Jenis dan Sumber Data Metode Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Magelang. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Magelang merupakan salah satu wilayah agropolitan. Agropolitan di Kabupaten Magelang mulai dikembangkan pada tahun 2003, karena Kabupaten Magelang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi wilayah agropolitan.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan langsung dari responden dan informan kunci di lapangan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara. Wawancara yang dilakukan mencakup respon responden mengenai gambaran pelaksanaan agropolitan di tujuh kawasan agropolitan Kabupaten Magelang. Respon yang dimaksud mencakup pada sektor agribisnis, agroindustri dan agrowisata. Strategi pemerintah daerah untuk mengembangkan agropolitan kawasan Borobudur diperoleh dengan data primer melalui kuisioner. Kuisioner yang digunakan adalah pertanyaan terstruktur yaitu pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS tingkat nasional dan daerah Kabupaten Magelang, Badan Perencanaan Daerah Bappeda Kabupaten Magelang, pustaka serta instansi terkait yang sesuai dengan penelitian.

4.3. Metode Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data

Teknik pemilihan responden dalam wawancara pelaksanaan agropolitan Merapi-Merbabu di tujuh kawasan agropolitan dipilih secara puposive sampling atau pemilihan secara sengaja yang memposisikan responden sebagai aktor dalam pelaksanaan agropolitan Merapi-Merbabu. Responden yang dimaksud adalah responden yang terlibat langsung atau dianggap mengerti permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan agropolitan Merapi-Merbabu. Selain itu, responden dalam analisis strategi prioritas pengembangan agropolitan kawasan Borobudur adalah restricted random sampling yang menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode cluster sampling. Metode cluster sampling dilakukan dengan cara purposive sampling atau pemilihan secara sengaja yang memposisikan responden sebagai pihak perencana, leader dan kelompok kerja. Responden yang dipilih adalah orang yang berkompeten dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Magelang. Untuk keperluan analisis AHP digunakan 9 responden, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Daftar Responden Analisis AHP No Instansi Tujuan Penelitian Responden Jumlah orang 1 Perencana Kabupaten Magelang • Badan Perencanaan Daerah 1 2 Leader pelaksanaan agropolitan Kabupaten Magelang • Dinas Pertanian 1 • Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1 • Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 1 3 Kelompok kerja pelaksanaan agropolitan Kabupaten Magelang • Dinas Pertanian 1 • Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1 • Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 1 • Pemerintah Kecamatan Borobudur 2 Total Responden 9

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data