 3 macam di antaranya kompetensi kognitif,
kompetensi afektif dan kompetensi psikomotorik. Kompetensi kognitif adalah perilaku yang berkenaan dengan berpikir,
mengetahui dan pemecahan masalah. Tingkatan kemampuan kognitif mulai dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi.
Kemampuan kognitif rendah dipandang sebagai kemampuan yang berkaitan dengan proses
berpikir sederhana, sedangkan yang tinggi berhubungan dengan proses berpikir yang rumit atau kompleks.
Kompetensi afektif atau ranah afektif yang dikemukakan Karthwohl dalam Sugandi 2005: 25-27 adalah proses seseorang dalam mengenali dan
mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi pedoman dalam bertingkah
28
laku. Tingkatan afektif meliputi pengenalan, pemberian respon, penghargaan terhadap nilai, pengorganisasian, dan pengamalan.
Sedangkan kompetensi psikomotorik atau ranah psikomotorik menurut Simpson dalam Anni 2006: 10-12 adalah kemampuan fisik yang berkaitan
dengan keterampilan skill motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi saraf. Tingkatan psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreativitas. Dalam
hal ini
kemampuan yang dimaksud
adalah kemampuan
psikomotorik. Salah satu contoh kemampuan psikomotorik yang berkaitan
dengan pembelajaran seni rupa adalah kemampuan siswa dalam menggambar. Kemampuan menggambar adalah kapasitas seorang individu atau siswa di dalam
melaksanakan tugasnya yang bertujuan untuk mengukur hasil karya siswa yang diperoleh dari kegiatan menggambar.
Kegiatan menggambar yang dilakukan adalah kegiatan praktek membuat gambar berdasarkan kreativitas tiap-tiap siswa.
Menggambar bentuk dalam KTSP tertuang dalam silabus terdiri dari Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD tergolong dalam
pembelajaran yang bersifat kreatif. Dalam Standar Kompetensi dituliskan mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, sedangkan Kompetensi Dasarnya
adalah menggambar bentuk dengan obyek karya seni rupa terapan tiga dimensi dari daerah setempat.
Materi pembelajaran seni rupa dalam kurikulum KTSP dikelompokan menjadi dua kategori yaitu materi yang bersifat apresiatif dan materi yang bersifat
kreatif. Secara apresiatif meliputi pengetahuan kesenirupaan, jenis-jenis karya
29
seni, kegiatan pameran, wawasan seni, sejarah seni dan lain-lain. Sedangkan secara kreatif meliputi menggambar bentuk, mematung, mencetak, membuat kria
kerajinan tangan, dan lain-lain. Kemampuan menggambar siswa sebagai produk belajar dapat dilihat dari
dua aspek penilaian baik secara apresiasi maupun secara kreasi sesuai dengan materi
yang diberikan.
Pengukuran tingkat
kemampuan siswa
dalam menggambar bentuk merupakan penilaian pada kemampuan psikomotorik tiap
siswa. Pengukuran penilaian terhadap kemampuan menggambar siswa melalui beberapa pengamatan dan latihan yang diberikan secara berlanjut oleh guru.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menggambar dapat diketahui perkembangannya dari latihan-latihan yang dilakukan oleh siswa dan pengamatan
selama proses pembelajaran yang dilakukan secara langsung oleh guru dan juga peneliti. Hasil latihan menggambar siswa dan hasil pengamatan yang dilakukan
oleh guru dan peneliti digunakan sebagai acauan dalam penilaian pembelajaran menggambar bentuk.
2.2.4. Indikator Kemampuan