Hambatan Tarif Hambatan dalam Perdagangan

25 perdagangan. Hambatan terhadap perdagangan terbagi dalam dua bentuk yaitu 1 tarif, yang terkait dengan pengenaan pajak dan bea masuk pada barang yang diperdagangkan, dan 2 non-tarif, yang berkaitan dengan berbagai instrumen kebijakan yang kompleks untuk menyembunyikan motif proteksi.

2.2.1. Hambatan Tarif

Tarif menurut Krugman dan Obstfeld 2000 pada dasarnya adalah pajak atau cukai yang bersifat diskriminatif yang dikenakan jika suatu komoditi melintasi suatu daerah pabean. Tarif merupakan bentuk kebijakan perdagangan yang paling tua dan hambatan perdagangan paling transparan, yang secara tradisional digunakan sebagai sumber penerimaan pemerintah. Ada dua macam tarif yaitu tarif impor dan tarif ekspor atau pajak ekspor. Sedangkan jenis tarif berdasarkan mekanisme penghitungannya yang pertama adalah tarif ad valorem adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang yang diimpor. Kedua adalah tarif spesifik yang dikenakan sebagai beban tetap pada setiap unit barang yang diimpor. Sedangkan yang terakhir adalah tarif campuran yang merupakan gabungan dari keduanya. Tarif Impor Definisi dari tarif impor adalah pajak yang dikenakan kepada komoditi yang diimpor dari negara lain. Tarif impor umumnya digunakan untuk melindungi produsen domestik dalam menghadapi persaingan dengan produk impor yang lebih murah, selain itu juga sebagai salah satu sumber pemasukan bagi negara. Secara grafis, dampak tarif impor diperlihatkan oleh Gambar 2 dengan asumsi, 26 hanya ada dua negara yaitu Home sebagai negara pengimpor dan Foreign sebagai negara pengekspor, tarif yang diberlakukan adalah tarif spesifik, dan importir adalah negara besar dimana perubahan pada permintaan impor akan mempengaruhi harga dunia. Tarif impor yang diberlakukan akan menggeser kurva ED vertikal ke bawah menjadi ED t sebesar jumlah tarif yang dikenakan. Hal ini menyebabkan harga dunia turun dari W P menjadi t P dimana merupakan harga yang diterima oleh eksportir yang menyebabkan turunnya kelebihan penawaran di Foreign sebesar 4 3 q q − . Pada negara importir, produk impor menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk domestik sehingga jumlah barang yang diimpor Home turun menjadi 3 2 q q − . Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan tarif impor terhadap suatu produk menyebabkan penurunan harga produk di negara eksportir sehingga volume ekspor berkurang. Sedangkan di negara importir terjadi kenaikan harga produk, penurunan konsumsi, peningkatan produksi domestik, penurunan volume impor, dan adanya penerimaan pemerintah dari tarif. Gambar 2. Dampak Pemberlakuan Tarif Impor Sumber: Krugman, 2000 dan Tweeten, 1992. a b c d 4 q 3 q 2 q 1 q 4 q 3 q 2 q 1 q k g h i j e f Pasar Home importir t Q 1 Q D D S S E ES ED t ED W P t P t P Q Q Q P P P Pasar Foreign eksportir Pasar Dunia 27 Tabel 3. Dampak Pemberlakuan Tarif Impor terhadap Kesejahteraan Eksportir Importir Surplus Konsumen Surplus Produsen Penerimaan Pemerintah Net National Welfare a -a + b + c + d - -b + c + d -g + h + i + j g i + k k – h + j Net World Welfare -b + d + h + j = e + f Sumber: Tweeten, 1992. Pemberlakuan tarif impor memberikan dampak pada kesejahteraan baik di negara eksportir, importir maupun dunia. Tabel 3 memperlihatkan bahwa di negara eksportir terjadi penurunan kesejahteraan nasional sebesar b + c +d. Sedangkan dampak tarif impor