Shift Share Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4.1. Shift Share

Menurut Budiharsono 2005, analisis shift share pertama kali diperkenalkan oleh Perloff et all pada tahun 1960. Analisis shift share adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi tenaga kerja pada suatu wilayah tertentu. Melalui analisis shift share dapat diketahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lamban. Dalam penelitian ini, analisis shift share digunakan untuk membandingkan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi per kecamatan Kabupaten Magelang dalam dua periode yaitu periode sebelum agropolitan dilaksanakan 1999-2002 dan periode pada saat agropolitan dilaksanakan 2003-2006. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah PDRB per kecamatan Kabupaten Magelang. Keungulan utama dari analisis shift share adalah dapat melihat perkembangan produksi atau kesempatan kerja di suatu wilayah hanya dengan menggunakan dua titik waktu data. Data-data yang digunakan juga mudah diperoleh dan relatif tersedia di setiap wilayah. Analisis shift share mempunyai banyak kegunaan, diantaranya adalah untuk melihat : 1. Perkembangan sektor perekonomian di suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas. 2. Perkembangan sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya. 3. Perkembangan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat dibandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan pertumbuhan antar wilayah. 4. Perbandingan laju sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya. Terdapat tiga komponen utama dalam analisis shift share yaitu komponen national share , komponen proportional shift dan komponen differential shift. a. Komponen Pertumbuhan Nasional National share Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi atau kesempatan kerja nasional, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. 1 1 t ij t t X X X ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − K K b. Komponen Pertumbuhan Proporsional Proportional shift component Komponen pertumbuhan proporsional tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support serta perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. 1 1 t ij t t t i t i X X X X X ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − K K c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Differential shift component Komponen pertumbuhan pangsa wilayah timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut. 1 1 t ij t i t i t ij t ij X X X X X ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − Pertumbuhan perekonomian pada setiap sektor dapat diperinci atas pengaruh dari national share, proportional shift dan differential shift. ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ −1 1 t t X X K K + ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − 1 1 t i t i t ij t ij X X X X + ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − 1 1 t i t i t ij t ij X X X X t ij X Keterangan : K X = Nilai total aktifitas dalam total wilayah i X = Nilai total aktifitas tertentu dalam total wilayah ij X = Nilai aktifitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t 1 = Titik tahun akhir t = Titik tahun awal Kemampuan teknik analisis shift share dalam memberikan informasi mengenai pertumbuhan di suatu wilayah tidak terlepas dari kelemahan- kelemahan. Kelemahan-kelemahan analisis shift share antara lain adalah : 1. Persamaan shift share hanyalah identity equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi keperilakuan. Metode shift share tidak untuk menjelaskan mengapa, misalnya pengaruh keunggulan kompetitif adalah positif dibeberapa wilayah, tetapi negatif di daerah-daerah lain. Metode shift share merupakan teknik pengukuran yang mencerminkan suatu sistem perhitungan semata dan tidak analitik. 2. Komponen pertumbuhan nasional secara implisit mengemukakan bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju nasional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan wilayah. 3. Kedua komponen pertumbuhan wilayah proportional shift dan differential shift berkaitan dengan hal-hal yang sama seperti perubahan penawaran dan permintaan, perubahan teknologi dan perubahan lokasi, sehingga tidak dapat berkembang dengan baik. 4. Teknik analisis shift share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua barang dijual secara nasional, padahal tidak semua demikian. Metode Back Casting Metode back casting digunakan untuk merubah harga konstan PDRB berdasarkan laju pertumbuhan. Metode back casting akan merubah harga konstan PDRB dengan menggunakan laju pertumbuhan sektor. Metode ini hanya merubah harga pasar dari suatu komoditas tanpa merubah kuantitas komoditas. Metode ini dirumuskan sebagai berikut : PDRB T+1f PDRB Tf = Laju T+1p +100 100 Keterangan : Tf = Tahun dasar akhir T p = Tahun dasar awal 4.4.2. Skalogram Metode skalogram dapat digunakan untuk menentukan peringkat pemukiman atau wilayah dan kelembagaan atau fasilitas pelayanan. Tahapan metode skalogram untuk menyusun hirarki peringkat kecamatan-kecamatan dalam suatu kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Kecamatan-kecamatan disusun urutannya berdasarkan peringkat jumlah penduduk 2. Kecamatan-kecamatan tersebut disusun urutannya berdasarkan jumlah jenis fasilitas tersebut. 3. Fasilitas-fasilitas disusun urutannya berdasarkan jumlah wilayah yang memiliki jenis fasilitas tersebut. 4. Peringkat jenis fasilitas disusun urutannya berdasarkan jumlah total unit fasilitas. 5. Peringkat kecamatan disusun urutannya berdasarkan jumlah total fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing wilayah tersebut. Metode skalogram mempunyai beberapa kelebihan Budiharsono, 2001, antara lain : 1. Memperlihatkan dasar diantara jumlah penduduk dan tersedianya fasilitas pelayanan. 2. Secara cepat dapat mengorganisasikan data dan mengenal wilayah. 3. Membandingkan permukiman-permukiman dan wilayah-wilayah berdasarkan ketersediaan fasilitas pelayanan. 4. Memperlihatkan hirarki pemukiman atau wilayah. 5. Secara potensial dapat digunakan untuk merancang fasilitas baru dan memantaunya.

4.4.3. Analitic Hierarchy Process AHP