Model Problem Based Learning PBL

ditekankan adalah keterampilan proses. Perubahan penekanan dari subject oriented ke process oriented dengan memperhatikan empat pilar pembelajaran menurut UNESCO yaitu learning to know, to do, to be and to live together sebagai modal intelektual Saptorini, 2011. Joyce Weil yang dikutip oleh Santyasa 2007 menjelaskan bahwa model pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu 1 syntax, yaitu langkah langkah operasional pembelajaran, 2 social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam kegiatan pembelajaran, 3 principles of reaction, mengenai gambaran yang hendak menjadi perilaku guru seperti cara dalam memandang, memperlakukan, dan merespon peserta didik, 4 support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang dapat mendukung proses pembelajaran, dan 5 instructional dan nurturant effects —hasil belajar yang dapat diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang hendak dicapai instructional effects dan hasil belajar diluar yang hendak dicapai nurturant effects.

2.3 Model Problem Based Learning PBL

Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah adalah strategi pembelajaran peserta didik melalui permasalahan-permasalahan praktis dalam kehidupan nyata Rubi Zamtimah, 2010. Model pembelajaran PBL ini melatih peserta didik untuk dapat memberi solusi dari permasalahan yang muncul dengan mencari informasi data yang dapat mereka peroleh dari berbagai sumber. PBL ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi kognitif modern yang menyatakan bahwa belajar suatu proses dalam mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan belajar yang dirancang oleh fasilitator pembelajaran. Suci, 2008. Teori yang dikembangkan ini mengandung dua prinsip penting yaitu 1 belajar adalah suatu proses konstruksi bukan proses menerima receptive process, 2 belajar dipengaruhi oleh faktor interaksi social dan sifat kontektual dari pelajaran Gisjelairs, 1996. Barrows 1996 menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis masalah memiliki sejumlah karateristik yang membedakannya dengan model pembelajaran yang lainnya yaitu 1 pembelajaran bersifat student centered, 2 pembelajaran terjadi pada kelompok-kelompok kecil, 3 dosen atau guru berperan sebagai fasilitator dan moderator, 4 masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan problem solving, 5 informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri self directed learning. Hafismuaddab 2011 mengungkapkan bahwa ada lima strategi untuk menerapkan pembelajaran berbasis masalah yaitu : 1 permasalahan sebagai kajian; 2 permasalahan sebagai penjajakan pemahaman; 3 permasalahan sebagai contoh; 4 permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses; 5 permasalahan sebagai stimulus permasalahan otentik. Peran guru, murid, dan permasalahan dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan seperti pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Gambaran Peran Guru, Murid Dan Masalah Dalam Pembelajaran Model PBL Guru sebagai pelatih Peserta didik sebagai problem solver Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi a Asking about thinking bertanya tentang pemikiran b memonitor pembelajaran c probbing menantang peserta didik untuk berfikir d menjaga agar peserta didik terlibat e mengatur dinamika kelompok f menjaga berlangsungnya proses a peserta yang aktif b terlibat langsung dalam pembelajaran c membangun pembelajaran a menarik untuk dipecahkan b menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari Sumber : Hafis, 2011

2.4 Group Investigation