ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN AGROPOLITAN MERAPI-MERBABU TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI TUJUH

BAB VII. ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN AGROPOLITAN MERAPI-MERBABU TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI TUJUH

KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN MAGELANG Bab ini akan menganalisis pengaruh pelaksanaan konsep agropolitan Merapi Merbabu di Kabupaten Magelang terhadap pertumbuhan ekonomi tujuh kawasan agropolitan Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan pada bab ini yaitu metode kuantitatif dengan analisis shift share yang terbagi menjadi tiga komponen yaitu komponen national share, komponen proportional shift dan komponen differential shift. 7.1. Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu Sebelum Pelaksanaan Agropolitan 1999-2002 7.1.1. National Share Hasil perhitungan nilai national share yang diperoleh pada masa sebelum pelaksanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 12. National share memperlihatkan pertumbuhan ekonomi pada kecamatan-kecamatan tersebut jika proporsi perubahannya sama dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten pada periode tersebut. Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa pada masa sebelum pelaksanaan agropolitan, nilai national share semua kawasan positif. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi perubahan ekonomi dalam skala kabupaten, kawasan-kawasan tersebut juga mengalami perubahan ekonomi sesuai dengan skala perubahan yang terjadi di kabupaten. Kecamatan Dukun, Sawangan, Candimulyo, Tegalrejo, Pakis, Grabak, Ngablak nilai national share terbesar adalah pada sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan kebijakan ekonomi di kabupaten, sektor pertanian di kawasan tersebut mengalami perubahan yang cukup besar dibandingkan sektor lain di kawasan tersebut. Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman 712.48 11.70 76.79 10.35 133.47 261.61 129.24 83.29 471.59 Borobudur 897.80 168.22 71.15 6.23 135.81 609.22 167.66 78.18 445.30 Ngluwar 604.37 25.81 148.86 3.19 155.03 161.29 14.44 60.41 180.79 Salam 683.24 78.30 393.05 4.75 99.14 570.28 125.29 64.88 263.27 Srumbung 2,189.95 521.53 235.59 4.36 241.32 625.13 52.15 59.53 304.39 Dukun 623.12 13.53 0.74 4.64 129.69 149.38 59.74 61.36 184.28 Mungkid 788.55 156.08 292.56 21.23 167.86 676.86 290.23 95.99 257.51 Muntilan 634.54 36.24 169.73 14.59 558.52 348.31 927.45 134.04 685.63 Sawangan 936.41 6.05 289.97 5.38 69.31 289.98 33.30 77.03 223.34 Candimulyo 441.32 0.00 303.35 6.61 98.22 157.15 111.65 64.50 127.93 Mertoyudan 609.12 0.00 5,086.41 54.72 345.59 1,515.31 461.03 127.41 932.74 Tempuran 306.30 17.06 1,558.77 40.24 104.51 413.77 39.53 62.95 183.27 Kajoran 1,591.85 5.38 278.96 4.10 123.98 347.53 30.60 112.49 177.65 Kaliangkrik 3,214.57 4.03 173.29 4.10 452.61 370.06 34.99 66.72 126.57 Bandongan 588.72 28.96 475.11 6.61 124.07 229.81 87.61 104.62 118.60 Windusari 1,273.59 109.35 67.72 4.06 105.07 273.73 30.37 58.28 477.90 Secang 862.87 75.81 591.06 41.00 290.54 679.59 211.16 104.86 660.71 Tegalrejo 613.38 1.14 156.79 6.14 286.63 162.19 42.93 57.69 264.64 Pakis 779.76 1.19 142.12 4.43 119.01 197.21 87.79 68.30 336.94 Grabak 818.61 11.20 467.88 10.65 230.91 352.10 143.30 110.65 611.86 Ngablak 510.48 46.07 94.76 3.65 151.05 244.62 37.33 82.34 621.23 Tabel 12. Nilai National Share Per Kecamatan Kabupaten Magelang Sebelum Pelaksanaan Agropolitan 1999-2002 Dalam Jutaan Rupiah Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.1.2. Proportional Shift

