informasi tersebut dicek dan dikonfirmasikan atau diverifikasi kebenarannya melalui trianggulasi.
Tujuannya untuk
menjamin tingkat
kepercayaanvaliditas dan
keterandalannya reliabilitas data, dengan jalan membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, dengan
mempergunakan yang mungkin berbeda-beda sampai dicapai titik kejenuhan redundancy. Cara ini dimaksudkan untuk mencegah subjekfitas, melengkapi
data awal yang masih kurang, tidak lengkap, keliru serta menyelidiki validitas catatan peneliti Moleong, 2007:166-178.
Sukardi 2006: 107 berpendapat penggunaan triangulasi dalam penelitian kualitatif sangat dianjurkan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1 Triangulasi memberikan hasil yang tidak menimbulkan keragu-raguan
informasi dari fenomena yang diseleksi, 2
Triangulasi menyediakan kemungkinan tambahan metode bagi para peneliti yang menekuni bidang penelitian sosial.
3 Dengan menggunakan lebih dari satu metode dimungkinkan bagi para
peneliti untuk menggunakan norma dan teknik interprestasi yang bervariasi.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah seperangkat alat atau fasilitas yang dipakai peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data yang dihasilkan lebih mudah diolah.
Pada hakikatnya peneliti merupakan instrumen pada penelitian kualitatif, dimana peneliti harus terjun ke lapangan secara langsung serta berusaha
mengumpulkan informasi sendiri melalui observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian nantinya akan dikembangkan ke dalam instrumen pendamping yang
akan membantu dalam menjaring data pada sumber yang lebih luas lagi. Karena peneliti sebagai instrumen, maka peneliti harus sanggup menyesuaikan diri dan
berinteraksi secara langsung dan tuntas dengan fenomena yang sedang dipelajari. Moleong 2012: 9 mengemukakan bahwa alat pengumpulan data
instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain. Peneliti bertugas menetapkan fokus penelitian, memilih
narasumber sebagai sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan atas hasil
penelitiannya Sugiyono, 2009: 222. Validasi instrumen penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri. Validasi
dilakukan terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan kesiapan memasuki objek penelitian, baik
secara akademik maupun logistik Sugiyono, 2009: 222.
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian lapangan dilakaukan dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama adalah kajian pustaka dengan mengkaji berbagai teori dan implikasi mengenai
proses pembelajaran matematika ABK slow learner di kelas inklusif SMP Negeri 7 Salatiga. Pada tahap kedua adalah mengumpulkan data sesuai dengan metode-
metode yang sudah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan diambil adalah 1 Menyampaikan pemberitahuan sekaligus pemohonan ijin kepada Kepala SMP
Negeri 7 Salatiga untuk dapat melakukan penelitian di sekolah tersebut. 2 Menjelaskan tentang tujuan serta manfaat yang akan dihasilkan dari penelitian
tersebut, tanpa
menyembunyikan maksud
penelitian sehingga
akan menghilangkan kecurigaan. 3 Peneliti melakukan pra obervasi untuk melihat
kondisi sekolah dan dapat menentukan permasalahan secara lebih detail. 4 Menetapkan sumber data yang dapat memandu dan membantu peneliti dalam
mengumpulkan data 5 melakukan dokumentasi terhadap gambaran umum proses pembelajaran matematika dengan bahan aktifitasnya. 6 membuat rekaman
wawancara dengan informan. 7 membuat catatan hasil pengamatan yang dituangkan ke dalam catatan dari hasil pengamatan. 8 melakukan analisis data
yang dilaksanakan bersama denga pengumpulan data. 9 Menyusun laporan penelitian.
55
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian