Analisis Produksi dan faktor Produksi

Jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata positif pada taraf 18 persen terhadap peningkatan peluang petani untuk menggunakan varietas unggul baru. Hal ini terjadi karena semakin tinggi jumlah anggota keluarga maka semakin banyak masukan pendapat yang bisa diterima untuk memilih varietas unggul yang baru. Jumlah anggota keluarga juga merupakan tenaga kerja yang bisa membantu dalam pengelolaan usahatani sehingga menjadi pertimbangan untuk memilih varietas unggul baru . Hasil pengamatan di lapangan bahwa sekitar 70 persen petani mempunyai anggota keluarga 1-3 orang dan sekitar 30 persen mempunyai anggota keluarga 4 orang. Nilai odd rasio jumlah anggota keluarga sebesar 1.139 menunjukkan bahwa peluang penggunaan varietas unggul baru pada petani dengan jumlah anggota keluarga lebih besar adalah 1.139 kali lebih besar dibanding petani dengan jumlah anggota keluarga yang lebih lebih kecil.

6.2. Analisis Produksi dan faktor Produksi

Produksi padi merupakan hasil proses produksi dengan menggunakan berbagai input yang dipengaruhi oleh teknologi baik teknologi biologi varietas maupun teknologi kimia. Produktivitas dan faktor produksi antar petani padi VUL dengan VUB dapat dilihat pada Tabel 17 dan Lampiran 3. Tabel 17. Produksi dan Faktor Produksi per ha Usahatani Padi VUB dan VUL No Uraian Padi VUL Padi VUB t-test Sig. 2- tailed 1. Produksi Kg 6 236 6 453 0.645 0.521 2. Faktor Produksi Benih kg 81 66 -2.202 b 0.030 Urea kg 287 278 -0.272 0.787 ZA kg 159 155 -0.105 0.916 SP-36 kg 161 123 -1.889 0.062 PHONSKA kg 144 194 3.150 a 0.002 Insekt Cair ml 1 385 1 609 1.308 0.193 Insekt Padat g 53 173 3.287 a 0.001 Herb Cair ml 988 1 304 1.795 0.076 Herb Padat gr 67 72 0.221 0.825 TK dalam Keluarga HOK 108 107 -0.070 0.944 TK Luar Keluarga HOK 329 291 -0.443 0.659 Keterangan : a, b. berbeda pada taraf α = 0.01, 0.05 uji-t antara VUL dan VUB. Rata-rata produktivitas padi VUB tidak berbeda dengan padi VUL. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan padi VUB tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi sawah. Hal ini disebabkan karena penggunaan faktor produksi baik pada padi VUL maupun pada padi VUB tidak berbeda, kecuali pengunaan benih phonska dan insektisida padat . Padahal sesuai dengan sifat dari teknologi padi VUB memerlukan dukungan input yang lebih besar dibandingkan padi VUL untuk mendapatkan produksi yang tinggi. Sebagaimana dikatakan Gathak dan Ingersent 1984, pada tingkat pemakaian faktor produksi yang rendah, output yang dihasilkan teknologi baru memang lebih rendah, tetapi pada tingkat pemakaian faktor produksi yang lebih tinggi output yang dihasilkan teknologi baru akan lebih tinggi dari teknologi lama. Produktivitas dan faktor produksi oleh petani padi VUL berdasarkan status penguasaan lahan pemilik penggarap dan petani penyakap dapat dilihat pada Tabel 18 dan Lampiran 4. Pada penggunaan padi VUL, rata-rata produktivitas petani pemilik penggarap tidak berbeda dengan petani penyakap. Hal ini disebabkan penggunaan faktor produksi antara petani pemilik penggarap dan petani penyakap tidak berbeda kecuali insektisida cair. Hasil ini menunjukkan bahwa status penguasaan lahan tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi sawah. Tabel 18. Produksi dan Faktor