iv Jumlah kuadrat dalam Dy Dy = Jk tot
– Ry – Ay
3.7.2 Analisis Instrumen
3.7.2.1 Analisis Butir Soal Kognitif
a. Validitas Validitas tes diketahui dengan menggunakan rumus korelasi point
biserial, dengan rumus sebagai berikut.
� �
= −
√ R pbis yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus t.
=
� �
√ − √ −
� �
Kriteria: jika t
hit
t
tab
, maka butir soal valid, dengan dk = n-2 dan n adalah jumlah peserta didik.
Setelah dilakukan perhitungan validitas tiap-tiap butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus
korelasi point
biserial kemudian
dikonsultasikan dan diperoleh t Tabel = 1,7, sehingga perhitungan validitas soal diperoleh hasil sebagai berikut :
Soal valid berjumlah 37 butir soal yaitu pada nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13,15, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27,28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, dan 49. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 13 butir yaitu nomor 2, 6, 9, 14, 16, 17, 18, 24, 29, 45, 47, 48, dan
50. Perhitungan analisis hasil uji coba soal pilihan ganda selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 11 halaman 175-176.
b. Reliabilitas Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus K-R21:
11
r
t
kV M
k M
k k
1 1
Keterangan:
11
r
: reliabilitas instrumen, instrumen reliabel bila
11
r
≥ 0,7 k : banyaknya butir soal
M : skor rata-rata V
t
: varians total Reliabelitas yang didapatkan sebesar 0,70 yang termasuk kedalam
kriteria reliabelitas tinggi. Perhitungan reliabilitas yang selengkapnya terdapat dalam Lampiran 11 halaman 175-176.
c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara
0,00 sampai dengan 1,00. Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P p kapital, singkatan dari kata “proporsi”.
Rumus mencari P adalah:
JS B
IK
Keterangan: IK = Indeks kesukaran
B = Jumlah peserta didik menjawab benar butir soal JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal uji coba instrumen disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriterian Tingkat Kesukaran Soal
Interval Indeks Kesukaran
Kriteria 0,00-0,30
0,31-0,70 0,71-1,00
Sukar Sedang
Mudah Berdasarkan analisis tingkat kesukaran soal dapat dikategorikan
dalam beberapa kriteria, yang termasuk kriteria sukar adalah nomor 5, 7, 8, 10, 11, 13, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 33, 35, 37, 39, 41, dan 49. Butir soal yang
termasuk kriteria sedang terdapat pada nomor 1, 3, 4, 15, 19, 28,30, 31, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 43, dan 44. Untuk soal yang tergolong mudah yaitu nomor 12,
27, dan 46. Perhitungan lebih lengkap mengenai tingkat kesukaran dapat di lihat pada Lampiran 11 halaman 175-176.
d. Daya Beda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara
peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya data pembeda
disebut indeks diskriminasi D. Daya pembeda dinyatakan dalam rumus: D =
− Keterangan:
Ja : banyaknya peserta kelompok atas
Jb : banyaknya peserta kelompok bawah
Ba :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Bb :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Soal uji Coba Instrumen Interval Indeks Daya
Kriteria 0,00
– 0,30 Sukar
0,31 – 0,70
Sedang 0,71
– 1,00 Mudah
3.7.2.2 Analisis Soal Pemecahan Masalah