Pada perhitungan uji satu pihak diperoleh t
hitung
lebih dari t
Tabel
dengan dk=70 dan
α=5 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Hal ini berarti bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang
diberi pembelajaran dengan group investigation lebih baik daripada peserta didik yang diberi pembelajaran dengan tanpa group investigation, sehingga dapat pula
disimpulkan bahwa implementasi group investigation dalam model PBL memberikan pengaruh positif terhadap pemahaman konsep. Perhitungan uji
perbedaan rata-rata satu pihak kanan terdapat pada Lampiran 49 di halaman 218.
4.1.2.15 Harga N-gain Kemampuan Pemecahan Masalah
Harga N-Gain untuk peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik di kelas eksperimen sebesar 0,65 sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 0,51. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan harga normalitas Gain kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol walaupun keduanya berada
pada kriteria yang sama yaitu sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang menerapkan metode group investigation dalam model PBL memberikan
pengaruh positif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dibanding dengan pembelajaran diskusi biasa. Selanjutnya tingkat
pencapaian N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Gambar 4.6 dan Gambar 4.7. Analisis perhitungan normalitas gain selengkapnya terdapat
pada Lampiran 51 halaman 220-221.
Gambar 4.6 Pencapain N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen
Gambar 4.7 Tingkat Pencapain N-Gain Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik Kelas Kontrol
4.1.2.16 Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode
pembelajaran group investigation dalam Model PBL pada kelas eksperimen X MIIA 1 dan pembelajaran PBL tanpa group investigation pada kelas kontrol X
MIIA 3. Data post-test dianalisis menggunakan analisis koefisien korelasi biserial
untuk mengetahui adanya pengaruh dan koefisien determinasi untuk mengetahui besarnya pengaruh.
4.1.2.16.1 Analisis Terhadap Pengaruh Antar Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran, yaitu
penerapan metode pembelajaran group investigation dalam Model PBL di kelas eksperimen dan metode ceramah disertai diskusi pada kelas kontrol, sedangkan
variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik Kelas X SMA Negeri 2 Batang pada materi redoks. Untuk menentukan besarnya pengaruh
pembelajaran yang menggunakan group investigation digunakan koefisien korelasi biserial.
Berdasarkan data diperoleh besarnya X
1
= 70,64; X
2
= 62,86; S
y
= 10,98; p = 0,5; q = 0,5 dan u = 0,3989 diperoleh dari Tabel daftar E. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi biserial pemahaman konsep peserta didik r
b
sebesar 0,44. Perhitungan koefisien korelasi biserial pemahaman konsep peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 52 halaman 222 dan uji
signifikansi terdapat pada Lampiran 53 halaman 223. 4.1.2.16.2 Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan kontribusi suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Kontribusi dalam penelitian ini yaitu
pengaruh pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran group investigation dalam Model PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta
didik materi reaksi oksidasi dan reduksi.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi biserial pemahaman konsep r
b
sebesar 0,44 dan termasuk dalam kategori sedang, sehingga besarnya koefisien determinasi KD adalah 19,36. Jadi
besarnya pengaruh pembelajaran yang menerapakan metode pembelajaran group investigation dalam Model PBL terhadappeningkatan kemampuan pemecahan
masalah peserta didik materi reaksi oksidasi dan reduksi sebesar 19,36. Perhitungan koefisien determinasi peningkatan kemampuan pemecahan masalah
dapat dilihat pada Lampiran 54 di halaman 224.
4.1.2.17 Analisis Angket Respon Tanggapan Peserta didik