Produksi per ha Usahatani Padi VUL, Pemilik Penggarap dan Penyakap No Uraian Usahatani VUL Pemilik Penggarap Penyakap t-test Sig. 2- tailed 1. Produksi Kg 6 411 6 089 0.487 0.629 2. Faktor Produksi Benih kg 91 71 1.369 0.178 Urea kg 329 249 1.366 0.180 ZA kg 178 144 0.727 0.476 SP-36 kg 185 138 0.808 0.441 PHONSKA kg 154 180 0.715 0.478 Insektisida Cair ml 1 722 1 101 2.162 b 0.034 Insektisida Padat kg 62 37 0.630 0.537 Herbisida Cair ml 1 082 912 0.552 0.584 Herbisida Padat gr 80 55 1.044 0.304 TK dalam Keluarga HOK 136 84 1.686 0.101 TK Luar Keluarga HOK 446 229 1.202 0.238 Keterangan : b, berbeda pada taraf α = 0.05 uji-t antara VUL dan VUB. Apabila dilihat dari status penguasaan lahan maka petani penyakap memiliki kemampuan permodalan yang lebih kecil dari pemilik penggarap karena produksi yang dihasilkan harus dibagi dengan pemilik lahan berdasarkan proporsi yang telah ditentukan sehingga modal yang dimiliki lebih kecil. Walaupun memiliki modal yang kecil tapi petani penyakap masih mau menggunakan faktor produksi yang sama besarnya dengan pemilik penggarap karena faktor produksi yang digunakan ditanggung bersama antara petani penyakap dengan pemilik lahan dan biasanya biaya produksi dihitung setelah selesai panen. Faktor produksi bisa dipinjam pada pedagang pupuk yang ada lokasi penelitian. Produktivitas dan faktor produksi oleh petani padi VUB berdasarkan status penguasaan lahan dapat dilihat pada Tabel 19 dan Lampiran 5. R ata-rata produkstivitas petani pemilik penggarap dan petani penyakap tidak berbeda. Hal ini disebabkan penggunaan faktor produksi yang digunakan juga tidak berbeda. Hasil ini menunjukkan bahwa status penguasaan lahan tidak berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas padi sawah. Tabel 19. Produksi dan Faktor Produksi per ha Usahatani Padi VUB pada Petani Pemilik Penggarap dan Penyakap No Uraian Usahatani VUB Pemilik Penggarap Penyakap t-test Sig. 2- tailed 1. Produksi Kg 6 236 6 655 -1.711 0.088 2. Faktor Produksi Benih kg 70 62 1.887 0.060 Urea kg 273 283 -0.387 0.699 ZA kg 152 157 -0.166 0.868 SP-36 kg 119 129 -0.756 0.453 PHONSKA kg 188 200 -0.630 0.530 Insekt Cair ml 1 703 1 522 1.023 0.307 Insekt Padat kg 176 170 0.094 0.925 Herb Cair ml 1 179 1 414 -1.347 0.180 Herb Padat gr 54 84 -1.389 0.169 TK dalam Keluarga HOK 105 108 -0.196 0.845 TK Luar Keluarga HOK 285 297 -0.451 0.652 Keterangan : tidak ada berbeda pada taraf α = 0.05 uji-t antara usahatani padi VUB pemilik penggarap da penyakap Apabila dilihat dari status penguasaan lahan maka petani penyakap memiliki kemampuan permodalan yang lebih kecil dari pemilik penggarap karena produksi yang dihasilkan harus dibagi dengan pemilik lahan berdasarkan proporsi yang telah ditentukan sehingga modal yang dimiliki lebih kecil. Walaupun memilik modal yang kecil tapi petani penyakap masih mau menggunakan faktor produksi yang sama besarnya dengan pemilik penggarap karena faktor produksi yang digunakan ditanggung bersama antara petani penyakap dengan pemilik lahan dan biasanya biaya produksi dihitung setelah selesai panen. Faktor produksi bisa dipinjam pada pedagang pupuk yang ada lokasi penelitian. Aspek lain yang juga menyebabkan petani penyakap tetap bertahan sebagai petani penyakap karena tidak ada pilihan lain.

6.3. Analisis Pendapatan dan Biaya