Dampak Kenaikan Pendapatan DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA

121

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA

EKSPOR KARET ALAM

7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan

Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi jika terjadi peningkatan pendapatan di negara importir Amerika Serikat dan Jepang masing-masing sebesar 5 persen. Penentuan besaran kenaikan tersebut didasarkan pada rata-rata pertumbuhan pendapatan domestik bruto negara-negara importir per periode data. Perubahan yang terjadi pada arus perdagangan karet alam karena terjadinya peningkatan pendapatan diperlihatkan oleh Tabel 23. Tabel 23. Dampak Kenaikan Pendapatan 5 di Negara Importir Perubahan Pertumbuhan per Pangsa Negara Ton Periode Pasar Permintaan Impor - Amerika Serikat 16 029.8 5.73 0.05 - - Jepang 6 345.3 3.31 0.04 - Permintaan Ekspor AS - Indonesia 13 139.6 8.69 0.07 57.72 - Thailand 6 988.8 10.71 0.10 26.31 Permintaan Ekspor Jepang - Indonesia 1 163.5 10.26 0.11 19.85 - Thailand 14 777.4 12.76 0.09 75.95 Permintaan impor karet alam Amerika Serikat setelah terjadi kenaikan lima persen pada pendapatan domestik brutonya mengalami peningkatan sebesar 16 029 ton atau mencapai 5.73 persen. Kenaikan permintaan impor dengan persentase yang lebih besar dari pada kenaikan pendapatan mencerminkan tingkat respon permintaan impor yang elastis terhadap perubahan pendapatan. 122 Peningkatan impor rata-rata karet alam Amerika Serikat per periode adalah sebesar 0.05 persen. Peningkatan yang terjadi pada pendapatan Amerika Serikat kemudian ditransmisikan pada permintaan ekspor karet alam ke masing-masing negara pengekspor melalui peningkatan permintaan impor karet alamnya. Permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8.69 persen jika pendapatan Amerika Serikat meningkat sebesar 5 persen dengan pertumbuhan ekspornya sebesar 0.07 persen per periode. Permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Indonesia lebih responsif pada jangka panjang dari pada jangka pendek. Permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Thailand juga mengalami peningkatan sebesar 10.71 persen. Peningkatan permintan ekspor karet alam yang terjadi untuk negara Thailand yang cukup besar dibandingkan Indonesia disebabkan oleh respon permintaan ekspor karet alam Amerika Serikat ke Thailand terhadap perubahan pada permintaan impor Amerika Serikat yang lebih besar dari pada Indonesia baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa Thailand mempunyai potensi untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor karet alamnya di pasar Amerika Serikat. Peningkatan pada permintaan impor karet alam Jepang akibat peningkatan pendapatan domestik brutonya sebesar 5 persen tidak begitu besar hanya 3.31 persen. Rendahnya peningkatan tersebut karena elatisitas pendapatan Jepang yang nilainya kurang dari satu baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang sehingga besarnya respon permintaan impor lebih kecil dari pada besarnya peningkatan pendapatan. Peningkatan yang terjadi pada pendapatan 123 Jepang kemudian ditransmisikan pada permintaan ekspor karet alam Jepang ke masing-masing negara pengekspor yaitu Indonesia dan Thailand melalui perubahan permintaan impor karet alam Jepang. Peningkatan permintaan ekspor karet alam Jepang dari Indonesia dan Thailand sebagai respon terhadap perubahan pendapatan Jepang masing-masing sebesar 10.26 persen dan 12.76 persen dengan pertumbuhan ekspor per periodenya sebesar 0.11 persen dan 0.09 persen. Fenomena ini menunjukkan bahwa permintaan ekspor karet alam responsif terhadap perubahan pendapatan domestik bruto. Respon permintaan ekspor karet alam Indonesia yang cukup besar menunjukan adanya potensi bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Jepang. Pangsa pasar untuk masing-masing negara pengekspor karet alam ke Amerika Serikat setelah terjadi peningkatan pendapatan masih didominasi oleh ekspor karet alam Indonesia dengan besar pangsa pasar 57.72 persen untuk Indonesia dan 26.31 persen untuk Thailand. Sedangkan jika terjadi peningkatan pendapatan di Jepang maka pangsa ekspor Indonesia menjadi 19.85 persen dan Thailand sebesar 75.95 persen dimana pasar Jepang didominasi oleh ekspor karet alam asal Thailand. Jadi berdasarkan hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan yang terjadi di negara-negara importir efektif untuk meningkatkan permintaan ekspor karet alam ke masing-masing negara eksportir.

7.2. Dampak Kenaikan Harga Karet Alam Dunia