terhadap kesejahteraan di negara importir ditentukan oleh elastisitas penawaran ekspornya ES. Semakin elastis kurva penawaran ekspor maka daerah h + j akan lebih besar dari daerah k yang berarti bahwa negara importir akan dirugikan dengan adanya tarif. Dampak tarif impor secara umum, akan menurunkan kesejahteraan dunia karena produsen di negara eksportir menerima harga yang lebih rendah sedangkan konsumen di negara importir harus membayar harga yang lebih tinggi. Tarif Ekspor Definisi dari pajak atau tarif ekspor adalah pajak untuk semua komoditi yang diekspor. Secara grafis, dampak tarif ekspor diperlihatkan oleh Gambar 3 dengan asumsi, hanya ada dua negara yaitu Home sebagai negara pengimpor dan Foreign sebagai negara pengekspor, tarif yang diberlakukan adalah tarif spesifik, dan eksportir adalah negara besar dimana perubahan pada jumlah ekspor dapat mempengaruhi harga dunia. 28 Gambar 3. Dampak Pemberlakuan Tarif Ekspor Sumber: Krugman, 2000 dan Tweeten, 1992. Tarif ekspor yang diberlakukan akan menggeser kurva ES vertikal ke atas menjadi ES te sebesar jumlah tarif yang dikenakan yang berakibat pada penurunan penawaran. Pada kasus negara besar hal ini menyebabkan peningkatan harga dunia dari W P menjadi te P dimana merupakan harga yang diterima oleh importir yang menyebabkan turunnya konsumsi dan naiknya produksi domestik di Home. Pada negara eksportir harga domestik turun sehingga konsumsi domestik di Foreign naik menjadi 2 q . Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan tarif ekspor terhadap suatu produk menyebabkan penurunan harga produk domestik, peningkatan biaya ekspor, naiknya konsumsi domestik di negara eksportir, penurunan produksi domestik sehingga volume ekspor berkurang dan adanya penerimaan pemerintah dari tarif. Sedangkan di negara importir terjadi kenaikan harga produk, yang mendorong peningkatan produksi domestik dan penurunan konsumsi sehingga menyebabkan penurunan volume impor. te P W P P 4 q 3 q 2 q 1 q 4 q 3 q 2 q 1 q k Pasar Dunia Pasar Home importir g h i j te P S D a b c d D S te E f e ED ES te ES Q 1 Q Q Q Q P P Pasar Foreign eksportir 29 Pada Tabel 4 diperlihatkan dampak dari tarif ekspor terhadap kesejahteraan baik di negara eksportir, importir maupun bagi dunia, berdasarkan ilustrasi pada Gambar 3. Tabel 4. Dampak Pemberlakuan Tarif Ekspor terhadap Kesejahteraan Eksportir Importir Surplus Konsumen Surplus Produsen Penerimaan Pemerintah Net National Welfare a -a + b + c + d c + k k – b + d -g + h + i + j g - -h + i + j Net World Welfare -b + d + h + j = e + f Sumber: Tweeten, 1992. Tarif ekspor memberikan dampak terhadap penurunan kesejahteraan nasional di negara importir sebesar daerah h + i + j, sedangkan dampak tarif bagi kesejahteraan di negara eksportir sangat tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran. Jika pada tingkat pajak ekspor tertentu daerah b + d lebih besar dari pada k, maka kesejahteraan nasional bersih bagi eksportir akan memburuk. Pajak ekspor digunakan oleh suatu negara biasanya adalah untuk melindungi konsumen domestik dari harga komoditas ekspor yang tinggi dan untuk mendapatkan penerimaan bagi negara. Namun ternyata dampak dari tarif ekspor secara umum, akan menurunkan kesejahteraan dunia karena produsen di negara eksportir menerima harga yang lebih rendah sedangkan konsumen di negara importir harus membayar harga yang lebih tinggi.

2.2.2. Hambatan Non-Tarif