Proportional shift dikenal sebagai komponen struktural atau industrial mix . Nilai proportional shift mengukur shift regional netto yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor industri di daerah yang bersangkutan. Nilai proportional shift sebelum pelaksanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 13. Pada tujuh kawasan agropolitan, sebelum pelaksanaan agropolitan nilai proportional shift negatif ada pada sektor pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa ketujuh kawasan tersebut berspesialisasi pada sektor yang pada skala kabupaten memiliki pertumbuhan lambat. Sektor pertanian merupakan penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Magelang, tetapi memiliki pertumbuhan yang lambat. Hal ini disebabkan karena kenaikan PDRB pada sektor pertanian di Kabupaten Magelang setiap tahunnya relatif kecil. Sektor perekonomian lainnya mengalami pertumbuhan yang cepat di Kabupaten Magelang. Sektor perekonomian yang mengalami pertumbuhan paling cepat di kecamatan Dukun, Candimulyo, Sawangan, Pakis, Grabak dan Ngablak adalah sektor jasa-jasa. Sektor perekonomian dengan pertumbuhan paling cepat di Kecamatan Tegalrejo adalah sektor bangunan atau konstruksi. Tabel 13. Nilai Proportional Shift Per Kecamatan Kabupaten Magelang Sebelum Pelaksanaan Agropolitan 1999-2002 Dalam Jutaan Rupiah KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman -1,424.96 29.24 115.18 77.62 734.07 392.41 258.49 83.29 2,122.15 Borobudur -1,795.61 420.54 106.72 46.71 746.97 913.83 335.32 78.18 2,003.85 Ngluwar -1,208.73 64.52 223.29 23.93 852.66 241.93 28.87 60.41 813.56 Salam -1,366.47 195.76 589.58 35.61 545.27 855.41 250.58 64.88 1,184.70 Srumbung -4,379.91 1,303.83 353.39 32.70 1,327.26 937.70 104.29 59.53 1,369.76 Dukun -1,246.24 33.83 1.11 34.77 713.31 224.06 119.48 61.36 829.27 Mungkid -1,577.10 390.19 438.84 159.21 923.22 1,015.28 580.47 95.99 1,158.80 Muntilan -1,269.08 90.61 254.59 109.46 3,071.87 522.47 1,854.90 134.04 3,085.34 Sawangan -1,872.82 15.13 434.95 40.35 381.18 434.97 66.60 77.03 1,005.04 Candimulyo -882.63 0.00 455.02 49.60 540.20 235.72 223.31 64.50 575.70 Mertoyudan -1,218.24 0.00 7,629.62 410.37 1,900.73 2,272.96 922.05 127.41 4,197.33 Tempuran -612.60 42.66 2,338.16 301.80 574.80 620.66 79.07 62.95 824.72 Kajoran -3,183.69 13.44 418.44 30.74 681.86 521.30 61.20 112.49 799.41 Kaliangkrik -6,429.14 10.08 259.93 30.74 2,489.37 555.09 69.98 66.72 569.55 Bandongan -1,177.45 72.39 712.67 49.59 682.41 344.71 175.22 104.62 533.71 Windusari -2,547.17 273.38 101.59 30.45 577.91 410.59 60.75 58.28 2,150.53 Secang -1,725.74 189.53 886.60 307.49 1,597.99 1,019.39 422.33 104.86 2,973.18 Tegalrejo -1,226.77 2.84 235.19 46.08 1,576.48 243.29 85.87 57.69 1,190.86 Pakis -1,559.51 2.98 213.18 33.24 654.54 295.82 175.59 68.30 1,516.22 Grabak -1,637.22 27.99 701.82 79.87 1,270.01 528.15 286.61 110.65 2,753.38 Ngablak -1,020.96 115.18 142.14 27.36 830.77 366.93 74.67 82.34 2,795.54 Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.1.3. Differential Shift

