Pemecahan Masalah Hasil Belajar

1.5.4 Problem Based Learning PBL

PBL atau pembelajaran yang berbasis masalah adalah pembelajaran yang dihadapkan pada masalah-masalah kontekstual yang relevan dengan materi yang dipelajari agar peserta didik dapat membangun pengetahuannya. Pelaksanaan model pembelajaran ini peserta didik diorientasikan kepada permasalahan yang kemudian dilakukan penyelidikan dan disajikan hasil penyelidikan tersebut dalam suatu karya untuk dianalisa dan evaluasi bersama. 1.5.5 Peningkatan Peningkatan merupakan perbedaan yang terjadi pada sebelum dilakukan dan setelah dilakukannya penelitian. Peningkatan untuk penelitian ini yang dimaksudkan adalah dalam hal kemampuan pemecahan peserta didik mengalami perkembangan atau lebih baik dari sebelumnya. Pengukuran untuk mengetahui tingkat peningkatan dalam kemampuan pemecahan masalah dilakukan dengan mengukur selisih hasil antara post test dan pretest.

1.5.6 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki individu untuk menghubungkan segala pengetahuan yang didapat dengan persoalan yang dihadapi. Kemampuan pemecahan masalah merupakan keterampilan utama yang harus dikembangkan kepada peserta didik agar lebih analitis untuk mengambil setiap keputusan. Herviati dkk, 2010. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini diukur dengan memberikan instrumen tes yang berupa soal uraian bermuatan indikator kemampuan pemecahan masalah kepada peserta didik pada awal dan akhir pembelajaran.

1.5.7 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh peserta didik sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka maupun huruf serta tindakan. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai peserta didik untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima peserta didik Samino, 2011. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menekankan pada hasil belajar peserta didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dilihat melalui tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan berbagai instrument penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang ada dalam kompetensi dasar. Aspek kognitif diukur melalui test, aspek afektif dan psikomotorik diukur dengan menggunakan lembar observasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh individu secara berulang agar memahami atau memperoleh suatu hal yang berarah positif. Menurut Lindgren, sebagaimana dikutip oleh Saptorini 2011 dalam buku yang berjudul Strategi Pembelajaran Kimia mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana seseorang mengalami perubahan tingkah laku, peningkatan kinerja, pembenahan pemikiran atau penemuan konsep-konsep dan cara-cara yang baru. Sehingga belajar merupakan usaha seseorang untuk meningkatkan kualitas dirinya dalam suatu bidang dan tujuan tertentu. Sapari 2013 menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Belajar sekarang bukan hanya tentang mengingat materi yang sudah didapat sebelumnya melainkan sebuah pengalaman dan pemahaman mendasar. Haryanto 2010 menjelaskan bahwa belajar memiliki tiga teori yaitu teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif yang diamati dalam pembelajaran. Teori kontruktivisme belajar merupakan sebuah proses dimana pelajar aktif membangun ide ide baru atau konsep. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Salah satu peneliti teori pembelajaran kognitif adalah Bruner, yang