Gambar 4.8 Siswa slow learner menyebutkan bilangan bulat posotif dan negatif
Pada  tahap  selanjutnya,  GPK  memberikan  soal  yang  sudah  siswa  slow learner  kerjakan  diawal  bimbingan.  Dengan  perlahan  GPK  membimbing  siswa
slow learner dalam mengerjakan soal tersebut. Satu persatu soal dikerjakan oleh siswa  slow  learner  dengan  bimbingan  GPK  dan  memanfaatkan  alat  peraga  yang
tadi  sudah  digunakan.  Apabila  dalam  salah  satu  soal  siswa  slow  learner  masih mengalami  kebingungan,  dengan  penuh  kesabaran  GPK  menjelaskan  materi
tersebut, dan siswa kembali mencoba mengerjakan hingga siswa dapat memahami dan  mengerjakan  soal  tersebut  dengan  benar,  hal  tersebut  terjadi  berulang-ulang
sampe  GPK  merasa  siswa  sudah  mampu  memahami  konsep  mengurutkan bilangan  bulat  dan  membandingkannya.  Namun  apabila  siswa  slow  learner
terlihat lelah dan sudah mengalami kejenuhan, GPK mengajak ngobrol siswa slow learner  atau  mempersilahkan  siswa  slow  learner  untuk  beristirahat  terlebih
dahulu.
Gambar 4.9 GPK membimbing siswa dalam mengurutkan bilangan bulat dan mengerjakan
soal
4.2.4.3 Evaluasi dan Tindak Lanjut Pembelajaran Matematika sub materi 2
Berdasarkan  hasil  observasi  diperoleh  data  bahwa  guru  mata  pelajaran matematika  melakukan  analisis  melaui    serangkaian  proses  pembelajaran  dalam
sub  materi  operasi  penjumlahan  dan  pengurangan  bilangan  bulat.  Diperoleh bahwa  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  seluruh
siswa  belajar  dengan  suasana  yang  berbeda  dari  biasanya.  Penggunaan  media kartu  beda  warna  sebagai  alat  peraga  sangat  membantu  siswa  dalam  memahami
konsep tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Siswa slow learner terlihat lebih antusias dan lebih cepat dalam menangkap materi pada saat
diskusi  kelompok  dan  menggunakan  media  kartu  beda  warna.  Hal  tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya
dan penggunaan media yang menarik bagi siswa dapat meningkatkan antusias dan respon siswa slow learner dalam memahami materi.
Sebagai  tindak  lanjut  guru  mata  pelajaran  berdiskusi  dengan  GPK mengenai  perkembangan  siswa  slow  learner  dalam  pembelajaran  matematika
dalam  sub  materi  operasi  penjumlahan  dan  pengurangan  bilangan  bulat.  Ketika pembelajaran dikemas dalam suasana yang berbeda dari biasanya dan penggunaan
media  yang  menarik  maka  dapat  meningkatkan  kemampuan  siswa  slow  learner dalam menangkap materi.  Dari hasil diskusi  tersebut  disepakati bahwa pada saat
bimbingan khusus yang didampingi oleh GPK, siswa slow learner akan diberikan beberapa kuis untuk memastikan bahwa siswa  slow learner dapat menyelesaikan
permasalahn  dalm  operasi  penjumlahan  dan  pengurangan  bilangan  bulat  tanpa bantuan media kartu beda warna.
4.2.4.4 Pelaksanaan Bimbingan Khusus ke 2
Berdasarkan  hasil  diskusi  yang  sudah  dilakukan  oleh  guru    pelajaran matematika  dan  GPK,  bimbingan  khusus  dilakukan  pada  hari  sabtu.  Pada
bimbingan  khusus  tersebut,  siswa  slow  learner  diberikan  soal  soal  mengenai materi  yang  sudah  di  berikan  di  kelas  yaitu  operasi  penjumlahan  dan
penguruangan  bulat.  Dalam  menyelesaikan  soal  tersebut  pada  awalnya  siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan secara mandiri tanpa bantuan GPK dan
media kartu beda warna. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, GPK dan siswa slow learner bersama sama membahas soal tersebut. Pada nomor soal yang masih
salah,  GPK  memberikan  penjelasan  secara  umum  dan  memberikan  kesempatan bagi  siswa  slow  learner  untuk  memperbaiki  perkerjanya  sampai  jawabannya
sudah  tepat.  Pada  akhir  bimbingan  GPK  memberikan  soal  latihan  kepada  siswa slow  learner  terkait  materi  mengurutkan,  membandingkan,  dan  operasi  bilangan
bulat  untuk  dikerjakan  dirumah.  Hasil  dari  pekerjaan  tersebutkan  dikumpulkan kepada guru mata pelajaran matematika Pak JK.
Berdasarkan  hasil  observasi  dan  wawancara  yang  peneliti  lakukan pelaksanaan evaluasi pembelajaran melibatkan siswa, guru matematika dan GPK.
Evaluasi  pembelajaran  siswa  dilaksanakan  setelah  materi  selesai  dan  evaluasi secara  keseluruhan  dilaksanakan  di  akhir  tahun  pembelajaran  atau  dalam  akhir
semester.  Namun  evaluasi  pembelajaran  bagi  siswa  slow  learner  dilakukan  pada setiap  pertemuan  atau  pada  setiap  sub  materi  dan  untuk  evaluasi  yang  lain  tidak
ada  perbedaan  dengan  siswa  reguler.  Evaluasi  harian  yang  dilaksanakan  berupa tes  tulis  dengan  memberikan  soal  individu  kepada  siswa  slow  learner,  dan  tes
lisan  dengan  memberikan  beberapa  pertanyaan  terkait  materi  yang  sudah
diajarkan.  Evaluasi  dilaksanakan  guna  mengetahui  kompetensi  yang  dikuasai siswa pada hari tersebut.
Tindak  lanjut  setelah  dilaksanakan  evaluasi  harian  pada  mata  pelajaran matematika  khususnya  bagi  siswa  slow  learner  yaitu  melalui  beberapa  tahap.
Tahap  yang  pertama    guru  pelajaran  matematika  melakuka  diskusi  dengan  GPK terkait  dengan  apa  saja  yang  yang  sudah  dicapai  dan  yang  belum  dapat  dicapai
oleh  siswa  slow  learner  didalam  kelas,  serta  kesulitan  apa  saja  yang  dihadapi siswa  dalam  pembelajaran  tersebut.  Tahap  yang  kedua  GPK  dibantu  oleh  guru
pelajaran matematika menyususn program pembelajaran individual yang nantinya akan di terapkan pada saat bimbingan khusus.
Bimbingan  khusus  dilaksanakan  pada  hari  jumat  dan  sabtu.  Dalam bimbingan  khusus  GPK  memposisikan  diri  sebagai  teman  sekaligus  orangtua
dalam  belajar.  Pemberian  tambahan  belajar  matematika  pada  saat  bimbingan khusus dilakukan dengan memberikan soal-soal latihan terkait materi yang sudah
diajarkan maupun yang baru diterima siswa pada pertemuan di kelas reguler yang akan  datang.  GPK  terkadang  menggunakan  alat  peraga  khusus  sebagai  media
pembantu  agar  siswa  slow  learner  tertarik  untuk  belajar  dan  diharapkan  bisa merangsang  kemampuan  siswa.  Metode  pembelajaran  yang  digunakan  dalam
bimbingan khusus  adalah metode  drill namun  denga suasana  yang santai  dengan tetap ada GPK di samping siswa untuk membantu siswa.
4.2.4.5 Ketuntasan Belajar pada Mata Pelajaran Matematika