Differential shift sering disebut sebagai komponen lokasional atau regional yang menunjukkan nilai sisa atau kelebihan. Komponen ini mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh sektor-sektor industri tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di daerah-daerah yang bersangkutan daripada pertumbuhan ekonomi pada tingkat kabupaten. Besarnya shift regional netto yang menyebabkan perbedaan nilai differential shift tersebut diakibatkan oleh faktor-faktor lokasional intern. Nilai differential shift sebelum pelaksanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 14. Semua kawasan agropolitan mempunyai nilai differential shift positif pada sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian pada kawasan- kawasan tersebut mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor pertanian pada skala kabupaten. Dapat disimpulkan bahwa tujuh kawasan agropolitan tersebut mempunyai keuntungan lokasional berupa sumberdaya pendukung pertanian yang melimpah dibandingkan kawasan- kawasan lain. Pada ketujuh kawasan agropolitan sebelum pelaksanaan agropolitan, yang mempunyai keunggulan komparatif paling besar adalah kecamatan Pakis kemudian diikuti oleh Kecamatan Ngablak, Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Grabak, Kecamatan Tegalrejo. Kawasan dengan keunggulan komparatif terendah pada ketujuh kawasan tersebut adalah Kecamatan Candimulyo. Tabel 14. Nilai Differential Shift Per Kecamatan Kabupaten Magelang Sebelum Pelaksanaan Agropolitan 1999-2002 Dalam Jutaan Rupiah KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman 3,707.25 55.65 -35.39 -5.30 3.07 -47.12 166.88 -5.11 -4.33 Borobudur 8,471.21 93.98 -32.81 2.41 34.76 1,647.38 -25.94 -6.09 167.43 Ngluwar 64.64 151.04 -64.58 3.02 28.02 -638.90 23.80 -68.32 51.49 Salam 3,168.14 2.90 -158.36 5.22 16.21 337.42 86.22 26.28 -77.43 Srumbung 21,458.90 -55.07 -106.21 6.22 126.90 1,121.66 133.63 19.56 118.88 Dukun 4,529.37 -6.16 330.54 6.62 4.22 -575.52 97.58 22.23 16.35 Mungkid 5,540.62 49.70 -104.10 3.93 6.08 771.50 15.44 -3.05 -290.30 Muntilan 5,542.39 -15.53 -68.04 -16.30 102.86 607.78 -137.26 38.92 39.67 Sawangan 4,453.82 -2.94 -131.76 0.93 0.57 -335.17 60.22 21.13 50.91 Candimulyo 432.10 0.00 -139.90 -9.80 23.11 -625.24 17.60 11.85 -128.65 Mertoyudan 2,880.91 0.00 -984.88 -72.20 -11.28 -148.80 -40.29 -23.41 563.36 Tempuran 2,918.50 -31.10 -320.59 55.37 9.80 224.04 21.08 23.39 91.62 Kajoran -772.03 -2.11 -128.65 3.93 57.91 148.88 51.93 828.22 -6.48 Kaliangkrik -80,268.00 0.62 -56.13 5.60 5.37 -2,339.41 -41.43 -1.75 -19.96 Bandongan 1,545.67 -19.60 -206.88 4.33 21.11 -638.33 -7.32 -11.17 -217.52 Windusari -1,906.27 -182.29 -28.56 5.79 18.78 -406.44 -74.94 2.07 339.31 Secang 692.52 42.33 -154.29 -3.42 65.71 -231.96 90.78 -0.85 -514.91 Tegalrejo 2,391.45 -36.23 -66.13 0.12 8.67 -344.40 14.45 19.62 126.42 Pakis 7,464.32 1.60 -65.56 4.12 26.82 333.22 69.75 10.55 144.53 Grabak 3,949.86 -0.60 -215.80 -3.65 25.29 -268.86 -132.78 87.26 383.45 Ngablak 5,649.05 -16.45 -21.98 5.22 169.65 930.92 54.52 -843.73 392.59 Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.1.4. Shift Share Analysis

