110 yang memberikan tanda negatif sesuai dengan harapan. Koefisien determinasi
R
2
untuk persamaan permintaan ekspor karet alam Thailand dari Jepang adalah sebesar 0.83.
6.4.3. Elastisitas Harga Relatif Karet Alam dan Permintaan Impor
Respon jangka pendek dan jangka panjang dari permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat dan Jepang diperlihatkan oleh Tabel 20. Respon permintaan
ekspor karet alam Indonesia dan Thailand dari Amerika Serikat terhadap harga ekspor relatif karet alam Indonesia dan Thailand baik jangka pendek maupun
jangka panjang adalah inelastis. Elastisitas harga ekspor karet alam dari Indonesia untuk pasar Amerika Serikat lebih elastis dari pada Thailand yang berarti bahwa
permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat lebih responsif terhadap perubahan harga ekspor relatif karet alam dari Indonesia. Hal ini menunjukkan pangsa pasar
karet alam Indonesia di pasar Amerika Serikat lebih besar dari pada pangsa ekspor Thailand.
Tabel 20. Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang Permintaan Ekspor
Elastisitas Harga Elastisitas Permintaan Impor
Negara Jangka Pendek Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang
Amerika Serikat Indonesia
-0.51 -0.58
0.67 1.33
Thailand -0.04
-0.12 0.71
1.53 Jepang
Indonesia -0.81
-1.03 0.60
0.77 Thailand
-0.36 -0.55
1.01 1.89
Permintaan ekspor karet alam Indonesia dari Jepang tidak responsif terhadap perubahan harga ekspor relatif karet alam Indonesia dalam jangka
pendek namun dalam jangka panjang responsif yang diperlihatkan oleh nilai
111 elastisitas yang lebih besar dari satu. Elastisitasnya bertanda negatif sesuai dengan
hipotesa yang berarti bahwa penurunan harga ekspor relatif karet alam Indonesia akan direspon dengan peningkatan permintaan ekspor karet alam Jepang ke
Indonesia. Sedangkan respon permintaan ekspor karet alam Thailand dari Jepang terhadap perubahan harga ekspor relatif karet alam Thailand inelastis dengan kata
lain memperlihatkan nilai elastisitas yang rendah pada jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan nilai elastisitasnya bertanda negatif yang sesuai dengan
hipotesis. Permintaan ekspor karet alam Indonesia dari Amerika Serikat tidak
responsif pada jangka pendek terhadap perubahan permintaan impor karet alam Amerika Serikat akan tetapi elastis pada jangka panjang. Sedangkan permintaan
ekspor karet alam Thailand dari Amerika Serikat tidak responsif terhadap perubahan permintaan impor karet alam Amerika Serikat dalam jangka pendek
namun responsif dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa ekspor karet alam Thailand ke Amerika Serikat semakin besar yang menempatkan
Thailand menjadi pesaing ekspor karet alam ke Amerika Serikat yang harus diperhitungkan walaupun saat ini Indonesia menguasai 58.72 persen pangsa karet
alam Amerika Serikat. Respon permintaan ekspor karet alam Indonesia dari Jepang terhadap
perubahan permintaan impor karet alam Jepang inelastis atau lebih kecil dari satu pada jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan permintaan karet alam
Thailand dari Jepang responsif baik pada jangka pendek mau pun jangka panjang terhadap perubahan permintaan impor karet alam Jepang yang menunjukkan
dominasi Thailand di pasar karet alam Jepang. Respon permintaan ekspor karet
112 alam yang secara umum inelastis terhadap perubahan harga relatif karet alam
untuk masing-masing negara eksportir menurut Niemi 2003 menyebabkan implikasi kebijakan yang meliputi kebijakan nilai tukar dan intervensi
perdagangan dalam bentuk tarif dan non tarif tidak akan terlalu efektif untuk merubah kuantitas permintaan impor.
Permintaan ekspor karet alam Thailand yang lebih elastis terhadap perubahan pada permintaan total impor karet alam Amerika Serikat maupun
Jepang sedangkan permintaan ekspor karet alam Indonesia lebih responsif terhadap perubahan pada harga relatif. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan
ekspor karet alam ke Thailand lebih didasarkan pada kualitas sedangkan permintaan ekspor karet alam Indonesia lebih didasarkan pada harga. Terlihat
bahwa komoditas ekspor karet alam asal Thailand lebih unggul dalam hal kualitas sedangkan karet alam asal Indonesia unggul dalam hal harga.
6.5. Penawaran Impor Karet Alam