Nilai shift share analysis merupakan pertambahan pertumbuhan perekonomian, dalam hal ini PDRB yang dapat diperinci atas pengaruh dari national share, proportional shift dan differential shift. Nilai shift share analysis sebelum pelaksanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 15. Pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa perubahan pertumbuhan ekonomi PDRB untuk sektor pertanian di enam kawasan agropolitan mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Pakis, Kecamatan Grabak dan Kecamatan Ngablak mengalami pertambahan PDRB sektor pertanian pada periode tersebut. Pada Kecamatan Candimulyo, mengalami penurunan PDRB sektor pertanian pada periode tersebut. Dari nilai pertambahan PDRB yang positif pada enam kecamatan agropolitan, dapat diinterpretasikan bahwa enam kecamatan tersebut mengalami kenaikan PDRB pada sektor pertanian dan subsektornya. Namun, Kecamatan Candimulyo mengalami penurunan PDRB sektor pertanian pada periode tersebut. Tabel 15. Nilai Shift Share Analysis Per Kecamatan Kabupaten Magelang Sebelum Pelaksanaan Agropolitan 1999-2002 Dalam Jutaan Rupiah Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman 2,994.77 96.59 156.57 82.67 870.61 606.89 554.61 161.47 2,589.40 Borobudur 7,573.41 682.74 145.06 55.35 917.55 3,170.42 477.04 150.27 2,616.58 Ngluwar -539.72 241.37 307.57 30.14 1,035.72 -235.69 67.11 52.50 1,045.84 Salam 2,484.90 276.96 824.27 45.58 660.62 1,763.11 462.09 156.04 1,370.54 Srumbung 19,268.94 1,770.30 482.77 43.28 1,695.48 2,684.49 290.07 138.62 1,793.03 Dukun 3,906.25 41.21 332.39 46.03 847.23 -202.08 276.80 144.94 1,029.90 Mungkid 4,752.07 595.98 627.30 184.37 1,097.16 2,463.64 886.14 188.93 1,126.01 Muntilan 4,907.85 111.33 356.28 107.75 3,733.25 1,478.56 2,645.09 307.01 3,810.64 Sawangan 3,517.41 18.25 593.16 46.67 451.06 389.78 160.13 175.19 1,279.29 Candimulyo -9.22 0.00 618.47 46.41 661.53 -232.38 352.55 140.85 574.99 Mertoyudan 2,271.79 0.00 11,731.15 392.89 2,235.04 3,639.47 1,342.79 231.40 5,693.43 Tempuran 2,612.20 28.62 3,576.35 397.41 689.11 1,258.46 139.68 149.28 1,099.61 Kajoran -2,363.88 16.71 568.74 38.77 863.75 1,017.71 143.74 1,053.19 970.58 Kaliangkrik -83,482.57 14.74 377.08 40.44 2,947.35 -1,414.27 63.53 131.68 676.16 Bandongan 956.95 81.74 980.90 60.54 827.59 -63.81 255.51 198.08 434.80 Windusari -3,179.86 200.44 140.75 40.30 701.77 277.88 16.18 118.64 2,967.73 Secang -170.35 307.67 1,323.37 345.07 1,954.24 1,467.02 724.27 208.87 3,118.98 Tegalrejo 1,778.06 -32.26 325.85 52.35 1,871.78 61.08 143.25 135.00 1,581.91 Pakis 6,684.56 5.78 289.74 41.79 800.37 826.25 333.13 147.15 1,997.69 Grabak 3,131.24 38.60 953.91 86.87 1,526.21 611.40 297.12 308.57 3,748.69 Ngablak 5,138.57 144.81 214.93 36.22 1,151.47 1,542.47 166.52 -679.05 3,809.36 Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang 7.2. Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu pada Masa Pelaksanaan Agropolitan 2003-2006 7.2.1. National Share Nilai national share pada masa pelaksanaan agropolitan periode 2003- 2006 dapat dilihat pada Tabel 16. Pada masa pelaksanaan agropolitan, nilai national share pada sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa- jasa mengalami peningkatan. Pada ketujuh kawasan agropolitan, nilai national share untuk sektor pertanian, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama untuk sektor-sektor tersebut di Kabupaten Magelang. Pada ketujuh kawasan agropolitan, nilai national share untuk sektor pertanian terbesar adalah Kecamatan Ngablak. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan struktur perekonomian atau perubahan kebijakan ekonomi di Kabupaten Magelang menyebabkan perubahan yang besar untuk sektor pertanian di kawasan tersebut. Nilai national share sektor pertanian di tujuh kawasan yang terkecil adalah kawasan Candimulyo. Hal ini dikarenakan kawasan Candimulyo memiliki PDRB sektor pertanian terkecil dibandingkan wilayah agropolitan lainnya. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa jika terjadi perubahan struktur perekonomian di Kabupaten Magelang akan menyebabkan perubahan sektor tersebut dalam skala yang lebih kecil dibandingkan enam kawasan agropolitan lainnya. Tabel 16. Nilai National Share Per Kecamatan Kabupaten Magelang pada Masa Pelaksanaan Agropolitan 2003-2006 Dalam Jutaan Rupiah KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman 5,271.11 93.81 554.14 82.72 1,038.12 1,899.55 964.74 594.09 3,603.19 Borobudur 7,228.95 1,250.21 513.45 50.55 1,061.61 4,670.70 1,217.57 557.45 3,426.24 Ngluwar 4,067.16 210.93 1,074.92 26.15 1,209.90 1,084.46 108.49 421.85 1,388.70 Salam 5,036.17 576.20 2,840.06 39.02 773.43 4,200.27 924.65 467.03 2,004.92 Srumbung 17,703.18 3,827.42 1,700.56 36.02 1,896.98 4,706.37 398.52 427.86 2,342.56 Dukun 4,822.14 98.66 51.67 38.31 1,008.98 1,007.36 448.79 441.29 1,410.42 Mungkid 6,063.38 1,154.66 2,115.97 171.69 1,305.99 5,034.46 2,116.19 685.10 1,926.55 Muntilan 5,031.74 264.34 1,226.45 115.40 4,359.18 2,619.81 6,736.25 962.83 5,244.30 Sawangan 6,927.28 44.10 2,092.89 43.54 538.90 2,066.95 250.99 553.09 1,713.79 Candimulyo 3,026.13 0.00 2,188.80 51.85 766.40 1,056.49 815.29 462.18 958.13 Mertoyudan 4,496.62 0.00 36,891.20 430.36 2,683.64 11,010.60 3,350.63 906.40 7,195.68 Tempuran 2,461.10 121.06 11,302.99 331.68 813.41 3,043.61 290.75 452.70 1,411.28 Kajoran 10,562.21 39.24 1,985.13 33.59 973.37 2,555.57 230.15 919.15 1,356.50 Kaliangkrik 10,379.25 29.44 1,254.20 33.83 3,519.63 2,362.77 249.00 476.21 964.21 Bandongan 4,174.81 210.51 3,433.36 53.89 967.54 1,583.98 637.18 745.83 874.74 Windusari 8,287.33 778.81 489.15 33.54 820.00 1,935.79 210.71 416.52 3,699.74 Secang 5,892.41 563.48 4,283.67 330.09 2,269.66 4,916.04 1,550.77 748.72 4,976.81 Tegalrejo 4,456.03 3.28 1,132.46 49.59 2,229.81 1,132.83 314.72 414.75 2,039.98 Pakis 6,280.06 8.99 1,025.62 36.31 929.64 1,481.87 649.21 489.25 2,595.10 Grabak 6,057.56 82.85 3,376.52 85.34 1,799.37 2,527.28 1,025.13 802.42 4,729.75 Ngablak 8,410.89 336.46 687.07 30.14 1,200.03 1,911.31 279.54 469.91 4,802.69 Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.2.2. Proportional Shift

Nilai proportional shift pada masa pelaksanaan agropolitan periode 2003- 2006 dapat dilihat pada Tabel 17. Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa petumbuhan sektor pertanian pada tujuh kawasan agropolitan masih memiliki laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan laju petumbuhan rata-rata perekonomian Kabupaten Magelang. Hal ini disebabkan karena laju pertumbuhan ekonomi secara agregat di Kabupaten Magelang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di Kabupaten Magelang. Nilai proportional shift yang negatif lebih besar daripada sebelum pelaksanaan konsep agropolitan dikarenakan proporsi PDRB yang lebih besar dibandingkan sebelum pelaksanaan konsep agropolitan. Secara total, pada masa pelaksanaan agropolitan periode 2002-2006 yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi sektoril lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi total adalah sektor pertambangan dan penggalian; sektor jasa-jasa dan sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan. Pertumbuhan ekonomi sektoril untuk sektor lainnya lebih kecil daripada laju pertumbuhan ekonomi total. Untuk itu, pada masa pelaksanaan agropolitan periode tersebut, nilai proportional shift untuk sektor pertanian dan lainnya pada tujuh kawasan agropolitan mengalami penurunan dibandingkan pada masa sebelum pelaksanaan agropolitan. Meskipun sektor-sektor tersebut mengalami peningkatan jumlah PDRB, tetapi laju pertumbuhan ekonomi total di Kabupaten Magelang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat. Tabel 17. Nilai Proportional Shift Per Kecamatan Kabupaten Magelang pada Masa Pelaksanaan Agropolitan 2003-2006 Dalam Jutaan Rupiah KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman -3,012.06 46.90 3.96 41.36 741.52 135.68 137.82 212.18 3,860.56 Borobudur -4,130.83 625.11 3.67 25.28 758.29 333.62 173.94 199.09 3,670.98 Ngluwar -2,324.09 105.46 7.68 13.08 864.21 77.46 15.50 150.66 1,487.89 Salam -2,877.81 288.10 20.29 19.51 552.45 300.02 132.09 166.80 2,148.13 Srumbung -10,116.10 1,913.71 12.15 18.01 1,354.98 336.17 56.93 152.81 2,509.88 Dukun -2,755.51 49.33 0.37 19.15 720.70 71.95 64.11 157.60 1,511.16 Mungkid -3,464.79 577.33 15.11 85.85 932.85 359.60 302.31 244.68 2,064.16 Muntilan -2,875.28 132.17 8.76 57.70 3,113.70 187.13 962.32 343.87 5,618.90 Sawangan -3,958.44 22.05 14.95 21.77 384.93 147.64 35.86 197.53 1,836.20 Candimulyo -1,729.22 0.00 15.63 25.92 547.43 75.46 116.47 165.07 1,026.56 Mertoyudan -2,569.50 0.00 263.51 215.18 1,916.89 786.47 478.66 323.71 7,709.66 Tempuran -1,406.34 60.53 80.74 165.84 581.01 217.40 41.54 161.68 1,512.08 Kajoran -6,035.55 19.62 14.18 16.80 695.26 182.54 32.88 328.27 1,453.40 Kaliangkrik -5,931.00 14.72 8.96 16.91 2,514.02 168.77 35.57 170.07 1,033.08 Bandongan -2,385.60 105.26 24.52 26.94 691.10 113.14 91.03 266.37 937.22 Windusari -4,735.62 389.40 3.49 16.77 585.71 138.27 30.10 148.76 3,964.01 Secang -3,367.09 281.74 30.60 165.04 1,621.19 351.15 221.54 267.40 5,332.30 Tegalrejo -2,546.30 1.64 8.09 24.80 1,592.72 80.92 44.96 148.12 2,185.69 Pakis -3,588.61 4.49 7.33 18.15 664.03 105.85 92.74 174.73 2,780.46 Grabak -3,461.46 41.42 24.12 42.67 1,285.26 180.52 146.45 286.58 5,067.59 Ngablak -4,806.22 168.23 4.91 15.07 857.17 136.52 39.93 167.82 5,145.74 Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.2.3. Differential Shift

Nilai differential shift pada masa pelaksanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 18. Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa pada ketujuh kawasan agropolitan, daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan sektor pertanian di kawasan lain hanya dimiliki oleh empat kawasan yaitu Kecamatan Sawangan, Kecamatan Candimulyo, Kecamatan Grabak dan Kecamatan Grabak. Nilai differential shift sektor pertanian yang lebih kecil dibandingkan sebelum pelaksanaan agropolitan kecuali untuk kawasan Ngablak adalah karena pertambahan laju pertumbuhan sektor pertanian di setiap kawasan lebih kecil daripada pertambahan laju pertumbuhan aktivitas ekonomi pertanian di kawasan- kawasan lain. Hal ini dimungkinkan karena pertumbuhan sektor pertanian yang pesat pada kawasn-kawasan non agropolitan. Sama halnya dengan sektor industri pengolahan pada tujuh kawasan agropolitan, nilai differential shift tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan periode sebelum pelaksanaan agropolitan. Meskipun pertumbuhan ekonomi untuk sektor tersebut meningkat, tetapi kawasan-kawasan lain memiliki pertambahan laju pertumbuhan ekonomi sektoril yang lebih besar dibandingkan ketujuh kawasan agropolitan. Hal tersebut mengakibatkan nilai differential shift yang lebih kecil dibandingkan sebelum pelaksanaan agropolitan. Tabel 18. Nilai Differential Shift Per Kecamatan Kabupaten Magelang pada Masa Pelaksanaan Agropolitan 2003-2006 Dalam Jutaan Rupiah Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman -1,794.82 -34.56 -554.14 -39.64 -639.78 -553.73 0.05 -103.89 -405.11 Borobudur -5,245.01 161.07 14.50 -1.82 437.62 -454.36 43.73 8.16 2,137.02 Ngluwar -1,059.55 -85.14 26.29 15.83 136.96 -473.29 -2.53 12.36 -157.42 Salam 762.69 4.25 57.80 13.54 29.88 902.34 -73.06 -108.55 788.96 Srumbung -1,531.97 -134.57 45.62 21.82 2,446.33 -1,100.82 -42.01 -72.93 -4.51 Dukun -451.90 -16.90 1.47 23.21 -574.81 -454.81 -7.54 -97.43 -246.58 Mungkid 2,997.81 -259.94 30.35 44.99 -719.43 1,537.64 190.80 19.23 796.35 Muntilan 1,200.31 19.65 24.64 -99.95 552.26 432.27 -809.29 71.00 2,023.74 Sawangan 380.82 -7.11 57.14 -17.04 -374.26 -272.75 -13.50 -121.52 53.35 Candimulyo 1,102.60 0.00 61.80 -13.06 254.81 91.46 -268.06 -90.39 50.14 Mertoyudan 1,625.83 0.00 -158.42 -126.74 -2,447.17 2,391.54 -120.82 -88.87 -1,965.70 Tempuran -266.62 14.35 -33.99 192.53 -219.96 304.57 55.87 -6.62 -97.20 Kajoran 312.22 21.71 284.84 11.55 1,091.99 -654.82 -5.81 135.82 64.04 Kaliangkrik -2,072.54 10.04 13.09 18.30 -2,372.58 -1,174.18 56.55 -59.42 -18.96 Bandongan 3,013.83 79.18 96.97 8.30 34.84 493.29 -51.06 226.59 401.30 Windusari -4,950.67 105.14 11.18 20.31 87.04 -1,507.98 22.97 -44.19 -926.42 Secang -3,725.80 113.63 13.21 -64.19 674.88 34.32 605.80 98.89 123.64 Tegalrejo -1,971.33 0.48 25.90 -39.93 -1,294.44 -700.87 -61.27 -23.95 -466.15 Pakis -2,105.82 -0.37 28.94 10.40 273.45 -873.30 -171.82 -2.78 -388.61 Grabak 3,096.75 26.21 95.34 -33.35 -358.09 553.75 14.86 256.54 109.23 Ngablak 7,962.81 172.75 18.02 18.28 2,839.02 1,098.82 16.77 11.13 -951.51 Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

7.1.4. Shift Share Analysis

Nilai shift share analysis pada saat pelakanaan agropolitan dapat dilihat pada Tabel 19. Pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa setelah pelaksanaan agropolitan, kawasan yang memiliki peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk sektor pertanian adalah Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Candimulyo, Kecamatan Pakis, Kecamatan Grabak dan Kecamatan Ngablak. Nilai shift share analysis untuk kawasan Candimulyo, Kawasan Ngablak dan kawasan Grabak mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kawasan tersebut mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi untuk sektor pertanian. Untuk kawasan agropolitan lainnya mengalami penurunan petumbuhan ekonomi khususnya sektor pertanian. Meskipun sektor pertanian masih merupakan penyumbang PDRB terbesar di masing-masing kawasan tetapi sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang menurun untuk keempat kawasan tersebut. Hal ini dimungkinkan Karena keterbatasan modal petani untuk memperluas usahatani dan keterbatasan kemampuan petani dalam mengatasi gangguan tanaman yang diakibatkan oleh pergantian musim. Tabel 19. Nilai Shift Share Analysis Per Kecamatan Kabupaten Magelang pada Masa Pelaksanaan Agropolitan 2003-2006 Dalam Jutaan Rupiah Sumber : BPS Kabupaten Magelang 2001, 2006. Diolah. Keterangan : Sektor 5 : Bangunan konstruksi Sektor 1 : Pertanian Sektor 6 : Perdagangan, restoran dan hotel Sektor 2 : Pertambangan dan penggalian Sektor 7 : Pengangkutan dan komunikasi Sektor 3 : Industri pengolahan Sektor 8 : Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Sektor 4 : Listrik, gas dan air minum Sektor 9 : Jasa-jasa KecamatanSektor Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Sektor 4 Sektor 5 Sektor 6 Sektor 7 Sektor 8 Sektor 9 Salaman 464.23 106.15 3.96 84.44 1,139.86 1,481.49 1,102.61 702.38 7,058.65 Borobudur -2,146.89 2,036.39 531.62 74.01 2,257.52 4,549.96 1,435.24 764.70 9,234.24 Ngluwar 683.52 231.25 1,108.89 55.06 2,211.07 688.63 121.46 584.87 2,719.17 Salam 2,921.05 868.55 2,918.15 72.07 1,355.76 5,402.63 983.68 525.27 4,942.02 Srumbung 6,055.11 5,606.56 1,758.33 75.86 5,698.29 3,941.72 413.44 507.73 4,847.93 Dukun 1,614.73 131.08 53.51 80.67 1,154.87 624.51 505.37 501.47 2,675.00 Mungkid 5,596.40 1,472.05 2,161.43 302.53 1,519.42 6,931.71 2,609.30 949.01 4,787.05 Muntilan 3,356.77 416.16 1,259.85 73.15 8,025.14 3,239.21 6,889.28 1,377.70 12,886.94 Sawangan 3,349.65 59.04 2,164.98 48.26 549.56 1,941.84 273.34 629.10 3,603.34 Candimulyo 2,399.51 0.00 2,266.23 64.71 1,568.63 1,223.41 663.70 536.86 2,034.83 Mertoyudan 3,552.95 0.00 36,996.29 518.79 2,153.36 14,188.61 3,708.47 1,141.24 12,939.64 Tempuran 788.14 195.95 11,349.74 690.05 1,174.46 3,565.58 388.16 607.76 2,826.16 Kajoran 4,838.88 80.58 2,284.15 61.94 2,760.62 2,083.29 257.22 1,383.24 2,873.94 Kaliangkrik 2,375.71 54.20 1,276.25 69.04 3,661.07 1,357.36 341.12 586.86 1,978.33 Bandongan 4,803.03 394.95 3,554.85 89.13 1,693.48 2,190.40 677.14 1,238.79 2,213.25 Windusari -1,398.96 1,273.35 503.82 70.62 1,492.75 566.08 263.78 521.10 6,737.32 Secang -1,200.48 958.84 4,327.48 430.94 4,565.73 5,301.51 2,378.11 1,115.01 10,432.75 Tegalrejo -61.60 5.40 1,166.45 34.46 2,528.09 512.87 298.41 538.92 3,759.51 Pakis 585.63 13.11 1,061.89 64.86 1,867.12 714.42 570.13 661.20 4,986.95 Grabak 5,692.85 150.48 3,495.98 94.66 2,726.54 3,261.55 1,186.43 1,345.54 9,906.57 Ngablak 11,567.47 677.45 710.00 63.49 4,896.22 3,146.64 336.25 648.86 8,996.93 Kawasan-kawasan agropolitan di Kabupaten Magelang

BAB VIII. KETERSEDIAAN FASILITAS PUBLIK SETELAH PELAKSANAAN AGROPOLITAN DI TUJUH KAWASAN